c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

22 Maret 2025

09:29 WIB

Prabowo Sebut Pemerintah Fokus Ketahanan Pangan Ketimbang Performa Pasar Saham

 Presiden Prabowo Subianto sempat menyinggung performa pasar saham yang kian melemah sepanjang tahun ini dalam sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jumat (21/3).

Penulis: Al Farizi Ahmad

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Prabowo Sebut Pemerintah Fokus Ketahanan Pangan Ketimbang Performa Pasar Saham</p>
<p id="isPasted">Prabowo Sebut Pemerintah Fokus Ketahanan Pangan Ketimbang Performa Pasar Saham</p>

Warga memantau pergerakan saham melalui gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (18/3/2025). AntaraFoto/Sulthony Hasanuddin

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto sempat menyinggung performa pasar modal yang kian melemah sepanjang tahun ini dalam sidang kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jumat (21/3).

Menurut Presiden, fokus utama pemerintah saat ini ialah ketahanan di sektor pangan. Ia berterima kasih kepada semua pihak terkait pangan dan pertanian karena tahun ini berhasil menekan keran impor karena membaiknya produksi.

"Pangan adalah yang paling utama. Harga saham boleh naik turun, pangan aman, negara aman. Saya lihat yang stres harga saham turun hanya beberapa orang di antara kalian," ujar Prabowo saat membuka sidang kabiet paripurna.

Prabowo lantas menunjuk sejumlah menterinya yang terdampak menurunnya harga saham lantaran ditinggal investor asing dan dalam negeri.

"Hanya beberapa orang, Maruarar (Menteri Perumahan Rakyat), siapa lagi, Trenggono (Menteri Perikanan). Mana Trenggono? Kalau Budiman (Sudjatmiko) tenang saja karena enggak punya saham dia," cetus Kepala Negara disambut tawa para menteri dan kepala badan.

Baca Juga: IHSG Anjlok 5%, BEI Bekukan Sementara Perdagangan Saham

Prabowo memaparkan selama bertahun-tahun Indonesia memiliki kekhawatiran soal keamanan pangan, terutama memasuki bulan Ramadhan. Namun, ujarnya, kini produksi pangan terlihat nampak sangat baik. "Saya monitor harga-harga sudah terkendali. Mungkin harga cabai rawit sempat mahal, tapi sekarang turun perlahan," ujarnya.

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG sempat ambruk. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami gejolak hingga sempat merosot lebih dari 5% pada perdagangan sesi pertama, Selasa (18/3). Penurunan ini merupakan lanjutan dari tren buruk performa IHSG sepanjang 2025.

Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) akibat penurunan IHSG yang mencapai 5%. Mengutip RTI pukul 11.30 WIB, IHSG terkoreksi 5,02% atau turun 325,034 poin ke level 6.146,913.

"Pembekuan sementara perdagangan sistem perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) yang dipicu penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5%," jelas Sekretaris Perusahaan BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan resmi, Selasa (18/3).

Ditutup Melemah
Pada Jumat (21/3), IHSG dibuka menguat 7,02 poin atau 0,11% ke posisi 6.388,69. Namun, pada Jumat sore, IHSG ditutup melemah 127,93 poin atau 2,00% ke posisi 6.253,74.

Dilansir dari Antara, Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat (21/3), IHSG mendapatkan sentimen negatif dari busa Amerika Serikat, karena pasar dengan hati-hati mencerna data ekonomi AS terbaru di tengah kekhawatiran atas tarif Presiden Trump.

Data ekonomi yang menunjukkan Initial Jobless Claims mengalami kenaikan dari sebelumnya 220.000 menjadi 223.000, begitupun dengan Continuing Claims yang mengalami kenaikan dari sebelumnya 1.870.000 menjadi 1.892.000.

Pelaku pasar juga terus menilai sikap kebijakan moneter The Fed. Bank Sentral Amerika sebelumnya menyoroti kenaikan risiko terhadap pertumbuhan, lapangan kerja, dan inflasi dalam proyeksi ekonomi terbarunya dan menegaskan kembali bahwa tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga lebih lanjut.

Baca Juga: Memahami Trading Halt Dan Anjloknya IHSG

Dari regional, kurangnya kejelasan atas waktu dan besarnya rencana terbaru China untuk meningkatkan konsumsi dan menstabilkan pasar properti dan ekuitas mendorong investor untuk menjauh dari aset yang lebih berisiko.

Dari dalam negeri, melemahnya IHSG dibayangi dari aksi rebalancing indeks FTSE. Pada Jumat, FTSE Russell resmi melakukan rebalancing untuk indeks global mereka, termasuk saham-saham dari Indonesia.

Selain itu, penurunan saham BUMN di tengah proses inbreng Danantara yang dijadwalkan selesai akhir bulan ini. Struktur lengkap Danantara direncanakan diumumkan dalam waktu dekat.

Kementerian BUMN sedang menyusun Peraturan Pemerintah yang akan mengatur proses inbreng atau pengalihan saham BUMN kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), dengan target penyelesaian sebelum akhir Maret 2025.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar