08 Februari 2025
11:17 WIB
ITPC Jeddah Gelar Penjajakan Bisnis UMKM Untuk Pasok Keperluan Umrah dan Haji
ITPC Jeddah mengatakan, penjajakan bisnis kali ini berhasil mengidentifikasi sejumlah produk mamin UMKM yang berpotensi memenuhi keperluan mamin jemaah umrah dan haji.
Editor: Fin Harini
Pekerja menata makanan untuk didistribusikan kepada jemaah di Perusahaan Katering Ahla Zad Company di Mekkah, Arab Saudi, Minggu (4/6/2023). Antara Foto/Wahyu Putro
JEDDAH - Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah di Arab Saudi menggelar penjajakan bisnis (business matching) yang diikuti pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia.
Business matching dalam bentuk presentasi produk (pitching) mamin oleh UMKM kepada ITPC Jeddah ini terlaksana pada 30 Januari 2025.
Kepala ITPC Jeddah Bagas Haryotejo mengatakan, pitching kali ini berhasil mengidentifikasi sejumlah produk mamin yang berpotensi memenuhi keperluan mamin jemaah umrah dan haji.
“Sesi pitching efektif mengidentifikasi pemenuhan kebutuhan mamin jemaah haji dan umrah asal Indonesia. Business matching yang kami lakukan juga bertujuan untuk mendorong program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor) ke pasar Arab Saudi,” kata Bagas, di
Baca Juga: Kemendag: Sepanjang Januari, Potensi Transaksi Ekspor UMKM US$5,2 juta
Sebanyak tujuh perusahaan Indonesia ikut serta dalam sesi pitching tersebut. Produk-produk yang dipresentasikan, antara lain, keripik tempe, keripik singkong, keripik ubi, keripik buah (apel, nanas, pisang, dan nangka), kopi, sirop, konsentrat sebagai aditif makanan minuman (jeruk, nanas, dan semangka), puree (sirsak, jeruk, dan nanas), jus (mix fruit, nanas, stroberi, melon, dan semangka), tepung pisang, permen jahe, dan bumbu rempah.
Bagas meyakini, peluang penetrasi produk Indonesia ke pasar Arab Saudi akan semakin besar. Hal itu diperkuat dengan adanya kewajiban dari Kementerian Agama RI untuk menggunakan produk Indonesia dalam pemenuhan kebutuhan haji jemaah Indonesia di Arab Saudi.
“Penerapan kebijakan mandatory pada pemenuhan katering, akomodasi, dan transportasi bagi jemaah haji dan umrah membuka lebar peluang produk mamin Indonesia untuk masuk pasar Arab Saudi,” kata Bagas.
Menurut Bagas, produk mamin Indonesia memiliki potensi yang baik di pasar Arab Saudi. Ada sekitar 500 ribu orang Indonesia yang menetap di Arab Saudi atau mukimin. Jumlah orang Indonesia di Arab Saudi meningkat hingga lebih dari 200 ribu orang per tahun dengan adanya ibadah haji. Tiap bulan, juga ada peningkatan jumlah orang Indonesia di Arab Saudi sebanyak 200 ribu orang dengan adanya ibadah umrah.
Baca Juga: Furnitur UMKM Tembus Ekspor Prancis Dan Arab Senilai Rp1,1 miliar
Pada 2024, total perdagangan Indonesia dengan Arab Saudi mencapai US$6,62 miliar. Terdapat peningkatan 7,74% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi pada 2024 mencapai US$2,57 miliar atau meningkat 23,82% dibanding periode yang sama pada 2023.
Produk unggulan ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi, antara lain, kendaraan dan bagiannya senilai US$806,5 juta, lemak dan minyak hewan dan nabati senilai US$294,1 juta, kayu dan barang dari kayu sebesar US$129,4 juta, kertas dan karton sebesar US$115,8 juta, dan daging ikan olahan sebesar US$94,5 juta.