c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

21 September 2023

19:00 WIB

Instrumen SRBI Diserbu Investor, Pesanan Melonjak 4 Kali Lipat

Oversubscribe 4 kali lipat, SRBI yang dipesan investor melebihi jumlah yang ditawarkan BI.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Instrumen SRBI Diserbu Investor, Pesanan Melonjak 4 Kali Lipat
Instrumen SRBI Diserbu Investor, Pesanan Melonjak 4 Kali Lipat
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Jakarta, Selasa (25/7/2023). Antara Foto/Indrianto Eko Suwarso

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan instrumen investasi baru, Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) diserbu investor pada pelelangan perdana dengan penawaran Rp29,9 triliun atau melonjak 4,2 kali lipat dari target.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan target penawaran SRBI pada lelang perdana 15 September hanya Rp7 triliun. Namun ternyata penawaran SRBI meroket hingga Rp29,9 triliun. Dengan demikian, ia pun menilai pasar keuangan menyambut baik penerbitan SRBI itu.

“Pada lelang perdana tanggal 15 September 2023, terdapat penawaran sebesar Rp29,9 triliun atau 4,2 kali dari target lelang Rp7 triliun,” ujarnya dalam Rapat Dewan Gubernur BI, pada Kamis (21/9).

Perry menyampaikan lonjakan juga terjadi saat lelang SRBI yang kedua pada 20 September 2023. Ia menyebutkan pihaknya menargetkan lelang SRBI senilai Rp5 triliun. Kemudian saat hari pelelangan SRBI, terdapat penawaran senilai Rp15,6 triliun atau naik 3,12 kali lipat dari target.

Baca Juga: Karakteristik, Peserta, dan Mekanisme Transaksi SRBI

Sebagai informasi, SRBI adalah instrumen investasi dalam mata uang rupiah yang diterbitkan BI. SRBI menggunakan underlying asset berupa surat berharga negara (SBN) milik Bank Indonesia. SRBI yang dilelang pekan lalu pun memiliki tenor singkat, yaitu 6 bulan, 9 bulan, dan 12 bulan.

“Bunganya juga relatif wajar, sesuai mekanisme pasar, sehingga pada lelang pertama dimenangkan 4 kali lipat. Karakteristiknya pro market, sesuai target repo rate, tapi market menyambut baik, jadi yang masuk lebih banyak di 2 lelang ini,” kata Gubernur BI.

Perry menerangkan SRBI merupakan instrumen operasi moneter yang pro-market guna memperkuat upaya pendalaman pasar uang. Itu karena SRBI dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan bisa ditransaksikan oleh penduduk dan non penduduk, bank dan non bank.

Baca Juga: BI: SRBI Jadi Alternatif, Tidak Saingi SBN Pemerintah

Selain itu, SRBI diterbitkan untuk menarik masuknya portfolio inflows, dan mengoptimalkan aset SBN yang dimiliki Bank Indonesia sebagai underlying. Dia menyebutkan SRBI baru dua kali dilelang, tetapi mampu menarik perhatian investor dari luar negeri.

“SRBI lebih pro market, dan itu akan mengembangkan pasar sekunder. Memungkinkan investor yang bukan bank bisa membeli. Memang baru dua kali lelang, tapi sudah ada sejumlah pelaku atau investor sebagian juga dari luar negeri,” ucap Perry.

Gubernur BI menyampaikan pihaknya akan terus melakukan inovasi guna memperdalam pasar uang dan menstabilkan nilai tukar rupiah. Ia menuturkan SRBI adalah salah satu produk inovasi yang diterbitkan, dan nantinya akan bertambah, karena BI masih menyiapkan operasi moneter lain.

“Inovasi BI akan terus ada, tidak hanya SRBI, tunggu tanggal mainnya. BI sedang merumuskan akan ada inovasi-inovasi lagi untuk operasi moneter yang lebih pro market, untuk memperdalam pasar uang dan valas domestic,” tutup Perry.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar