c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

13 Oktober 2025

11:12 WIB

ISF Raup Komitmen Investasi Hijau US$17,4 M, BKPM Klaim Bukti Kepercayaan Ke Transformasi RI

Gelaran International Sustainability Forum (ISF) meraup komitmen investasi hijau senilai US$17,4 miliar atau Rp278,33 triliun.

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">ISF Raup Komitmen Investasi Hijau US$17,4 M, BKPM Klaim Bukti Kepercayaan Ke Transformasi RI</p>
<p id="isPasted">ISF Raup Komitmen Investasi Hijau US$17,4 M, BKPM Klaim Bukti Kepercayaan Ke Transformasi RI</p>

Penandatanganan MoU antara Apindo dan Standard Chartered dalam ajang ISF 2025, di Jakarta, Sabtu (11/10/2025) (ANTARA/HO-BKPM)

JAKARTA - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, komitmen investasi hijau senilai US$17,4 miliar atau Rp278,33 triliun pada gelaran International Sustainability Forum (ISF) merupakan bukti kepercayaan global terhadap arah transformasi ekonomi Indonesia.

"Komitmen Rp278 triliun ini adalah hasil sinergi lintas sektor yang telah dimulai sejak hari pertama ISF. Ini bukan hanya tentang angka, tetapi tentang arah baru pembangunan ekonomi yang lebih hijau, lebih inklusif, dan lebih tangguh,” kata Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Nurul Ichwan sebagaimana keterangan di Jakarta, Senin (13/10), dilansir dari Antara.

Disampaikan dia, capaian tersebut menandai keberhasilan ISF 2025 yang digelar di Jakarta, 10-11 Oktober sebagai forum strategis yang tidak hanya mempertemukan gagasan, tetapi juga menggerakkan kolaborasi nyata lintas sektor untuk mempercepat transisi menuju ekonomi hijau Indonesia.‎

Menurutnya, sebagian besar komitmen investasi tersebut, akan direalisasikan secara bertahap dalam bentuk proyek-proyek energi hijau, pengembangan rantai pasok berkelanjutan, serta inisiatif dekarbonisasi industri.

Baca Juga: Retno: Dunia Butuh US$600 Miliar Atasi Kesenjangan Investasi Air

Lebih lanjut, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) selaku Ketua Pelaksana ISF 2025, Rachmat Kaimuddin menegaskan, ajang ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk berada di garda depan pembangunan berkelanjutan global.

Menurutnya, forum ini bukan sekadar wadah berbagi gagasan, tetapi ajang untuk memastikan kolaborasi lintas pemangku kepentingan agar benar-benar menghasilkan langkah nyata.

Antusiasme lebih dari 12.500 peserta dari 61 negara juga mencerminkan besarnya perhatian dunia terhadap upaya Indonesia dalam memimpin transisi menuju pembangunan berkelanjutan.

‎‎“ISF 2025 menjadi ajang kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi. Capaian investasi dan kerja sama yang dihasilkan memperlihatkan kepercayaan internasional terhadap arah kebijakan keberlanjutan Indonesia, serta memperkuat pondasi ekonomi hijau yang tangguh dan inklusif,” ucap dia.

Sebelumnya, BKPM menegaskan, capaian dalam gelaran ISF 2025, Jakarta, 10-11 Oktober yang berhasil mencatatkan komitmen investasi hijau senilai Rp278 triliun.

Komitmen tersebut tertuang dalam 13 nota kesepahaman (MoU) dan tiga deklarasi strategis, mencakup sektor energi bersih, kelautan, karbon, kehutanan, dan infrastruktur hijau.

MoU yang ditandatangani di antaranya pembentukan kantor fasilitasi proyek infrastruktur strategis dengan dukungan teknis dan keuangan dari mitra internasional, yang memiliki nilai komitmen penanaman modal US$11 miliar, serta transformasi aset industri pupuk menuju operasional rendah karbon melalui teknologi energi bersih, dengan nilai investasi US$250 juta.

"Penandatanganan 13 MoU di kegiatan ISF 2025 kami harapkan akan berdampak langsung bagi pencapaian transisi energi bersih dan ekonomi rendah karbon Indonesia. Kolaborasi ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak lagi berada di posisi menunggu, tetapi kita aktif memimpin," pungkas Rachmat.

Berikut daftar lengkap MoU yang ditandatangani di ISF:
1. Infrastructure Project Facilitation Office (IPFO)
- Pihak penandatangan: Kemenko Infrastruktur, ADB, KIAT
- Pembentukan kantor fasilitasi proyek infrastruktur strategis dengan dukungan teknis dan keuangan dari mitra internasional.
- Komitmen mendukung realisasi investasi infrastruktur senilai 11 miliar dolar AS.

2. Indonesia Incorporated on Seaweed – Advancing a Sustainable Blue Economy
- Pihak penandatangan : Conservation International, Konservasi Indonesia, APINDO, dan Standard Chartered
- Fokus pada pengembangan industri rumput laut berkelanjutan yang mendukung ekonomi biru, restorasi laut, dan inklusi ekonomi pesisir.

3. Standby Trade & Loan Facility untuk Proyek Pembangkit Panas Bumi Dieng 2
- Pihak penandatangan: PT Bank Negara Indonesia (BNI) & PT Geo Dipa Energi
- Dukungan pembiayaan bagi pengembangan energi panas bumi untuk mempercepat transisi energi bersih nasional.

4. Net Zero Advisory & Solutions Strategic Collaboration
- Pihak penandatangan: BESTARI & Utomodeck Group
- Kolaborasi dalam konsultasi strategis dan implementasi solusi dekarbonisasi di sektor manufaktur dan konstruksi.

5. Maritime Infrastructure Partnership for Clean Mobility
- Pihak penandatangan: PT Utomo Mobilitas Bersih Indonesia, Pyxis Maritime Pte. Ltd
- Kerja sama membangun infrastruktur maritim rendah emisi, khususnya dalam konteks pelabuhan dan armada kapal hijau.

6. Indonesia - Germany Cooperation for Sustainable Development
- Pihak penandatangan: GIZ (Jerman) & Kadin Indonesia
- Inisiatif bersama memperkuat kapasitas sektor swasta Indonesia menuju pembangunan yang tangguh dan netral karbon.

Baca Juga: Mengenal Insentif Pajak Ramah Lingkungan Sebagai Pendukung Ekonomi Hijau

7. Sustainable Forestry-Related Economic Policy and Investment Programs
- Pihak penandatangan : Kadin Indonesia & Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
- Uji coba model bisnis hutan lestari dan multiproduk, mendorong peran sektor swasta dalam rehabilitasi hutan berkelanjutan.

8. Carbon Markets Capacity Building
- Pihak penandatangan : KLH & IETA (International Emissions Trading Association)
- Peningkatan kapasitas institusi nasional dalam merancang dan mengimplementasikan pasar karbon yang kredibel dan transparan.

9. Advance Sustainable Paper and Packaging Solutions
- Pihak penandatangan : Asia Pulp & Paper (APP) & Lubrizol
- Pengembangan solusi kemasan pangan berbasis bahan bio yang dapat terurai alami, mendukung pengurangan limbah plastik.

10. Strategic Alliance PI – ACWA POWER for Industrial Decarbonization of PI
- Pihak penandatangan: Pupuk Indonesia & ACWA Power
- Transformasi aset industri pupuk menuju operasional rendah karbon melalui teknologi energi bersih.
- Potensi nilai investasi hingga US$250 juta

11. Green Hydrogen Potential for Decarbonization of Maritime Transportation in Small Island
- Pihak penandatangan : GIZ, HDF Energy, Neuman & Esser
- Eksplorasi potensi hidrogen hijau untuk dekarbonisasi transportasi laut di kepulauan terpencil Indonesia.

12. Sustainable Used Cooking Oil Collection and Other Sustainability Initiatives
- Pihak penandatangan: PT Noovoleum Indonesia Investama & PT Artotel Group Indonesia
- Kerja sama dalam pengumpulan minyak jelantah berkelanjutan dan pengembangan inisiatif keberlanjutan lainnya.

13. Advancing sustainable trade & investment corridors between Indonesia/Southeast Asia and Hong Kong/Greater China
- Pihak penandatangan: KADIN Indonesia & South China Morning Post (SCMP)
- Kolaborasi strategis untuk memperkuat koridor perdagangan dan investasi berkelanjutan antara Indonesia serta kawasan Asia Tenggara dengan Hong Kong dan Tiongkok Raya

Tiga deklarasi yang disepakati di ISF:
1. Launch of Indonesia Transition Factbook oleh BloombergNEF & Kadin Indonesia
2. Strategic Collaboration for Indonesia’s Low Carbon Future – Carbon Capture Storage (CCS) and Carbon Capture Utilization Storage (CCUS) Roadmap at Block Arun oleh PT Energi Mega Persada (EMP) & PEMA
3. Inauguration of the Indonesian Association of EV Charging Owners (ASPELUSI) 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar