c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

23 November 2024

15:16 WIB

Furnitur UMKM Tembus Ekspor Prancis Dan Arab Senilai Rp1,1 miliar

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melepas ekspor produk furnitur asal Klaten yang nilainya mencapai Rp1,1 miliar.

Penulis: Erlinda Puspita

<p>Furnitur UMKM Tembus Ekspor Prancis Dan Arab Senilai Rp1,1 miliar</p>
<p>Furnitur UMKM Tembus Ekspor Prancis Dan Arab Senilai Rp1,1 miliar</p>

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso saat melepas ekspor produk furnitur senilai US$70 ribu atau setara Rp1,1 miliar di Klaten, Jawa Tengah pada Jumat (22/11). Dok. Humas Kemendag.

KLATEN - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor produk furnitur senilai US$70 ribu atau setara Rp1,1 miliar di Klaten, Jawa Tengah pada Jumat (22/11). Furnitur tersebut merupakan produksi PT Inkase Indo Corpora dan akan diekspor ke Prancis dan Amerika Serikat (AS).

PT Inkase Indo Corpora diketahui merupakan perusahaan furnitur yang menggandeng usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai pemasok aksesori furniturnya seperti batu teraso, anyaman rotan, serta serat alami lainnya dalam aktivitas ekspornya. Perusahaan ini pun turut aktif membina dan melatih UMKM pemasok tersebut.

"Pelibatan UMKM sebagai pemasok menunjukkan besarnya potensi produk UMKM dalam merambah pasar ekspor. Pola kemitraan dengan UMKM dalam aktivitas ekspornya diharapkan dapat diikuti perusahaan lainnya, sehingga ekspor furnitur Indonesia dapat meningkat dan merajai dunia," kata Budi dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, dikutip Sabtu (23/11).

Budi pun mengapresiasi dedikasi PT Inkase Indo Corpora yang berkomitmen untuk inovasi dan beradaptasi dengan permintaan buyer.

"PT Inkase Indo Corpora telah melibatkan UMKM kecil sebagai pemasok untuk furnitur. Ini merupakan hal yang luar biasa. Artinya, UKM besar terus tumbuh berkembang dan yang kecil tidak tertinggal," imbuh Budi.

Dalam kesempatan yang sama, Budi pun mengajak  pelaku UMKM untuk bergabung dalam program UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor) yang merupakan gagasan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Program ini merupakan pendampingan UMKM dalam peningkatan kapasitas produk maupun pemasaran.

"Dalam mempersiapkan UMKM BISA Ekspor, Kemendag memberikan pendampingan dan pelatihan agar UMKM dapat berinovasi dan selalu mampu beradaptasi untuk menghadapi tantangan pasar global,” ungkap Budi.

Kemendag menyiapkan dua hal. Pertama, dari sisi produk, Kemendag mendorong peningkatan kualitas melalui pelatihan, termasuk pelatihan manajemen, untuk kebutuhan ekspor. Kedua, dari sisi pemasaran, Kemendag mempunyai perwakilan perdagangan di luar negeri yang dapat dihubungi untuk membantu memasarkan produk UMKM. Kemendag juga terus memperbanyak perjanjian dagang dengan negara mitra untuk mempermudah ekspor produk UMKM.

"Peningkatan ekspor juga harus meningkatkan ekspor produk UMKM. Jumlah UMKM di Indonesia berkisar 64 juta dan kebanyakan berumur singkat. Dari jumlah ini, rasio kewirausahaannya hanya sekitar 3,47%. Sementara itu, untuk menjadi negara maju, rasionya harus 10—12%. Rasio yang kita miliki saat ini harus kita tingkatkan,” urai Budi.

Dalam lima tahun terakhir (2019-2023), permintaan dunia untuk produk furnitur tercatat sangat menjanjikan dengan tren sebesar 15,98% dan nilai pasar sebesar US$764,97 miliar. Indonesia menempati peringkat ke-21 sebagai eksportir furnitur dunia yang tren pertumbuhannya sebesar 3,63% dengan nilai mencapai US$1,83 miliar pada tahun 2023.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar