25 Maret 2025
18:12 WIB
Bukan Jadi DME, Legislator Dorong MIND ID Olah Batu Bara Jadi Grafit Sintetis
Hilirisasi batu bara menjadi grafit sintetis terus dikaji oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Barito, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, Kamis (5/1/2023). Antara Foto/Bayu Pratama S
JAKARTA - Holding BUMN Pertambangan PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) mendapat dukungan dari Komisi XII DPR untuk melaksanakan proyek hilirisasi batu bara menjadi grafit sintetis.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebagai Anggota MIND ID tengah berupaya mengembangkan teknologi pengolahan batu bara menjadi grafit sintetis, yang notabene menjadi material utama untuk baterai EV.
Hilirisasi batu bara berupa pengembangan grafit sintetis ini berbeda dengan roadmap dari pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang kembali ingin menjalankan proyek gasifikasi batu bara menjadi Dimethyl Ether (DME).
Namun, MIND ID meyakini konversi batu bara menjadi grafit sintetis lebih ekonomis ketimbang menghilirisasikan batu bara menjadi DME. Terlebih, grafit sintetis menjadi material penting dalam produksi baterai kendaraan listrik.
Baca Juga: Bahlil Ngotot Hilirisasi Batu Bara Wajib Jadi DME
Ketua Komisi XII DPR Bambang Patijaya menjelaskan dukungan yang dilayangkan kepada MIND ID tak lepas dari pentingnya grafit sintetis dalam agenda transisi energi dan kemandirian industri nasional.
Menurut Bambang, langkah tersebut tak sekadar mendukung transisi energi, tetapi juga mnciptkan industri berbasis batu bara yang lebih berkelanjutan dan rendah emisi.
"Synthetic graphite ini sangat penting bagi industri baterai EV. Saat ini, kita juga melihat pengembangan komponen katoda mulai tumbuh di dalam negeri. Artinya, satu per satu elemen utama baterai sudah mulai kita produksi sendiri," ucap dia lewat keterangan tertulis, Selasa (25/3).
Ditegaskannya, jika hilirisasi batu bara menjadi grafit sintetis bukan sekadar wacana, maka agenda itu bisa membawa Indonesia naik kelas sebagai negara industri maju.
Baca Juga: Dirjen Minerba Beberkan Ruwetnya Proses Bisnis Gasifikasi Batu Bara
"Ini bukan hanya narasi, tetapi langkah konkret. Komisi XII DPR RI mendukung penuh program pemerintah ini sebagai strategi jangka panjang menuju kemandirian energi dan percepatan industrialisasi nasional," kata Bambang Patijaya.
Lebih lanjut, Politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) itu mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara dengan cadangan batu bara besar, yakni nomor tujuh di dunia.
Karena itu, dia mendorong pemerintah agar semakin proaktif mengembangkan berbagai produk turunan batu bara, termasuk grafit sintetis untuk mendukung pembentukan ekosistem baterai EV.