18 Desember 2023
20:38 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA - PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) berencana membuka stasiun pengisian bahan bakar untuk mengoptimalkan distribusi gas yang dihasilkan. Langkah ini sebagai strategi menjaga performa bisnis tahun depan.
Direktur Keuangan SBMA Ingo Steil menjelaskan SBMA telah mengantungi akreditasi ISO 17025 untuk laboratorium gas demi memastikan standar tertinggi dan keandalan pengujian sebagai bentuk pengembangan bisnis berkelanjutan.
"SBMA juga memiliki akreditasi ISO 17025 untuk laboratorium gas kami untuk memastikan standar tertinggi dalam presisi dan keandalan pengujian," ucap Ingo lewat siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (18/12).
Kemudian, pengembangan bisnis SBMA juga akan merambah produk gas baru yang turut didorong oleh kemajuan teknologi dan permintaan pasar terhadap gas khusus. Selain itu, perusahaan mengembangkan Sistem Manajemen Tabung Terintegrasi untuk memitigasi perkiraan penjualan, produksi, dan pemeliharaan.
"Pengembangan bisnis akan merambah produk gas baru dan inovatif yang didorong oleh kemajuan teknologi dan permintaan pasar," tambah dia.
Baca Juga: Tambah Unit ASP, Produksi Gas SBMA Naik Hingga Lima Kali Lipat
Sementara itu, Direktur Utama SBMA Rini Dwiyanti menambahkan sebagai upaya menjaga performa tahun depan, pihaknya akan memprioritaskan inovasi teknologi dalam Sistem Manajemen Silinder, Sistem Kontrol Terdistribusi, hingga Sistem Pemetaan Transportasi.
"Tujuannya, ialah memastikan pelacakan distribusi secara real time dan otomatisasi operasional," sebut Rini.
Khusus tahun ini, Rini menerangkan SBMA berhasil mengambil momentum dengan meluncurkan secara komersil proyek pabrik Air Separation Plant (ASP) pada Juni 2023 lalu.
Peluncuran pabrik ASP itu menjadi milestone era baru bisnis SBMA yang sejalan dengan tren peningkatan permintaan gas industri dalam konstruksi, fabrikasi logam, dan proses manufaktur lainnya.
"Dengan kapasitas yang lebih tinggi, teknologi yang lebih maju dan efisiensi yang lebih tinggi, kami siap memberikan produk berkualitas tinggi kepada pelanggan," kata dia.
Optimalisasi Distribusi
Direktur Operasional SBMA Iwan Sanyoto merinci strategi perseroan pada 2024 mendatang juga meliputi inovasi teknologi pada sistem terintegrasi sumber daya manusia, teknologi informasi dan distribusi serta transportasi untuk pelacakan real time, hingga optimalisasi rute distribusi.
Bahkan, SBMA telah merencanakan investasi strategis untuk truk tangki dan fasilitas pendukung pabrik yang bertujuan memastikan penyaluran gas yang aman dan efisien.
"Tak lupa, SBMA juga akan mempererat pendekatan yang berpusat pada pelanggan untuk memberikan solusi yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan klien secara spesifik dan memberikan layanan responsif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan secara keseluruhan," jabar Iwan.
Baca Juga: Dirjen Migas Beberkan Manfaat Pengaliran Gas Perdana Dari Pipa Cisem
Asal tahu saja, SBMA dalam enam tahun belakangan berhasil meningkatkan pendapatan sekitar 11% per tahun secara konsisten dan mempertahankan rerata laba di kisaran 5%.
Ingot Steil mengatakan pertumbuhan substansial pada tahun 2023 dibanding tahun sebelumnya jadi bukti kemampuan perseroan untuk bangkit dalam hal keuangan, meski ada tantangan Harga Pokok Penjualan (HPP) gas.
"Tapi fokus strategis kami ialah pada posisi efisiensi operasional, mempersiapkan landasan bagi pertumbuhan berkelanjutan di masa depan," pungkasnya.