c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

03 Januari 2023

18:37 WIB

Ini Prospek Startup 2023 Menurut East Venture

East Ventures menyebut resesi 2023 yang diperkirakan akan terjadi harus diperkuat oleh fundamental melalui portofolio dan dukungan kepada founder.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Ini Prospek <i>Startup</i> 2023 Menurut East Venture
Ini Prospek <i>Startup</i> 2023 Menurut East Venture
Ilustrasi Start Up. Envato/Rawpixel

JAKARTA – East Ventures (EV), salah satu perusahaan venture capital di Indonesia menyatakan Indonesia disambut inflasi yang tinggi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, suku bunga yang terus meningkat, hingga ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang menurun pada 2023. Hal ini dinilai akan mempengaruhi perputaran investasi di Indonesia.

Co-Founder & Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menuturkan, ketegangan geopolitik, tekanan keuangan, dan covid-19 juga menambah ketidakpastian. Menurutnya, bukan rahasia lagi kondisi global menjadi sangat sulit bagi startup

Apalagi, industri teknologi telah terpukul keras selama setahun terakhir dan mungkin akan semakin menantang di beberapa tahun ke depan. Situasi ini ia sebut sebagai krisis "badai sempurna" (perfect storm).

"Namun, pembalap yang baik tetap bisa melaju meski dalam sebuah badai sempurna. Hujan deras dan angin kencang tidak akan mengubah fundamental kuat Asia Tenggara," ujarnya dalam pernyataan resmi, Selasa (3/1).

Wilson menjelaskan, populasi muda Asia Tenggara yang terhubung internet dan kecenderungan tinggi untuk merangkul teknologi menjadikannya sumber ketahanan di tengah perlambatan pertumbuhan global. 

Baca Juga: Menanti Pelangi Setelah Badai Pergi

Hal ini terutama berlaku di Indonesia, yang populasi pengguna internetnya tumbuh dari 30 juta menjadi lebih dari 200 juta hanya dalam 13 tahun. 

Laporan oleh Google, Temasek, dan Bain & Company menyebutkan fundamental yang kuat ini telah memungkinkan Indonesia sebagai ekonomi digital teratas di kawasan Asia Tenggara untuk tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan pada 2022, dengan total nilai transaksi mencapai US$200 miliar tahun ini.

"Fundamental kuat Asia Tenggara dan Indonesia mempertahankan jalan beraspal yang sama yang telah kita pijak sejak awal. Visi dan keyakinan kami terhadap potensi Asia Tenggara tetap sama. Kami tahu tikungan yang harus diambil, dan kami akan terus berpacu dalam badai yang sempurna ini," tambahnya.

Dalam mengarungi krisis dan ketidakpastian, Wilson mengatakan EV akan selalu mendukung portofolio dan para founder dalam kondisi apapun, seperti yang telah dilakukan selama bertahun-tahun.

"Kami akan bekerja dengan para founder, memetakan dan memahami situasi spesifik mereka, dan memberikan saran yang sesuai. Mengenai funding winter, saran kami kepada para founder adalah untuk lebih berhati-hati dan terampil dalam mengambil keputusan bisnis," sarannya.

Wilson mengungkapkan fokus perusahaan akan selalu pada para founder. Dia percaya pada founder yang tepat karena menurutnya pengemudi yang tepat tahu cara meningkatkan skala bisnis dan menggunakan kemampuan mereka untuk tetap kompetitif bahkan di masa-masa sulit. 

Menurutnya, resesi mungkin akan segera terjadi, karena siklusnya baru dimulai pada 2022. Kondisi ini, sambung Wilson, kemungkinan akan mengarah pada situasi ekonomi yang menantang dalam beberapa tahun ke depan. 

"Oleh karena itu, bagi startup yang mampu beradaptasi dengan kondisi jangka pendek yang menantang, tantangan tahun 2022 akan memberi jalan bagi peluang jangka panjang ke depan. Perspektif jangka panjang ini akan menjadi fokus investasi kami," imbuhnya.

Rekap 2022
East Venture sepanjang 2022 telah menghimpun total US$550 juta dalam penutupan akhir dana multi-stage, dengan alokasi US$150 juta untuk untuk pendanaan tahap awal dan US$400 juta untuk pendanaan tahap lanjutan. Dana tersebut tetap diinvestasikan ke startup di Indonesia dan Asia Tenggara.

Meski 2022 telah menjadi tahun penuh tantangan bagi industri teknologi yang diperburuk oleh isu isu global dan konflik geopolitik dalam total investasi dan sektor, East Ventures memberikan pendanaan yang lebih besar dari tahun lalu.

Total 105 deal dan US$211,59 juta disalurkan ke perusahaan portofolio Seed and Growth. Investasi tersebut disalurkan ke beberapa sektor, seperti e-commerce, direct to consumer (DTC) dan retail, fintech, software & layanan Internet, B2B, supply chain dan logistik, serta Agritech.

"Selain kegiatan investasi, East Ventures terus memberikan dampak positif bagi ekosistem kami dan yang lebih luas. Tahun lalu, kami mendukung dua acara olahraga kelas dunia: VANS Bali Pro World Surf League dan Indonesia Open 2022, karena kedua olahraga tersebut memiliki filosofi yang sama dengan tesis investasi kami," kata Willson.

Dia mengatakan untuk meningkatkan daya saing digital antarprovinsi di Indonesia, East Ventures merilis East Ventures-Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2022, sebuah indeks dan laporan yang menyoroti kemampuan digital setiap kota dan provinsi di Indonesia. 

Baca Juga: Fenomena PHK Startup, Faktor Global atau Salah Perhitungan?

Laporan ini bertujuan untuk menjadi panduan bagi para pemangku kepentingan dalam mengembangkan daya saing digital Indonesia.

Pada April 2022, East Ventures meluncurkan laporan keberlanjutan perdananya, Sustainability Report 2022, yang memaparkan kerangka dan dampak Lingkungan, Sosial, Tata Kelola (LST/ESG) dari perusahaan dan ekosistemnya. 

"Dengan meningkatnya permintaan untuk integrasi ESG, kami pun mulai mengerahkan sumber daya yang diperlukan untuk membantu perusahaan dan perusahaan portofolio kami dalam upaya ESG mereka," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan EV juga menjadi perusahaan venture capital pertama di Indonesia yang menandatangani Prinsip-Prinsip Investasi Bertanggung Jawab yang didukung oleh PBB. Bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan WRI Indonesia.

"Kami berkomitmen untuk membantu Indonesia mencapai target emisi net zero pada tahun 2060," imbuhnya.

Selain itu melalui inisiatif keempat Indonesia PASTI BISA, Maju Terus Pantang Mundur, East Ventures menyediakan platform bagi talenta yang terkena dampak gelombang PHK selama setahun terakhir. 

Inisiatif ini terdiri dari sebuah Job Board, di mana talenta dapat menjelajahi lebih dari 700 peluang kerja yang tersedia di ekosistem East Ventures. 

"Kami juga mengadakan program Coaching dan Hackathon yang menarik total 270 pendaftaran, yang mencakup 551 orang dari 50 kota. Terdapat 30 juara tim terpilih yang mendapatkan total dana Rp7,5 miliar (sekitar US$500.000)," ucapnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar