c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

11 September 2024

11:39 WIB

Helat Sales Mission India-Nepal, Kemenparekraf Jaga Top Of Mind Wisman Asia Selatan

Kemenparekraf/Baparekraf menyelenggarakan misi penjualan (sales mission) untuk menjaga eksistensi Indonesia sebagai top of mind di kawasan Asia Selatan.

Penulis: Khairul Kahfi

<p>Helat <em>Sales Mission</em> India-Nepal, Kemenparekraf Jaga <em>Top Of Mind</em> Wisman Asia Selatan</p>
<p>Helat <em>Sales Mission</em> India-Nepal, Kemenparekraf Jaga <em>Top Of Mind</em> Wisman Asia Selatan</p>
Kemenparekraf menyelenggarakan misi penjualan untuk menjaga eksistensi Indonesia di kawasan Asia Selatan, khususnya bagi wisatawan mancanegara asal India dan Nepal, India, Selasa (10/9). Dok. Kemenparekraf/Baparekraf

INDIA - Kemenparekraf/Baparekraf menyelenggarakan misi penjualan (sales mission) untuk menjaga eksistensi Indonesia sebagai top of mind di kawasan Asia Selatan. Agenda yang dihelat pada 9-18 September 2024 ini, secara khusus berupaya menjaga kelancaran wisatawan mancanegara asal India dan Nepal.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, wisman asal India berada di posisi kelima sebagai wisatawan mancanegara terbanyak yang berkunjung ke Indonesia, serta berada di posisi kedua wisman terbanyak yang berkunjung ke Bali.

“Hingga Juli 2024, tercatat jumlah kunjungan wisatawan India ke Indonesia sudah mencapai 417.703 atau sekitar 62,64% dari target optimis pasar India tahun 2024, yaitu 671.136 wisman,” katanya dalam keterangan resmi, Jakarta, Rabu (11/9).

Sementara itu, wisatawan asal Nepal menunjukkan pertumbuhan yang positif terhadap pariwisata Indonesia. Selama 2023, kunjungan wisman asal Nepal naik 186% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Adapun hingga Juni 2024 ini, kunjungan wisman Nepal mencapai 3.993 orang atau meningkat 65,5% dari periode yang sama di tahun 2023.

“Capaian wisatawan India dan Nepal ini perlu kita dorong terus dengan berbagai kegiatan promosi, seperti kegiatan sales mission dan roadshow di beberapa kota potensial, sehingga kunjungan wisman dari Asia Selatan akan terus meningkat,” jelasnya.

Baca Juga: Upaya Menumbuhkan Industri Pariwisata Berkelanjutan

Pemerintah menerangkan, kegiatan misi penjualan ini merupakan bentuk kolaborasi aktif antara Kemenparekraf/Baparekraf dengan Pemerintah Kabupaten Badung, Bali dan sejumlah pelaku industri pariwisata dalam negeri. 

Kolaborasi itu telah menyepakati beberapa kota yang menjadi sasaran penyelenggaraan misi penjualan kali ini, yakni empat kota di India meliputi Bengaluru, Chennai, New Delhi, dan Jaipur, dirangkai dengan agenda misi penjualan Kathmandu, Nepal.

Selain melakukan misi penjualan di Kathmandu, Kemenparekraf juga akan melaksanakan pertemuan dengan Otoritas Pariwisata Nepal (Nepal Tourism Board). Untuk memperkuat kerja sama pariwisata dalam meningkatkan kunjungan wisatawan dari kedua negara.

Kegiatan misi penjualan India dan Nepal dilakukan melalui skema pemasaran kolaboratif bersama Pemerintah Kabupaten Badung dan industri pariwisata Indonesia. Sebanyak 35 perusahaan Indonesia terkurasi sebagai peserta misi penjualan, terdiri dari usaha perhotelan/hospitality, travel agent/tour operator, atraksi, restoran, dan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

Dalam agenda kali ini, Kemenparekraf akan menawarkan tiga produk pariwisata utama, antara lain luxury tourism, wedding, dan MICE. Selain ketiga produk ini, Indonesia juga akan menawarkan wisata kebugaran (wellness tourism), yang juga menjadi keunggulan paket wisata yang dijual di berbagai destinasi di Indonesia, salah satunya Bali. 

Baca Juga: Menparekraf: Rata-Rata Pengeluaran Wisman Capai US$1.500

Pada April 2024, Sandiaga Uno menerima kunjungan salah satu guru yoga dan spiritual termasyhur sekaligus penulis asal India bernama Sadhguru. Kunjungan Sadhguru tersebut memperkuat posisi Bali sebagai destinasi wisata wellness dan spiritual.

Menurut Sadhguru, ucapnya, Bali membawa ketenangan dan semangat untuk pemulihan jasmani dan rohani. Sehingga Sadhguru memilih Bali untuk melakukan perjalanan spiritualnya.

“Kedatangan Sadhguru yang memiliki banyak pengikut dari India dan di seluruh dunia beberapa waktu lalu ke Bali, berpotensi menarik banyak kunjungan wisatawan mancanegara yang mencari destinasi wellness maupun spiritual healing. Untuk itu Bali yang terkenal dengan keindahan alamnya, akan kami terus perkenalkan sebagai destinasi wellness tingkat dunia,” ujar Sandiaga.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Ni Made Ayu Marthini mengungkapkan, Bali and Beyond menjadi destinasi utama yang dipasarkan para misi penjualan India dan Nepal kali ini. Dia berharap, kegiatan sales mission India dan Nepal dapat mendorong wisman Asia Selatan yang lain untuk dapat mengeksplorasi destinasi lain, seperti Yogyakarta, Lombok, Labuan Bajo, bahkan Jakarta. 

“Bali yang masih menjadi magnet bagi wisatawan Asia Selatan, khususnya India dan Nepal… Oleh karena itu, peserta industri yang bergabung pada misi penjualan kali ini tidak hanya berasal dari Bali, namun juga Jakarta, Yogyakarta, serta Lombok dan Labuan Bajo,” ujar Made.

Di sela-sela kegiatan misi penjualan di India dan Nepal, Kemenparekraf/Baparekraf menggelar Indonesia Tourism Update. Dalam agenda ini Indonesia memberikan informasi terkini mengenai performansi kunjungan wisatawan, kebijakan perjalanan, konektivitas, dan destination highlight sekaligus mengedukasi mengenai do(s) and don’t(s) wisatawan ketika berkunjung ke Indonesia.

Pemerintah juga berharap, Indonesia Tourism Update dapat meyakinkan industri pariwisata India dan Nepal selaku buyers untuk menjual keunikan destinasi Indonesia dengan variasi paket wisata. “Semoga mereka dapat mengedukasi wisatawan untuk menjadi wisatawan yang bertanggung jawab sehingga Indonesia bisa meningkatkan pariwisata berkualitas,” jelasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar