16 Agustus 2025
08:06 WIB
Jadi Agenda Prioritas, Anggaran Ketahanan Pangan 2026 Naik 5,9%
Pemerintah menetapkan kenaikan anggaran ketahanan pangan di tahun 2026 menjadi Rp164,4 triliun.
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Fin Harini
Pedagang pupuk memotret petani untuk penebusan pupuk bersubsidi dengan menggunakan aplikasi i-Pubers atau integrasi pupuk bersubsidi di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (15/1/2025). AntaraFoto/Yudi Manar
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan anggaran ketahanan pangan tahun 2026 naik 5,9% dibandingkan tahun 2025, yakni menjadi Rp164,4 triliun dari tahun sebelumnya yang senilai Rp155,2 triliun.
"Anggaran ketahanan pangan yang tadi disebutkan Bapak Presiden Rp164,4 triliun," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers RAPBN & Nota Keuangan Tahun Anggaran 2026, di Kantor Dirjen Pajak, Jakarta, Jumat (15/8).
Sri Mulyani merincikan, anggaran tersebut terbagi menjadi tiga kelompok berdasarkan rencana pemanfaatan. Pertama pemanfaatan untuk kelompok produksi senilai Rp114,1 triliun, distribusi serta cadangan pangan senilai Rp29,9 triliun, dan konsumsi sebanyak Rp6,4 triliun.
Baca Juga: Pemerintah Alokasikan Anggaran Ketahanan Pangan 2025 Rp144,6 T
Dari data yang Sri Mulyani sampaikan, tercatat untuk kelompok pemanfaatan dialokasikan antara lain yaitu subsidi pupuk senilai Rp46,9 triliun (9,52 juta ton), cetak sawah dan optimasi lahan senilai Rp19,7 triliun (550 ribu hektare), bantuan alsintan pra panen tanaman pangan 37 ribu unit, bendungan (15 unit) dan irigasi (104 ribu ha) senilai Rp12,0 triliun, pengembangan kawasan padi (2,1 juta hektare), bantuan benih hingga indukan (63,4 juta hektare) dan alat penangkap ikan (70 unit), Kampung Nelayan Merah Putih (250 kampung) dan Pergaraman Nasional (1.000 ha) senilai Rp6,6 triliun, serta DAK dan dana desa ketahanan pangan Rp12,2 triliun.
Berikutnya untuk rencana pemanfaatan kelompok distribusi dan cadangan pangan antara lain Jalan Usaha Tani 103 km, Sarana dan Prasarana Pelabuhan Perikanan, serta Cadangan pangan melalui Bulog untuk beras dan gabah Rp22,7 triliun (3 juta ton).
Baca Juga: Prabowo Sebut Pemerintah Fokus Ketahanan Pangan Ketimbang Performa Pasar Saham
Selanjutnya untuk kelompok konsumsi yaitu Bantuan Kerawanan Pangan untuk 64,8 ribu orang, gerakan pangan murah untuk 39 kelompok masyarakat, dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Rp5,8 triliun.
Perlu diketahui, ketahanan pangan termasuk dalam delapan agenda prioritas 2026. Kedelapan agenda tersebut di antaranya ketahanan pangan, ketahanan energi, makan bergizi gratis, program pendidikan, program kesehatan, pembanguna desa, koperasi, dan UMKM, pertahanan semesta, dan akselerasi investasi dan perdagangan global.