25 Juni 2024
09:07 WIB
IHSG Dibuka Melemah di Posisi 6.877,473
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah dan terus berada di zona merah pada Selasa (25/6) pagi.
Editor: Fin Harini
Pegawai melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Global (IHSG) di Gedung Bursa Efek, Jakarta, Kamis (28/3/2024). ValidNewsID/Darryl Ramadhan
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka memerah pada perdagangan pada Selasa (25/6) di level 6.877,473, melemah 11,692 poin atau 0,17%.
Mengutip RTI, pada pukul 09.01 WIB, IHSG sedikit menguat ke 6.884,273. IHSG masih betah di zona merah pada 9.05 WIB di posisi 6.866,325, melemah 22,840 poin atau 0,33%.
Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 melemah 2,953 poin atau 0,34% ke posisi 861,448.
Sebanyak 137saham naik, 91 saham turun dan 217 saham stagnan.
Sebelumnya, IHSG pada Senin sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor barang konsumen nonprimer, sektor teknologi, dan sektor transportasi.
IHSG ditutup menguat 9,18 poin atau 0,13% ke posisi 6.889,16. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,80 poin atau 0,32% 864,40.
"Bursa regional Asia bergerak melemah, sejumlah sentimen menjadi perhatian pasar, yang mana pelaku pasar masih dicemaskan bank sentral Amerika Serikat (AS) yang masih mempertahan suku bunga acuannya," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin (24/6), dilansir dari Antara.
Baca Juga: Dibuka Menguat, IHSG Bergerak Mixed di Awal Perdagangan
Hal tersebut tampaknya dilatarbelakangi pascarilis data US PMI Manufacturing naik dari sebelumnya 51,3 menjadi 51,7 dan US PMI Services naik dari sebelumnya 54,8 menjadi 55,1.
Selain itu, pelaku pasar juga menantikan rilis data inflasi Australia yang akan rilis pada pekan ini, yang mana Gubernur Reserve Bank of Australia Michelle Bullock mengungkapkan bahwa bank sentral mendiskusikan kenaikan suku bunga pada rapat terakhir.
Apabila inflasi naik melebihi ekspektasi maka akan memicu RBA untuk menaikkan suku bunga pada rapat Agustus nanti.
Dari dalam negeri, IHSG bertahan di zona hijau di tengah tekanan sentimen negatif dari eksternal.
Bank Indonesia (BI) mencatatkan bahwa likuiditas perekonomian pada Mei 2024 tumbuh lebih tinggi tercatat sebesar Rp8.965,9 triliun atau tumbuh sebesar 7,6% secara tahunan (year-on-year/yoy), atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,9% (yoy).
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang konsumen non-primer yang naik 2,19%, diikuti sektor teknologi dan sektor transportasi yang masing-masing naik sebesar 1,38% dan 0,85%.
Baca Juga: IHSG Awal Pekan Diproyeksi Mixed di 6.800-6.920
Sementara itu, tiga sektor turun yaitu sektor properti yang turun paling dalam minus 0,79%, diikuti sektor kesehatan dan sektor keuangan yang masing-masing turun minus 0,41% dan 0,07%.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu DIVA, MHKI, FILM, SMLE, dan LABA. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan terbesar SBAT, NICL, TRON, GRIA, MKAP.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 863.698 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 19,33 miliar lembar saham senilai dengan Rp9,62 triliun.
Sebanyak 312 saham naik, 247 saham menurun, dan 224 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia di Senin sore antara lain indeks Nikkei menguat 208,10 poin atau 0,54% ke 38.804,60, indeks Hang Seng melemah 0,80 poin atau 0,00% ke 18.027,71, indeks Shanghai melemah 35,03 poin atau 1,17% ke 2.963,10, dan indeks Strait Times menguat 8,11 poin atau 0,25% ke 3.314,13.