07 Juli 2025
15:20 WIB
Indonesia Hibahkan 10.000 Ton Beras Untuk Palestina, Solidaritas Nyata
Indonesia secara resmi menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa 10.000 ton beras kepada Palestina. Indonesia-Palestina juga meneken MoU untuk Kerja Sama di Bidang Pertanian.
Editor: Khairul Kahfi
Mentan Andi Amran Sulaiman menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa 10.000 ton beras kepada Palestina secara simbolis kepada Menteri Pertanian Negara Palestina Rezq Basheer-Salimia, Jakarta, Senin (7/7). Dok Kementan
JAKARTA - Pemerintah Indonesia secara resmi menyalurkan bantuan kemanusiaan berupa 10.000 ton beras kepada Palestina. Secara simbolis, bantuan ini diserahkan Mentan Andi Amran Sulaiman kepada Menteri Pertanian Negara Palestina Rezq Basheer-Salimia di Kantor Pusat Kementan, Jakarta Selatan.
Mentan Amran mengungkapkan, bantuan beras tersebut diberikan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto sebelum dirinya bertolak ke Brasil untuk mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025
“Atas arahan Bapak Presiden Republik Indonesia, beliau memberikan perintah pada kami untuk memberi bantuan pada saudara kita di Palestina (berupa) 10.000 ton beras,” kata Mentan Amran usai pertemuan bilateral di Jakarta, Senin (7/7).
Baca Juga: Indonesia Bakal Kirim Bantuan Beras 10 Ribu Ton ke Palestina
Dia menyampaikan, bantuan tersebut merupakan wujud nyata solidaritas Indonesia terhadap rakyat Palestina yang saat ini menghadapi tantangan berat akibat krisis kemanusiaan yang terus berlangsung.
”Jadi ini (hibah beras) adalah bentuk bantuan kemanusiaan kepada saudara-saudara kita di Palestina. Juga kita doakan supaya cepat merdeka, dan kita support pangannya,” ucapnya.
Mentan Amran mengungkapkan, pengiriman bantuan beras akan diserahkan kepada Duta Besar Palestina di Indonesia terkait penentuan waktu dan mekanisme pendistribusian.
”Bantuan akan dikirim tergantung Dubes Palestina yang ada di Indonesia. Kapan saja bisa dikirim, kami serahkan berasnya,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Mentan Palestina Rezq Basheer-Salimia mengapresiasi penuh atas perhatian luar biasa dan konsistensi dukungan pemerintah Indonesia.
"Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada pemerintah Indonesia. Terima kasih telah mendukung Palestina di semua bidang, terutama atas dukungan terhadap hak rakyat Palestina,” jelas Rezq.
Selain itu dalam pertemuan bilateral tersebut, Indonesia juga menginisiasi pendirian Zona Investasi Solidaritas Palestina–Indonesia di sektor pertanian dengan mengalokasikan lahan seluas 10-15 ribu hektare di Provinsi Sumatera Selatan.
Zona ini diharapkan menjadi basis kerja sama jangka panjang untuk memperkuat ketahanan pangan, mendorong pembangunan pedesaan, dan membuka peluang investasi pertanian yang saling menguntungkan.
Kedua pihak juga menandatangani MoU Kerja Sama di Bidang Pertanian yang memperkuat hubungan strategis dan kemanusiaan antara kedua negara.
MoU yang diteken antara kedua menteri mencakup berbagai aspek kerja sama, termasuk pengembangan produk-produk pertanian dan penguatan kapasitas di berbagai bidang dalam sektor pertanian, seperti industri benih, bioteknologi, manajemen agribisnis, alat dan mesin pertanian, cadangan pangan, serta bidang-bidang lain.
Harapan Pertanian Palestina di Tengah Krisis
Lebih lanjut, Rezq juga menyampaikan harapan besar atas kerja sama pertanian yang dijalin dengan Indonesia melalui penandatanganan MoU ini. Menurutnya, MoU ini menjadi tonggak penting di tengah situasi sulit yang melanda sektor pertanian Palestina akibat dampak konflik yang berkepanjangan.
“Kami menaruh harapan besar pada perjanjian ini, yang hadir di saat sektor pertanian Palestina sedang mengalami kondisi luar biasa. Kami berada di sini untuk mempererat ikatan persahabatan dan memperluas kerja sama antara kedua negara, khususnya di bidang pertanian, “ jelas Mentan Palestina.
Dia juga menilai, kolaborasi ini menjadi peluang strategis untuk memperkuat ketahanan pangan di Palestina melalui kemitraan yang adil dan saling menguntungkan dengan Indonesia.
Secara khusus, inisiatif pendirian Palestine-Indonesia Solidarity Investment Zone di sektor pertanian di Sumsel bertujuan mendukung proyek bersama yang berfokus pada produksi pangan, pembangunan pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi.
Rezq kembali menyampaikan penghargaan atas konsistensi Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina, baik secara politik maupun kemanusiaan.
“Terima kasih kepada bangsa ini dan pemerintahnya atas sikap yang konsisten dan tak tergoyahkan dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina di berbagai bidang, khususnya atas dukungannya terhadap hak rakyat Palestina untuk merdeka,” ungkapnya.
Baca Juga: RI Ekspor Beras? Begini Rencana Pemerintah
Sementara itu, Mentan Amran menyambut baik kerja sama ini dan menekankan pentingnya memadukan kekuatan teknologi Palestina dengan potensi sumber daya Indonesia untuk memperkuat ketahanan pangan kedua negara.
“Palestina punya keunggulan di sektor hortikultura. Mereka memiliki banyak ahli water management, drip irrigation, dan teknologi pertanian modern yang sangat cocok untuk pengembangan hortikultura,” jelas Amran.
Dia menjelaskan, Indonesia siap menyinergikan keunggulan tersebut dengan kekuatan nasional di bidang produksi, varietas unggul, serta luasnya ketersediaan lahan pertanian.
“Kita memiliki sumber daya yang melimpah dan lahan yang luas. Maka kita sinergikan. Palestina siapkan teknologinya seperti alat, mesin, green house, dan sistem irigasi, ” imbuhnya.
Mentan Amran juga menekankan bahwa kerja sama ini membuka peluang ekspor komoditas pertanian Indonesia ke Palestina.
“Kalau memungkinkan, kita kirim juga produk unggulan kita ke Palestina. Produktivitas padi kita cukup tinggi, sementara di Palestina sedang terjadi pergeseran pola konsumsi dari gandum ke beras. Ini adalah momentum yang tepat,” urainya.