c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

07 Februari 2023

17:20 WIB

Ini Sederet Jurus BEI Tangkal Saham Gorengan

Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal memberian notasi khusus kepada saham yang pergerakannya tidak biasa alias saham gorengan.

Ini Sederet Jurus BEI Tangkal Saham Gorengan
Ini Sederet Jurus BEI Tangkal Saham Gorengan
Pekerja melintas di depan papan digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (14/11/2022). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA – Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kristian Sihar Manullang menyampaikan pihaknya akan memasukkan ke papan pemantauan khusus untuk saham-saham yang pergerakannya tidak biasa, atau istilah lainnya "saham gorengan".

“Bursa juga memberikan notasi khusus dan selanjutnya memasukkan ke dalam pemantauan khusus kepada saham saham tertentu yang memiliki catatan khusus terkait fundamental dan volatilitas harga,” ujar Kristian kepada awak media di Jakarta, Selasa (7/2) seperti dilansir Antara.

Kemudian, pihaknya akan melakukan aksi cepat (immediate action) terhadap nasabah-nasabah melalui Anggota Bursa (AB), sebagai upaya preventif untuk mengingatkan terkait perilaku transaksi mereka.

Baca Juga: Akhir Tahun 2023, IHSG Diproyeksi Capai 7.510

Lebih lanjut, BEI juga mengenakan auto reject atas (ARA) dan auto rejection bawah (ARB) terhadap order saham yang mencapai level harga tertentu.

“Semuanya ini bertujuan untuk perlindungan investor," kata Kristian.

Dia menyampaikan pihaknya melakukan pemantauan atas seluruh transaksi, tindakan pengawasan, pemeriksaan dan melakukan koordinasi pengawasan transaksi bersama self-regulatory organization (SRO) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Lebih lanjut, BEI akan melakukan edukasi dan sosialisasi melalui berbagai media kepada investor, supaya investor memahami berbagai hal yang harus diperhatikan dalam bertransaksi sebagai upaya untuk melindungi investor.

“Untuk menyemarakkan pasar, bursa menambah perusahaan tercatat, mengembangkan produk produk investasi dan tetap mengawasi pasar agar berjalan teratur, wajar dan efisien,” kata Kristian.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berharap aksi menggoreng saham Gautam Adani di India tidak terulang di pasar modal Indonesia, yang mana kasus mikro tersebut berdampak besar terhadap perekonomian negara.

“Satu perusahaan Adani kehilangan US$120 miliar, hilang. Dirupiahkan Rp1.800 triliun. Hati-hati mengenai ini, pengawasan, pengawasan, pengawasan. Jangan sampai ada yang lolos seperti itu karena goreng-gorengan Rp1.800 triliun,” ujar Presiden Jokowi.

Baca Juga: OJK Optimistis Kapitalisasi Pasar Bursa Rp15.000 Triliun Tercapai

Akibat kejadian tersebut, kekayaan Adani menyusut US$64,7 miliar dalam 10 hari, dan bursa saham India pun langsung bergejolak.

Meruginya Rp1.800 triliun aset Adani Group membuat seperempat Produk Domestik Bruto (PDB) India hilang, sehingga menyebabkan mata uang rupee jatuh.

“Sehingga dilihat betul mana yang suka menggoreng. Kalau goreng-goreng (saham) pas dapat, ya, enak tapi kalau kepeleset seperti tadi saya sampaikan Adani di India,” ujar Jokowi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar