c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

24 September 2025

10:37 WIB

IEU-CEPA Diteken, APINDO: 79% Pengusaha Belum Manfaatkan CEPA

Survei APINDO menyebutkan 79% pelaku usaha RI belum pernah memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas atau CEPA. Terdapat tantangan di balik besarnya peluang dan keuntungan yang didapat dari IEU-CEPA.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Khairul Kahfi

<p>IEU-CEPA Diteken, APINDO: 79% Pengusaha Belum Manfaatkan CEPA</p>
<p>IEU-CEPA Diteken, APINDO: 79% Pengusaha Belum Manfaatkan CEPA</p>


Menko Ekonomi Airlangga dan Komisioner Perdagangan dan Keamanan Ekonomi Komisi Eropa Maroš Šefčovič menandatanganani kesepakatan substantif IEU-CEPA, Bali, Selasa (23/9). Dok Kemenko Ekonomi


JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menilai, masih terdapat tantangan di balik besarnya peluang dan keuntungan yang didapat Indonesia atas penandatanganan kesepakatan IEU-CEPA antara Indonesia dan Uni Eropa.

Tantangan tersebut, muncul dalam hal kesiapan usaha dalam negeri dan memastikan industri nasional agar IEU-CEPA dapat memberikan manfaat yang dapat dirasakan oleh seluruh lapisan pelaku usaha. 

Bukan tanpa alasan, Ketua Umum APINDO Shinta Kamdani mengungkapkan, survei APINDO mencatat bahwa 79% pelaku usaha Indonesia belum pernah memanfaatkan perjanjian perdagangan bebas (FTA) atau CEPA. Menurutnya, fakta ini harus menjadi perhatian serius. 

“Ini bukan karena mereka tidak berminat, melainkan karena keterbatasan informasi, kapasitas teknis, dan strategi nasional yang belum terintegrasi," ujar Shinta dalam sambutannya pada Indonesia-European Union Business Outlook: Harnessing The Benefits of the IEU CEPA for Future Prospects and Mutual Growth, Bali, Selasa (23/9).

Baca Juga: APINDO: IEU-CEPA Instrumen Strategis Perkuat Daya Saing Industri Nasional

Sebabnya, Shinta menegaskan, APINDO berkomitmen memastikan CEPA benar-benar memberikan dampak nyata bagi daya saing usaha dan memberikan akses bagi pekerja profesional. Dia mengingatkan, keberhasilan implementasi IEU-CEPA akan sangat ditentukan oleh inklusi, kolaborasi, dan eksekusi bersama semua pihak terkait.

"Jika salah satunya absen, seluruh potensi akan runtuh. APINDO siap bekerja bersama pemerintah, mitra Eropa, dan masyarakat sipil untuk memastikan CEPA menjadi katalis pertumbuhan ekonomi yang inklusif, hijau, dan berkelanjutan,” imbuh Shinta.

Tiga Aspek Penting
Lebih lanjut, Shinta mengungkap terdapat tiga aspek penting yang menjadi harapan bagi dunia usaha Indonesia dalam perjanjian IEU-CEPA. 

Pertama, akses pasar yang kompetitif bagi mayoritas produk ekspor, terutama untuk menjaga daya saing dibandingkan negara lain seperti Vietnam yang sudah memiliki keunggulan di pasar Uni Eropa.

Kedua, kerja sama dan fasilitasi terkait standar pasar, conformity assessments, serta bantuan dalam kepatuhan regulasi.

"Hal ini krusial karena standar Uni Eropa lebih ketat dan berbiaya tinggi dibandingkan pasar ekspor lainnya," jelasnya.

Baca Juga: Uni Eropa Sah Teken Perjanjian IEU-CEPA, RI Untung Besar!

Ketiga, adanya pemberian leverage bagi pelaku usaha Indonesia khususnya UMKM dan smallholders, dalam menghadapi aturan keberlanjutan baru Uni Eropa seperti CBAM, Deforestation Regulation, dan Green Deal.

Tanpa perlakuan khusus, UMKM dirasa akan makin sulit menembus pasar Uni Eropa dan manfaat perdagangan akan cenderung terkonsentrasi pada usaha besar.

Dia kembali menegaskan, kesepakatan ini bukan sekadar soal perdagangan. IEU-CEPA merupakan jembatan menuju masa depan, di mana perdagangan, investasi, dan transfer teknologi berjalan beriringan.

"APINDO siap mengawal implementasi CEPA agar benar-benar menjadi instrumen hidup bagi kesejahteraan bersama, bukan sekadar teks di atas kertas,” pungkas Shinta.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar