c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

20 Januari 2025

20:45 WIB

IDXCarbon Akan Beri Insentif Buat Pembeli Karbon Internasional

IDXCarbon akan memberikan insentif berupa pembebasan biaya registrasi dan pembebasan biaya pencatatan unit karbon.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p>IDXCarbon Akan Beri Insentif Buat Pembeli Karbon Internasional</p>
<p>IDXCarbon Akan Beri Insentif Buat Pembeli Karbon Internasional</p>

Konferensi Pers Peluncuran Bursa Karbon Internasional, Jakarta, Senin (20/1). Validnews/Fitriana Monica Sari

JAKARTA - Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) menyampaikan akan memberikan insentif terhadap perusahaan pembeli unit karbon dalam perdagangan karbon secara internasional.

Hal ini disampaikan secara langsung oleh Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman dalam Konferensi Pers Peluncuran Indonesia International Carbon Trading di Gedung BEI, Jakarta, Senin (20/1).

Menurutnya, IDXCarbon akan memberikan insentif berupa pembebasan biaya registrasi dan pembebasan biaya pencatatan unit karbon.

"IDXCarbon juga memberikan insentif bagi perusahaan sebagai pembeli karbon, di mana kita melakukan sama dengan yang lokal tahun lalu adalah pembebasan biaya registrasi bagi pengguna jasa, ada pembebasan biaya pencatatan unit karbon juga," papar Iman.

Baca Juga: Indonesia Resmi Punya Bursa Karbon Internasional

Selain itu, lanjutnya, IDXCarbon juga tidak menerapkan membership fee dan annual fee bagi para peserta perdagangan karbon secara internasional.

"Jadi, ini kita lakukan insentif kepada pembeli, kepada penjual," tegas dia.

Di sisi lain, kepada perusahaan penjual unit karbon, ia menyampaikan bahwa pada 2024 telah didirikan IDX Net Zero Incubator untuk membantu perusahaan menghitung gas emisi efek mereka.

"Jadi, kami membantu perusahaan terutama tercatat untuk menghitung gas emisi efeknya," jelas Iman.

IDXCarbon telah meluncurkan perdagangan karbon secara internasional pada hari ini, Senin (20/1). Indonesia saat ini telah siap untuk melakukan perdagangan karbon luar negeri dengan unit karbon yang telah diotorisasi sebanyak 1.780.000 ton CO2e yang berasal dari sektor energi berupa Pengoperasian Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Priok Blok 4, Konversi Dari Pembangkit Single Cycle Menjadi Combined Cycle (Add On) PLTGU Grati Blok 2.

Kemudian, Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air Minihidro (PLTM) Gunung Wugul, Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas Bumi Baru PLTGU PJB Muara Karang Blok 3, dan Konversi dari Pembangkit Single Cycle menjadi Combined Cycle Blok 2 PLN NP UP Muara Tawar.

Baca Juga:IDXCarbon Patok Volume Perdagangan 750 Ribu Ton Karbon Di 2025

Adanya peluncuran karbon internasional dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan volume, transaksi, dan pengguna jasa dalam perdagangan karbon di Indonesia.

Langkah ini juga diklaim sebagai upaya untuk mendukung aksi nyata demi mencapai target iklim Indonesia yang tertuang dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC).

Berdasarkan data IDXCarbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 17 Januari 2025, total volume perdagangan unit karbon di IDXCarbon secara kumulatif telah mencapai sebanyak 1.131.000 ton CO2 ekuivalen (tCO2e).

Masih pada periode yang sama, pengguna jasa dalam IDX Carbon tercatat sebanyak 104 pengguna jasa, dan jumlah nilai transaksi perdagangan karbon mencapai senilai Rp56,86 miliar. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar