c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

27 September 2023

21:00 WIB

BCA Beli Unit Karbon PGE di Bursa Karbon

Partisipasi BCA dalam perdagangan perdana Bursa Karbon, merupakan bentuk komitmen perseroan untuk terus berkontribusi dalam pengendalian perubahan iklim saat ini.

Penulis: Fitriana Monica Sari

BCA Beli Unit Karbon PGE di Bursa Karbon
BCA Beli Unit Karbon PGE di Bursa Karbon
Menara Bank BCA yang berada di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Senin (3/6/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - PT Bank Central Asia (Tbk) atau BCA menjadi salah satu perusahaan sektor perbankan yang membeli unit karbon dari Proyek Lahendong Unit 5 dan Unit 6 milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) pada perdagangan Bursa Karbon di hari pertama peluncuran, Selasa (26/9).

EVP Corporate Communication & Social Responsibility PT Bank Central Asia Tbk atau BCA Hera F. Haryn mengatakan bahwa BCA mendukung berbagai kebijakan pemerintah, regulator, serta otoritas perbankan dalam rangka pencapaian target penurunan emisi karbon di Indonesia.

Salah satunya dengan menjadi pembeli Unit Karbon pada perdagangan karbon yang diluncurkan oleh IDXCarbon.

"Kami mengapresiasi kebijakan otoritas perbankan terkait Bursa Karbon, yang merupakan hal yang positif dalam mewujudkan ekonomi hijau dan rendah karbon, serta menuju net zero emissions Indonesia di tahun 2060," kata Hera kepada Validnews, Rabu (27/9).

Baca Juga: BCA Revisi Target Penyaluran KUR 2023 Jadi Rp720 Milia

Menurut Hera, BCA memahami bahwa kebijakan tersebut membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk sektor swasta.

Oleh karena itu, partisipasi BCA dalam perdagangan perdana Bursa Karbon, merupakan bentuk komitmen perseroan untuk terus berkontribusi dalam pengendalian perubahan iklim saat ini.

"Kami berharap kebijakan perdagangan karbon ini mampu meningkatkan partisipasi aktif dari industri dan pelaku usaha dalam upaya mitigasi risiko perubahan iklim dan mengurangi emisi gas rumah kaca," imbuhnya.

Sayangnya, hingga berita ini ditayangkan, manajemen BCA tidak dapat menyebutkan berapa banyak jumlah unit karbon yang telah dibeli.

Pembiayaan Berkelanjutan
Di sisi lain, BCA juga terus mendorong portofolio kredit keuangan berkelanjutan (sustainable finance). Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan naik 6,9% secara tahunan (year on year/YoY) mencapai Rp181,2 triliun di Juni 2023. Ini berkontribusi hingga 24,3% terhadap total portofolio pembiayaan BCA. 

Pembiayaan berkelanjutan BCA salah satunya mengalir ke sektor energi terbarukan, dengan total kapasitas energi yang dihasilkan mencapai 210 MW, yang terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm), dan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg), hingga Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Ke depan, Hera optimistis bahwa prospek kredit berkelanjutan BCA cukup baik dan masih banyak peluang pembiayaan ke sektor-sektor berkelanjutan.

"BCA tidak membidik sektor tertentu, namun membuka kesempatan untuk pembiayaan ke seluruh sektor berkelanjutan," terangnya.

Selain meningkatkan pembiayaan berkelanjutan, lanjut dia, BCA senantiasa berkoordinasi dan berkomunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk regulator dan otoritas, dalam rangka mendukung pencapaian target penurunan emisi karbon serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia.

Baca Juga: BCA Wealth Summit Buat Transaksi Meningkat 15%

Sebagai tambahan, BCA juga melakukan beragam inisiatif sebagai komitmen menjaga lingkungan dan upaya menuju operasi ramah lingkungan, di antaranya pengelolaan dan daur ulang limbah yang berasal dari kegiatan operasional seperti limbah non-organik, arsip, cartridge ATM BCA, EDC BCA, kartu, seragam bekas, plastik pembungkus uang, dan elektronik, penerapan digital workplace dan produk perbankan digital, inisiatif gedung ramah lingkungan, hingga konservasi keanekaragaman hayati melalui program CSR di bawah payung Bakti BCA.

Tak hanya BCA, beberapa bank juga menjadi pembeli Unit Karbon pada perdagangan perdana IDXCarbon, di antaranya PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank DBS Indonesia, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Selain bank, ada pula perusahaan lain, yaitu PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas yang merupakan bagian dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT CarbonX Bumi Harmoni.

Selanjutnya, PT MMS Group Indonesia, PT Multi Optimal Riset dan Edukasi, PT Pamapersada Nusantara, PT Pelita Air Service, PT Pertamina Hulu Energi, dan PT Pertamina Patra Niaga.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar