26 Agustus 2024
12:53 WIB
Upaya Menumbuhkan Industri Pariwisata Berkelanjutan
Meski industri pariwisata dan semua turunannya terus bertumbuh, namun upaya untuk menciptakan konsep berkelanjutan dan meningkatkan daya saing perlu terus dilakukan, utamanya di desa-desa wisata.
Penulis: Siti Nur Arifa
Editor: Satrio Wicaksono
Pengunjung menaiki wahana wisata kereta Lokamerta di Tirtomarto, Cawas, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (5 /6/2024). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho |
JAKARTA - Industri pariwisata tanah air terus bertumbuh, tak hanya dari sektor wisata murni, namun juga turunannya seperti UMKM yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Meski demikian, pembinaan tetap harus dilakukan agar tercipta pertumbuhan yang berkesinambungan.
Salah satunya dilakukan dengan lokakarya yang diselenggarakan atas kerja sama tiket.com dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Kemenparekraf), Jagoan Pariwisata. Sejak digulirkan tiga tahun lalu, program ini telah melakukan pembinaan sebanyak 158 UMKM dari 13 desa wisata.
Jagoan Pariwisata 2024 mengusung tema "Empowering Local Champions for Sustainable Growth". Adapun tujuan dari program ini untuk memberikan pelaku usaha desa wisata kesempatan meningkatkan kapabilitas usahanya, agar memiliki daya saing tinggi dan berkelanjutan.
Melalui pendampingan (mentoring) dan pelatihan bisnis, para pelaku usaha wisata di bawah naungan Jejaring Desa Wisata (JADESTA) dapat mengembangkan potensi usaha mereka. Dengan demikian, pemilik usaha di desa wisata mampu bersaing secara nasional bahkan global, serta berkontribusi terhadap pertumbuhan pariwisata nasional.
Gaery Undarsa selaku Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com menjelaskan, program ini berkomitmen untuk meningkatkan kapabilitas bisnis para pelaku usaha desa wisata agar lebih berkelanjutan.
"Selain itu, melalui program Jagoan Pariwisata 2024, kami mendorong para pelaku usaha untuk mengoptimalkan potensi digitalisasi dalam menghadapi tantangan dan peluang di industri pariwisata," papar Gaery.
Sementara itu, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf, Ika Kusuma Permana Sari memaparkan, jumlah kunjungan wisatawan sampai dengan saat ini meningkat 21% dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal tersebut, kata dia, bisa menjadi bukti bahwa aktivitas pariwisata terus bergerak positif. Karenanya, para pelaku usaha di bidang wisata harus responsif dalam memanfaatkan peluang untuk menarik minat wisatawan.
Bukan kali pertama, program Jagoan Pariwisata telah memasuki tahun ketiga, sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2022. Diharapkan dapat melahirkan talenta-talenta unggul dan kompetitif yang mendukung pertumbuhan industri pariwisata Indonesia secara berkelanjutan.
Adapun UMKM desa wisata akan dikelompokkan berdasarkan lini bisnis dan menerima mentorship intensif dari 20 t-fams terpilih. Nantinya para peserta akan merancang proposal bisnis yang kemudian dikompetisikan dalam business pitching, dengan ide-ide terbaik yang akan dikurasi dan dinilai oleh para juri.
Dari keseluruhan peserta, akan diseleksi empat pemenang untuk masing-masing kategori yakni Best Tourist Attraction, Best Accommodation, Best Digital & Creative, serta Best Beti Dewi (Beli Kreatif Desa Wisata).
Sebagai apresiasi, pemenang dari empat kategori akan menerima hadiah modal usaha dan kesempatan untuk mendapatkan eksposur bisnis di media sosial.
"Kami (Kemenparekraf) mendukung program Jagoan Pariwisata karena program ini memberikan peluang bagi pelaku usaha untuk meningkatkan kapasitas mereka dan mempersiapkan diri dalam mengembangkan usaha secara berkelanjutan," pungkas Ika.