27 September 2025
13:05 WIB
IHSG Pecah Rekor Lagi di Level 8.126, Naik Tipis 0,60% Sepekan
IHSG sepekan mengalami kenaikan sebesar 0,60% menjadi 8.099,333 dari 8.051,118 pada pekan lalu. IHSG sempat memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah pada Rabu (24/9) pada level 8.126,558.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Khairul Kahfi
Pengunjung mengambil gambar layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta (23/09/2025). Validnews/Hasta Adhistra.
JAKARTA - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan, yakni pada periode 22-26 September 2025, ditutup mayoritas pada zona positif.
"Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami kenaikan sebesar 0,60% menjadi ditutup pada level 8.099,333 dari 8.051,118 pada pekan lalu," ujar Sekretaris Perusahaan PT BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan resmi, Jakarta, dikutip Sabtu (27/9).
Baca Juga: IHSG Tembus ATH 8.125
Selain itu, IHSG kembali memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah pada Rabu (24/9) yang ditutup pada level 8.126,558.
Adapun, peningkatan terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian selama pekan ini sebesar 15,56% menjadi 2,45 juta kali transaksi, dari 2,12 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Kemudian, peningkatan turut dialami oleh rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini sebesar 12,08% menjadi 47,077 miliar lembar saham, dari 42,002 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
Kapitalisasi pasar BEI juga mengalami kenaikan sebesar 1,74% menjadi Rp14.888 triliun, dari Rp14.632 triliun pada sepekan sebelumnya.
Baca Juga: Bursa Sepekan Negatif, IHSG Terkoreksi 0,17% Jadi 7.854,06
Sedangkan, rata-rata nilai transaksi harian BEI pun turut naik sebesar 1,25% menjadi Rp28,19 triliun dari Rp28,55 triliun pada pekan sebelumnya.
Kautsar menuturkan, investor asing pada Jumat (26/9), mencatatkan nilai beli bersih Rp583,10 miliar. Sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp53,60 triliun.
Kegiatan Bursa Sepekan
Selama sepekan, terdapat pencatatan satu saham perdana, dua obligasi, dan satu sukuk di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada Senin (22/9) terdapat pencatatan perdana saham PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) di Papan Pengembangan BEI. EMAS merupakan perusahaan ke-23 yang tercatat melantai di BEI pada 2025.
EMAS bergerak di bidang pertambangan emas dan mineral ikutan. Total fund raised dari pencatatan saham EMAS mencapai Rp4,53 triliun.
Kemudian pada Selasa (24/9), Obligasi Berkelanjutan IV Bumi Serpong Damai Tahap I Tahun 2025 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Bumi Serpong Damai Tahap I Tahun 2025 yang diterbitkan oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan total nominal obligasi sebesar Rp500 miliar dan sukuk sebesar Rp500 miliar.
Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia untuk Obligasi dan Sukuk yaitu masing-masing idAA (Double A) dan idAA(sy) (Double A Syariah) dengan Wali Amanat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Selanjutnya pada Rabu (25/9), Obligasi Berkelanjutan I Bumi Tahap II Tahun 2025 oleh PT Bumi Resources Tbk mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan total nilai nominal sebesar Rp721,61 miliar.
Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk obligasi tersebut adalah idA+ (Single A Plus) dengan Wali Amanat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2025 adalah 134 emisi dari 74 emiten senilai Rp154,64 triliun.
Dengan pencatatan tersebut, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 636 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp516,64 triliun dan US$117,27 juta, yang diterbitkan oleh 136 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp6.423,84 triliun dan US$352,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak tujuh emisi EBA dengan nilai Rp2,13 triliun