28 Februari 2025
14:34 WIB
Indonesia Perdana Ekspor Kratom Bubuk 351 ton ke Eropa dan Amerika
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas ekspor produk hilirisasi kratom sebanyak 351 ton ke Amerika dan Eropa. Kratom tersebut menjadi bahan baku produk kesehatan dan minuman.
Penulis: Erlinda Puspita
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso dalam acara Pelepasan Ekspor Kratom di PT Oneject Indonesia, Cikarang Pusat, Jumat (28/2). ValidNewsID/Erlinda PW
CIKARANG - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso baru saja melepas ekspor kratom sebanyak 351 ton, yang terkemas di 13 kontainer dengan total nilai US$1,053 juta atau setara Rp17,44 miliar (asumsi kurs Rp16.570/US$). Ekspor kratom ini merupakan ekspor pertama dalam bentuk serbuk atau telah melewati proses hilirisasi.
"Hari ini kita melakukan pelepasan ekspor kratom sebanyak 351 ton ya, atau 13 kontainer dengan nilai US$1.053.000," ujar Budi dalam acara Pelepasan Ekspor Kratom di PT Oneject Indonesia, Cikarang Pusat, Jumat (28/2).
Menurut Budi, produk hilirisasi kratom tersebut akan diekspor ke Eropa dan Amerika, dan nantinya akan menjadi bahan baku produk kesehatan maupun minuman. Proses hilirisasi tanaman kratom ini diakuinya berhasil menaikkan harga jual, yakni semula di kisaran US$2/kg atau Rp30.000/kg, naik menjadi US$3/kg sampai US$5/kg atau mencapai Rp80.000/kg.
Baca Juga: Pemerintah Bahas Legalisasi Tanaman Kratom
Kratom dalam bentuk serbuk ini, menurut Budi, merupakan hasil fasilitasi iradiasi elektron beam dari PT Oneject Indonesia, yang tujuannya untuk menjaga kualitas dan menghindari kontaminasi patogen pada tanaman.
Direktur Utama PT Oneject Indonesia, Jahja Tear Tjahjana menyampaikan, sistem sterilisasi melalui iradiasi elektron beam ini memakan waktu lebih singkat dibandingkan proses konvensional sebelumnya yang mencapai berjam-jam.
"Dengan elektron beam ini, produk hanya cukup dijalankan saja melalui konveyor, keluar lagi, produk sudah menjadi steril. Sehingga diharapkan dengan kecepatan ini, ekspor kita pun juga menjadi lebih cepat," tutur Jahja.
Baca Juga: Pemerintah Perbarui Aturan Tata Niaga Ekspor Kratom
Sejauh ini kratom yang dihasilkan rata-rata mencapai 60-70 kontainer/bulan. Kratom ini merupakan hasil perkebunan dari para petani di Kalimantan Barat. Budi menambahkan, hingga saat ini pihaknya telah memberikan Persetujuan Ekspor (PE) kepada 23 produsen kratom.
Lebih lanjut, Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Merrijantij Punguan Pintaria menyampaikan, dalam catatan pihaknya, ekspor komoditas kratom memiliki peluang yang besar. Di tahun 2024 misalnya, volume ekspornya mencapai 3,29 ribu ton dengan tujuan hanya ke pasar Amerika.
"Itu yang ke Amerika saja ya. Itu nilainya US$5,18 juta," ungkap Merri.