Januari-September 2024, KAI Angkut 50,98 Juta Ton Barang

JAKARTA - Jumlah barang terangkut oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) sepanjang Januari hingga September 2024 lalu mencapai 50,98 juta ton. Jumlah ini naik 8% dibanding 47,17 juta ton pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Tumbuhnya angkutan barang itu tak lepas dari beberapa faktor, mulai dari penambahan frekuensi perjalanan dan rute hingga penambahan gerbong batu bara dalam satu rangkaian di Divre III Palembang dan Divre IV Tanjungkarang.

"Hal ini dilakukan untuk merespon peningkatan permintaan pelanggan terhadap transportasi barang dengan kereta api," ungkap VP Public Relations KAI Anne Purba lewat keterangan tertulis, Sabtu (5/10).

Dari total barang yang terangkut, komoditas batu bara menjadi yang paling dominan dengan volume 40,82 juta ton. Jumlah ini setara dengan 80% dari keseluruhan angkutan barang KAI periode Januari-September 2024.

Baca Juga: KAI Bukukan Laba Bersih Rp1,8 Triliun Sepanjang 2023

Angkutan batu bara yang terpusat di Sumatra Bagian Selatan itu dinilai punya peran penting dalam rangka mendukung pasokan energi nasional.

Selain batu bara, KAI juga melayani berbagai komoditas angkutan barang, mulai dari peti kemas, semen, bahan bakar minyak (BBM), crude palm oil (CPO), pupuk, ritel, dan lain sebagainya.

"Selain batu bara, hampir semua komoditas lain menunjukkan pertumbuhan yang positif, berkisar antara 5% hingga 71%," tambah Anne.

Lebih lanjut, Anne Purba menjabarkan keunggulan dari pengangkutan barang menggunakan kereta api, mulai dari ketepatan waktu, kapasitas besar, bebas pungutan liar, dan yang paling penting dikelola oleh SDM yang profesional.

Baca Juga: Naik 7%, KAI Angkut 45,05 Juta Ton Barang Selama Januari-Agustus 2024

Khusus untuk kapasitas yang besar, Anne menjelaskan satu gerbong KA bisa mengangkut volume barang 50 ton atau setara dengan dua truk kontainer.

Bahkan, satu rangkaian KA angkutan batu bara di Sumbagsel bisa menarik sebanyak 61 gerbong yang artinya dapat mengangkut sekitar 3.000 ton. Sedangkan jika menggunakan truk, butuh setidaknya 120 unit untuk pengangkutan volume yang sama.

"Angkutan barang dengan kereta api tentunya lebih mendukung efisiensi biaya logistik, mengurangi kemacetan, polusi, kerusakan jalan. Selain itu, hal ini menjadi salah satu kontribusi KAI dalam meningkatkan daya saing perekonomian global," tandasnya.