Hashim: Stasiun Kereta Api Di Kota Besar Harus Ada Rumah Susun 

JAKARTA - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan setiap stasiun Kereta Api di Indonesia, terutama di kota-kota besar kini harus ada rumah susun berkonsep transit oriented development atau TOD.

"Saya berdiskusi dengan Pak Presiden Prabowo Subianto, nanti bila mampu dimungkinkan setiap stasiun kereta api di Indonesia, terutama di kota-kota besar, itu harus ada rumah susun," ujar Hashim pasca pelantikan Pejabat Tinggi Madya Kemeterian PKP, Senin (20/1).

Hashim sebelumnya mengatakan, dari 27 stasiun yang dibangun oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, empat di antaranya sudah dibangun rumah susun berkonsep TOD. Sehingga kini masih ada 23 stasiun lagi yang belum terintegrasi.

Baca Juga: Ketua Satgas: Tambahan 7 Juta Rumah Berasal Dari Qatar Dan UEA

Sedangkan untuk stasiun Manggarai dia menyebut setidaknya bisa dibangun sekitar 20 hingga 40 lantai rumah susun berkonsep TOD.

Pemerintah sendiri meyakini jika konsep TOD dapat menjadi solusi terhadap permasalahan urbanisasi yang pesat.

Untuk itu bantuan pemerintah berupa perumahan berbasis TOD dapat meningkatkan kualitas kehidupan bagi masyarakat dengan lingkungan, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta memastikan akses terhadap perumahan yang terjangkau bagi semua, khususnya segmen berpendapatan rendah dan menengah.

Senada, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait berharap, para pengembang perumahan bersubsidi bisa membangun hunian, dengan memilih lokasi yang strategis dekat transportasi umum. 

Baca Juga: APERSI Minta Jatah Fasilitas Tanah Seperti Qatar Untuk Program 3 Juta Rumah

"Semoga ke depannya masih banyak lagi pengembang-pengembang yang bisa membangun rumah subsidi yang layak, terjangkau serta strategis lokasinya dengan transportasi umum,” kata Ara dalam kunjungan kerja ke Perumahan Puri Delta Tigaraksa Kabupaten Tangerang, Kamis (16/1).

Ara menyampaikan, upaya pembangunan perumahan subsidi di dekat transportasi umum dapat membantu para penghuni beraktivitas dengan mudah, karena ditunjang hunian yang nyaman serta dekat dengan transportasi yang murah dan terjangkau.

“Ini agar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dapat menikmati dan tinggal dengan nyaman, bekerja pun juga nyaman dan dapat transportasi yang murah dan terjangkau," kata Ara.