c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

17 Oktober 2024

18:33 WIB

INDEF: Pelaksanaan MBG Bisa Naikkan Pendapatan UMKM Hingga 33,68%

Estimasi positif tersebut muncul usai hasil pelaksanaan proyek percontohan atau pilot project Program MBG yang dilaksanakan di sejumlah wilayah.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Khairul Kahfi

<p id="isPasted">INDEF: Pelaksanaan MBG Bisa Naikkan Pendapatan UMKM Hingga 33,68%</p>
<p id="isPasted">INDEF: Pelaksanaan MBG Bisa Naikkan Pendapatan UMKM Hingga 33,68%</p>

Warga makan di Warteg Subsidi Bahari kawasan Jalan Fatmawati, Jakarta, Sabtu (28/3/2020). Antara Foto/Reno Esnir

JAKARTA - INDEF memperkirakan, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa meningkatkan pendapatan UMKM hingga 33,68%. Estimasi ini muncul usai hasil pelaksanaan proyek percontohan atau pilot project Program MBG yang dilaksanakan di sejumlah wilayah.

"Peningkatan penghasilan bersih ini juga relatif meningkat, UMKM yang terlibat dalam pilot project MBG ini mendapatkan peningkatan rata-rata pendapatan sebesar 33,68%," kata Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti dalam agenda ‘Makan Bergizi Gratis via UMKM: Apa Saja Pembelajaran Kedepan’, Jakarta, Kamis (17/10).

Paparannya menunjukkan, sekitar 9 dari 10 wilayah UMKM mengalami peningkatan penghasilan bersih per bulanan usai menjalani proyek percontohan MBG. Yakni, Bogor 78,96%; Medan 68,01%; Semarang 55,09%; Makassar 49,97%; Solo 37,08%; Surabaya 31,85%; Malang 28,26%; Bekasi 15,78%; dan Bandung 1,70%.

Hanya Jakarta Timur yang pelaksanaan percontohan MBG dan menghasilkan kenaikan pendapatan buat UMKM 0,00%. INDEF menjelaskan, Jakarta Timur tidak mengalami peningkatan pendapatan bersih karena UMKM tersebut mengalihkan seluruh sumber daya produksi sehari-hari untuk terlibat dalam produksi makanan pada pilot project program MBG.

Baca Juga: Setelah Berkali-Kali Uji Coba, DKI Nyatakan Siap Jalani Program Makan Bergizi Gratis

Di samping itu, studi ini juga mengungkapkan, jika program Makan Bergizi Gratis punya daya ungkit atau efek pengganda terhadap peningkatan tenaga kerja pada UMKM. Terlihat dari sebelum dan sesudah UMKM mengikuti pilot project.

"Setelah kita bandingkan, nah ternyata rata-rata penambahan tenaga kerja pada UMKM yang terlihat dari pilot project MBG di 10 kabupaten atau kota adalah sejumlah tiga orang," sebut dia.

Spesifik, datanya menunjukkan, jumlah tenaga kerja rata-rata UMKM di Kabupaten Bogor sebelum mengikuti proyek percontohan sebanyak 3 orang, namun ketika mengikuti pilot project naik menjadi 4 orang. Hal yang sama juga terjadi pada UMKM Kota Bekasi yang naik dari 4 menjadi 5 orang; Kota Surakarta (Solo) yang naik dari 8 menjadi 9 orang.

Lalu, pekerja UMKM di Kota Surabaya dari 7 menjadi 9 orang; pekerja UMKM di Kota Semarang yang naik dari 5 menjadi 8 orang; UMKM Kota Bandung yang naik pekerjanya dari 7 menjadi 9 orang; Kota Makassar dari 28 menjadi 36 orang; Kota Malang dari 35 menjadi 39; dan Kota Medan dari 16 menjadi 22 orang pekerja.

Hanya UMKM di Jakarta Timur yang tidak mengalami penambahan sebelum maupun sesudah melakukan pilot project. Secara keseluruhan, penambahan tenaga kerja UMKM tertinggi terjadi di di Kota Makassar dengan 8 tenaga kerja, sementara penambahan terendah terjadi di Jakarta Timur yang tidak menambah jumlah tenaga kerjanya.

Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis, DPR Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Data Sekolah

Selain UMKM, Esther mengatakan, multiplier effect Program Makan Bergizi Gratis juga berpengaruh terhadap mitra pengemudi yang kedapatan kenaikan pemesanan (order). Dia menyebut, rata-rata tambahan pemesanan yang diterima oleh mitra pengemudi di 10 kabupaten/kota yang melaksanakan pilot project adalah 3 pesanan.

Berbeda dengan UMKM, efek pengganda Program MBG dirasakan optimal oleh mitra pengemudi di Jakarta Timur dengan 6 tambahan pengantaran. Disusul, Semarang dengan 5 pemesanan tambahan; Makassar 3 pemesanan tambahan; Surabaya, Solo, Medan, Bogor, Bekasi, yang masing-masing mendapat 2 pemesanan tambahan.

Adapun, driver di Bandung hanya mendapat sekitar 1 tambahan pemesanan, sedangkan driver di Malang tidak mendapatkan sama sekali pesanan tambahan kiriman.

"Nah di sisi lain rata-rata peningkatan pendapatan bersih per hari yang diterima oleh mitra pengemudi di 10 kabupaten/kota yang terlibat pada proyek energi adalah sebesar 17%," imbuhnya.

Pendapatan bersih harian mitra pengemudi di Medan sesuai pilot project MBG naik maksimal hingga 62,35%. Disusul driver Makassar yang pendapatan hariannya naik 24,4%; Bogor 21,27%; Bekasi 18,32%; Jakarta Timur 16,83%; Semarang 16,13%; Malang 9,66%; Surabaya 5,59%; Solo 5,36%; dan Bandung 3,63%.

Meski terjadi peningkatan, Esther mewanti, agar program ini dijalankan secara tersebar atau terdesentralisasi. Sehingga bisa ikut mendorong pertumbuhan ekonomi regional di level daerah. Karenanya, pelibatan UMKM dalam Program MBG juga harus dilakukan sampai di level daerah.

“Kalau program MBG ini dilaksanakan secara desentralisasi, maka saya rasa ekonomi daerah juga akan meningkat," imbuhnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar