c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

20 Januari 2025

15:50 WIB

IDXCarbon Patok Volume Perdagangan 750 Ribu Ton Karbon Di 2025

IDXCarbon menarget volume perdagangan unit karbon dapat mencapai sebanyak 500-750 ribu ton CO2 ekuivalen hingga akhir 2025. Target ini meliputi perdagangan karbon secara domestik dan internasional.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Khairul Kahfi

<p dir="ltr" id="isPasted">IDXCarbon Patok Volume Perdagangan 750 Ribu Ton Karbon Di 2025</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">IDXCarbon Patok Volume Perdagangan 750 Ribu Ton Karbon Di 2025</p>

Konferensi Pers Peluncuran Bursa Karbon Internasional, Jakarta, Senin (20/1). Validnews/Fitriana Monica Sari

JAKARTA - Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) menargetkan volume perdagangan unit karbon dapat mencapai sebanyak 500-750 ribu ton CO2 ekuivalen (tCO2e6) hingga akhir 2025. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menyampaikan, target ini meliputi perdagangan karbon secara domestik dan internasional.

"Tahun lalu kan 500 ribu ton karbon ya. Kalau kita berharap, mungkin kalau kita lihat barangnya yang ada sampai saat ini 1 juta ton karbon, mungkin 500 ribu ton karbon cukup konservatif ya (tahun ini), internasional dan domestik mungkin kita bicara 500-750 ribu ton karbon," ujarnya usai Peluncuran Perdagangan Karbon Internasional di Jakarta, Senin (20/1).

Dengan adanya target tersebut, maka total volume perdagangan karbon ditaksir bisa mencapai hampir 2 juta ton karbon di 2025. Selain itu, IDX Carbon juga menargetkan secara akumulatif terdapat total sebanyak 200 pengguna jasa pada tahun ini.

“Mungkin target kita 200 pengguna jasa,” ungkap Iman.

Sementara untuk target nilai transaksi perdagangan karbon pada 2025, menurutnya, masih perlu melihat harga unit karbon yang diperdagangkan untuk menetapkan target tersebut. 

“Saya mesti melihat harganya,” imbuhnya.

Baca Juga: Indonesia Resmi Punya Bursa Karbon Internasional

Adapun berdasarkan data IDXCarbon, sepanjang 23 September 2023-17 Januari 2025, total volume perdagangan unit karbon di IDXCarbon secara kumulatif mencapai sebanyak 1.131.000 ton CO2 ekuivalen (tCO2e).

Masih pada periode yang sama, pengguna jasa dalam IDXCarbon tercatat sebanyak 104 pengguna jasa, dan jumlah nilai transaksi perdagangan karbon mencapai senilai Rp56,86 miliar.

Pada awal 2025, IDXCarbon telah mencatatkan penambahan tiga proyek Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK). Hal ini dinilai semakin memperkaya jumlah unit karbon baru.

Proyek pertama merupakan milik PT PLN Indonesia Power yang mencatatkan unit karbon yang berasal dari proyek Pengoperasian Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Priok Blok 4 sebesar 763.653 tCO2e dengan tahun penyerapan atau pengurangan emisi terjadi (tahun vintage) 2021.

Kemudian, proyek PT PLN Indonesia Power, yaitu Konversi dari Pembangkit Single Cycle menjadi Combined Cycle (Add On) PLTGU Grati Blok 2, yang mencatatkan unit karbon sebesar 407.390 tCO2e dengan tahun vintage 2021.

Selanjutnya, Konversi dari Pembangkit Single Cycle menjadi Combined Cycle Blok 2 PLN NP UP Muara Tawar yang dikelola oleh PT PLN Nusantara Power, yang mencatatkan unit karbon sebesar 30 ribu tCO2e dengan tahun vintage 2023.

Peluncuran Bursa Karbon Internasional
Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH/BPLH), OJK, dan PT BEI meresmikan Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon). Peresmian ini merupakan milestone terbesar dalam penyelenggaraan perdagangan karbon di Indonesia.

Stakeholders berharap, capaian ini dapat menjadi gerbang awal terciptanya kolaborasi untuk implementasi perdagangan karbon luar negeri yang mulai dilaksanakan hari ini (20/1).

Penyelenggaraan Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia ini merupakan wujud komitmen Indonesia setelah COP 29 dan sebagai bukti bahwa Artikel 6 Perjanjian Paris dapat dijalankan. 

Momen ini juga merupakan bentuk penguatan untuk mendorong dan mengakselerasi 2nd Nationally Determined Contribution(NDC) yang akan disubmisi selambatnya pada 10 Februari 2025.

Pemerintah Indonesia telah melakukan penguatan atas elemen-elemen penting dalam ekosistem karbon, yakni meliputi penguatan Sistem Registri Nasional (SRN); Pengukuran, Pelaporan dan Verifikasi (MRV). Dalam upaya membangun ekosistem karbon yang transparan, berintegritas, inklusif, dan adil.

Baca Juga: Indonesia Tawarkan 2,48 Juta Ton Karbon Mulai 20 Januari 

Berikutnya, Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK); serta Otorisasi dan Corresponding Adjustment (CA) pada perdagangan karbon luar negeri.

"Melalui elemen-elemen penting dalam ekosistem karbon tersebut dapat dipastikan bahwa Sertifikat Pengurangan Emisi (SPE) yang dihasilkan oleh Indonesia sudah dipastikan merupakan SPE yang memiliki integritas tinggi," kata Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Senin (20/1).

Indonesia saat ini telah siap untuk melakukan perdagangan karbon luar negeri yang diresmikan pada hari ini, dengan unit karbon yang telah diotorisasi sebanyak 1.780.000 ton CO2e.

Otorisasi karbon tersebut berasal dari sektor energi berupa Pengoperasian Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Priok Blok 4, Konversi Dari Pembangkit Single Cycle Menjadi Combined Cycle (Add On) PLTGU Grati Blok 2.

Kemudian, Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air Minihidro (PLTM) Gunung Wugul, Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas Bumi Baru PLTGU PJB Muara Karang Blok 3, dan Konversi dari Pembangkit Single Cycle menjadi Combined Cycle Blok 2 PLN NP UP Muara Tawar.

Sekadar informasi, terkait perdagangan unit karbon melalui IDXCarbon, Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) yang dikelola oleh KLH/BPLH telah berinteraksi dengan sistem perdagangan IDXCarbon yang diawasi oleh OJK.

“Pemerintah Indonesia menjamin bahwa setiap sertifikat yang diterbitkan untuk perdagangan karbon luar negeri telah disahkan/diotorisasi sebagai upaya safeguarding terhadap terjadinya double accounting, double payment, dan double claim,” jelasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar