c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

03 Maret 2025

17:20 WIB

IHSG Ditutup 6.519,66, Mampukah Raih Posisi 7.000?

IHSG ditutup di level 6.519,66 setelah sepekan memerah. Mampukah Raih Posisi 7.000?

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

<p id="isPasted">IHSG Ditutup 6.519,66, Mampukah Raih Posisi 7.000?</p>
<p id="isPasted">IHSG Ditutup 6.519,66, Mampukah Raih Posisi 7.000?</p>

Pegawai melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Global (IHSG) di Gedung Bursa Efek, Jakarta, Kamis (28/3/2024). ValidNewsID/Darryl Ramadhan

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menutup perdagangan di zona hijau pada Senin (3/3). IHSG ditutup di 6.519,66, menguat 3,97% dan 295,1 poin.

IHSG kembali menghijau setelah selama sepekan terakhir mengalami penurunan signifikan, memerah di posisi 6.300. Namun, apakah kenaikan IHSG ini berpotensi mencapai posisi 7.000?

Senior Investment Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji mengatakan terdapat beragam sentimen yang mendukung penguatan IHSG saat ini. Namun, masih diperlukan banyak tahapan bagi IHSG untuk mencapai level 7.000.

“Untuk mencapai level 7.000 sebenarnya bertahap ya. Karena sejauh ini kan sentimen yang ada saat ini kan masih terjadi. Untuk kenaikan IHSG, itu kan harus ada sentimen baru lainnya ke depan,” kata Nafan saat dihubungi Validnews, Senin (3/3).

Nafan mengatakan kenaikan IHSG seharusnya secara bertahap lantaran market yang ada saat ini sangat volatile.

Baca Juga: Meski Dibuka Hijau, IHSG Hari Ini Diprediksi Bergerak Melemah

Salah satu sentimen positif bagi bursa saham hari ini adalah Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur pada Februari 2025 yang meningkat ke level 53,6 poin. Adapun capaian PMI manufaktur RI itu lebih tinggi ketimbang Januari 2025 yang sebesar 51,9 poin. S&P Global menyebut capaian ini merupakan rekor tertinggi dalam 11 bulan terakhir.

“Di sini kalau saya melihat secara makro, kita melihat bahwasannya Indeks PMI Manufacturing Indonesia, Alhamdulillah sudah mengalami tren kenaikan ekspansif ya. Kita melihat ekspansinya saja sudah terjadi selama 3 bulan berturut-turut ini,” kata Nafan.

Hal ini dinilai Nafan menjadi penanda jika aktivitas manufaktur sudah mulai mengeliat. Ia pun berharap kenaikan aktivitas ini bakal meningkatkan dan memberikan manfaat pada penyerapan lapang kerja ke depannya.

“Sehingga nanti akan menopang pertumbuhan ekonomi kita ke depan,” sebutnya.

Sementara itu, jika melihat inflasi, Nafan menyebut core inflation RI masih menunjukkan tren performa yang positif.

“Apalagi hal ini menandakan bahwasannya masih terjadinya kondisi daya beli masyarakat yang cenderung kuat ya. Jadi termasuk sentimen positif tambahan,” jelasnya.

Di sisi lain, ia juga melihat sentimen global seperti perang dagang saat ini masih belum mereda. Pemerintah AS berencana memberlakukan efektif kenaikan tarif sebesar 20% untuk produk-produk import dari Meksiko maupun dari Kanada.

“Itu kan mulai berlaku pada tanggal 4 Maret. Sementara itu juga disusul nanti dari Hongkong. Dan additional 10% tarif. Sentimen perang dagang saya pikir ini juga bagus untuk market,” kata dia.

Baca Juga: Kembali Dibuka Merah, IHSG Diprediksi Bergerak Melemah Hari Ini

Penguatan saham-saham emiten big cap seperti perbankan yang mendukung kenaikan IHSG, dinilai Nafan, juga menjadi sentimen positif bagi bursa.

“Kalau khususnya perbankan, kita melihat sejauh ini pertumbuhan kredit perbankan untuk ke depan masih relatively memiliki prospek yang positif,” ucapnya.

Sering dengan adanya tren penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia, Nafan menilai adanya potensi reduction of borrowing cost effect. Sehingga bisa mendorong pertumbuhan kredit ke depannya.

“Jadi nanti ini ke depannya juga bisa memicu katalis positif dari perbaikan maupun juga peningkatan kinerja fundamental dari perbankan itu sendiri. Kalau hemat saya. Karena kan selama ini kan misalnya per Januari saja kinerja perbankan di bawah ekspektasi. Tapi dengan harapan adanya perbaikan kinerja pertumbuhan kredit, ini akan bisa meningkatkan kepercayaan bagi para pelaku investor terkait dengan saham-saham khususnya perbankan,” tandasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar