24 Juni 2024
09:07 WIB
Dibuka Menguat, IHSG Bergerak Mixed di Awal Perdagangan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan bergerak melemah pada perdagangan Senin (24/6), seiring pelemahan bursa Asia.
Editor: Fin Harini
Pegawai membersihkan lantai di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Global (IHSG) di Gedung Bursa Efek, Jakarta, Kamis (28/3/2024). ValidNewsID/Darryl Ramadhan
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat pada perdagangan awal pekan, Senin (24/6) di level 6.880,253.
Mengutip RTI, pada pukul 09.01 WIB, IHSG menguat 11,944 poin atau 0,17% di 6.891,923. IHSG bergerak mixed dan kembali berada di zona hijau 6.888,955 pada 9.05 WIB.
Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 melemah 0,138 poin atau 0,02% ke posisi 867,059.
Sebanyak 164 saham naik, 109 saham turun dan 204 saham stagnan.
IHSG diperkirakan bergerak melemah pada perdagangan Senin (24/6), seiring pelemahan bursa Asia.
“Pagi ini, kedua indeks kompak melemah Kospi -0.49% dan Nikkei -0.22%. Kami memperkirakan IHSG diperkirakan bergerak melemah hari ini seiring dengan beragam pergerakan bursa global dan komoditas,” sebut Samuel Sekuritas dalam laporan riset harian, Senin (24/6).
Baca Juga: MUI Cap Haram Short Selling Saham, BEI Buka Suara
Pada penutupan Jumat akhir pekan lalu (21/6), pasar AS bergerak mayoritas melemah. Dow Jones menguat 0,04%, namun S&P 500 melemah 0,16%, dan Nasdaq terkoreksi 0,28%.
S&P 500 melemah karena Nvidia dan saham chip AI lainnya seperti Broadcom dan Micron Technology terus mengalami penurunan. Yield UST 10Y menguat 0,28% atau 0,012 bps pada level 4,57%, dan USD index menguat 0,23% ke level 105.83.
Pasar komoditas terpantau melemah Jumat (21/6). Harga minyak WTI turun 0,96% ke level US$80,69/bbl, harga batubara turun 1,67% di level US$132,5/ton, dan CPO terkoreksi 1,47% ke level MYR3,899. Harga emas terpantau melemah 1,72% ke level US$2,331/toz.
Bursa Asia juga dominan melemah pada akhir pekan. Indeks Nikkei melemah 36,50 poin atau 0,09% ke 38,596,50, indeks Hang Seng melemah 306,80 poin atau 1,67% ke 18.028,51, indeks Shanghai melemah 7,30 poin atau 0,24% ke 2.998,13, dan indeks Strait Times menguat 5,84 poin atau 0,18% ke 3.306,96.
IHSG pada Jumat sore (21/6) ditutup menguat di tengah pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 109,80 poin atau 1,61% ke posisi 6.929,12. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 15,99 poin atau 1,87% ke posisi 870,77.
Investor asing kemarin mencatatkan keseluruhan net buy sebesar Rp1,14 triliun. Di pasar reguler, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp1,16 triliun, dan pada pasar negosiasi tercatat net sell asing sebesar Rp21,9 miliar.
Net buy asing tertinggi di pasar reguler didominasi oleh BBCA (Rp555,9 miliar), AMMN (Rp372,7 miliar), dan BMRI (Rp113,7 miliar). Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicatat oleh BREN (Rp113,6 miliar), BBRI (Rp102,6 miliar), dan UNVR (Rp46,1 miliar).
Adapun top sector gainer adalah sektor IDXINFRA, sementara yang menjadi top sector loser adalah sektor IDXENER. Top leading movers emiten BREN, BBRI, BMRI, sementara top lagging movers emiten BYAN, AMMN, UNTR.
Baca Juga: Bursa Sepekan: IHSG Naik 2,16% Jadi 6.879
Beberapa saham mendapat sorotan Samuel Sekuritas hari ini, yakni SMRA yang akan membagikan dividen Rp148 miliar atau Rp9 per lembar saham; MKPI yang akan membagikan dividen Rp507 miliar atau Rp505 per lembar saham.
Emiten lainnya adalah MEDC yang telah meneken kontrak migas dengan PGAS dan PLN dan BBTN yang tengah menggelar promosi payment BTN mobile QRIS yang dinilai akan meningkatkan volume transaksi digital.
Terakhir, ada AKRA yang sahamnya diborong oleh PT Arthakencana Rayatama, penggendali AKRA. PT Arthakencana Rayatama membeli 22,7 juta saham dengan harga Rp1.573,5 per saham pada 14, 19, 20 Juni 2024. Transaksi ini bernilai total Rp35,7 miliar, sehingga meningkatkan kepemilikan PT Arthakencana Rayatama di AKRA dari 61,51% menjadi 61,62%.