c

Selamat

Senin, 10 November 2025

EKONOMI

25 September 2025

11:19 WIB

ICA-CEPA Diteken Di Ottawa, Disaksikan Presiden Prabowo Dan PM Carney

Dalam ICA-CEPA, Kanada berkomitmen menghapus 90,5% tarif impor terhadap produk asal Indonesia, sementara Indonesia memberikan liberalisasi sebesar 85,8% pos tarif. 

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">ICA-CEPA Diteken Di Ottawa, Disaksikan Presiden Prabowo Dan PM Carney</p>
<p id="isPasted">ICA-CEPA Diteken Di Ottawa, Disaksikan Presiden Prabowo Dan PM Carney</p>

Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Kanada Mark Carney memberikan pernyataan bersama selepas pertemuan bilateral di West Block, Parliament Hill, Ottawa, Kanada, Rabu (24/9/2025). Antara/HO-BPMI Sekretariat Presiden.

JAKARTA - Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Kanada (ICA-CEPA) ditandatangani oleh perwakilan dua negara di West Block, Parliament Hill, Ottawa, Kanada, Rabu (24/9) waktu setempat, disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Kanada Mark Carney.

ICA-CEPA, yang ditandatangani oleh Menteri Perdagangan Indonesia Budi Santoso dan Menteri Perdagangan Kanada Maninder Sidhu, merupakan satu dari beberapa dokumen kerja sama yang diteken oleh Indonesia dan Kanada dalam rangkaian kunjungan resmi Presiden Prabowo di Ottawa.

"Saya sangat senang berada di sini untuk penandatanganan CEPA dan saya pikir ini akan menjadi momen bersejarah. Ini akan terbukti sebagai tonggak yang signifikan (untuk hubungan Indonesia dan Kanada, red.)," kata Presiden Prabowo di West Block, Parliament Hill, Ottawa, Rabu, sebagaimana dikutip dari siaran resmi Sekretariat Presiden yang dikonfirmasi, Kamis (25/9) dikutip dari Antara.

Sekretariat Presiden, dalam siaran resmi yang sama, menjelaskan ICA-CEPA merupakan tonggak penting hubungan ekonomi Indonesia dan Kanada. ICA-CEPA pun memberikan kepastian hukum, sekaligus memperluas akses pasar bagi kedua negara.

Dalam perjanjian itu, Kanada berkomitmen menghapus 90,5% tarif impor terhadap produk asal Indonesia, sementara Indonesia memberikan liberalisasi sebesar 85,8% pos tarif.

Baca Juga: ICA-CEPA Ditandatangani, Ini Keuntungannya Bagi Indonesia-Kanada

PM Carney, selepas penandatanganan itu, menyebut ICA-CEPA sebagai game changer

"Dengan perjanjian ini, 95% ekspor kita ke Indonesia akan lebih kompetitif di pasar mereka. Presiden Prabowo dan Kanada membuka peluang ekonomi yang sangat besar untuk para pekerja kami, dan kehidupan yang lebih sejahtera untuk dua bangsa kami," kata PM Carney.

Implementasi ICA-CEPA pun diproyeksikan mendorong ekspor Indonesia ke Kanada hingga mencapai US$11,8 miliar pada tahun 2030, dengan tambahan pertumbuhan PDB nasional sebesar 0,12% serta peningkatan investasi sebesar 0,38%.

Tidak hanya itu, perjanjian ICA-CEPA juga menjamin transparansi regulasi, perlindungan investasi, serta memperkuat kerja sama di bidang pemberdayaan UMKM, lokapasar digital, hak kekayaan intelektual, dan perdagangan berkelanjutan.

Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sepanjang 2020-2024 nilai perdagangan kedua negara tumbuh 9,39%. Pada 2024, nilai perdagangan Indonesia-Kanada mencapai US$3,57 miliar.

Dari nilai itu, ekspor Indonesia sebesar sebesar US$1,44 miliar dan impor sebesar US$2,13 miliar. Dengan demikian, Indonesia membukukan defisit neraca perdagangan US$693,2 juta.

Untuk 2025 periode Januari-Juli, data yang sama menunjukkan nilai perdagangan kedua negara mencapai US$2,72 miliar, tumbuh 29,78% dibandingkan periode Januari-Juli 2024.

Ekspor Indonesia mencapai US$1,01 miliar, tumbuh 24,03% yoy, dan impor US$1,7 miliar atau tumbuh 33,47%. Defisit neraca perdagangan Indonesia dengan Kanada sebesar US$689,4 juta, melonjak 50,33%.

Kerjasama Pertahanan
Dalam seremoni yang sama, Presiden Prabowo dan PM Carney juga menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Departemen Pertahanan Nasional Kanada tentang Kegiatan Kerja Sama di Bidang Pertahanan.

Nota kesepakatan itu melengkapi memorandum saling pengertian yang ditandatangani oleh dua negara pada Agustus 2025 lalu, dan memperluas ruang kerja sama pertahanan kedua negara.

Baca Juga: Indonesia-Kanada Targetkan ICA-CEPA Rampung Desember 2024

Dalam nota kesepahaman itu, Kanada juga menyatakan komitmennya mengirim pasukan untuk ikut latihan gabungan bersama Super Garuda Shield (SGS), kemudian melaksanakan dialog mengenai pertahanan secara berkala, dan memperkuat industri militer dua negara dalam jangka panjang.

“Nota Kesepahaman tentang Kerja Sama Pertahanan, kami menghargai ini. Kami menghargai hubungan kami dengan Kanada. Kami ingin mengirim lebih banyak anak muda kami untuk belajar di sini, dilatih di sini, dan bekerja sama dalam bidang pertahanan di masa depan,” kata Presiden Prabowo.

Dokumen lainnya yang turut ditandatangani ialah MoU bidang perdagangan dan investasi antara KADIN Indonesia dan Business Council of Canada (BCC).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar