c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

09 Juni 2025

11:03 WIB

Harga Minyak Stabil, Pasar Fokus Ke Negosiasi Dagang AS-China

Harga minyak mentah sudah susut 11% di London tahun ini, karena kekhawatiran tensi perang dagang yang memanas bakal menghambat pertumbuhan global dan permintaan energi.

Penulis: Fin Harini

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Harga Minyak Stabil, Pasar Fokus Ke Negosiasi Dagang AS-China</p>
<p id="isPasted">Harga Minyak Stabil, Pasar Fokus Ke Negosiasi Dagang AS-China</p>

Ilustrasi produksi minyak mentah. Seapup 1 Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ) di lepas pantai utara Indramayu, Laut Jawa, Jawa Barat, Minggu (2/4/2023). Antara Foto/Aditya Pradana Putra

JAKARTA - Harga minyak mentah atau crude oil stabil karena putaran baru perundingan perdagangan AS-China menawarkan potensi untuk mengurangi ketegangan global. Sebelumnya, harga minyak mentah sempat melonjak secara mingguan.

Dikutip dari Bloomberg, Brent untuk pengiriman Agustus sedikit berubah pada harga US$66,42 per barel pada pukul 8:21 pagi di Singapura. Sedangkan West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman bulan Juli stabil pada harga US$64,53 per barel. Brent melonjak 4% minggu lalu, sementara WTI mendekati US$65.

Negosiator dari AS dan China akan mengadakan perundingan di London pada hari Senin, yang meningkatkan kemungkinan kedua ekonomi terbesar tersebut membuat kemajuan untuk mengatasi perang dagang yang telah mengguncang pasar tahun ini.

Baca Juga: Rerata Harga Minyak Mentah RI Turun Ke US$65,29 Per Barel

Harga minyak mentah sudah susut 11% di London tahun ini, karena kekhawatiran tensi perang dagang yang memanas bakal menghambat pertumbuhan global dan permintaan energi.

Pada saat yang sama, aliansi OPEC+ telah meningkatkan produksi dengan laju kecepatan yang lebih tinggi dari yang diantisipasi. Kebijakan ini memperkuat kekhawatiran akan ada kelebihan minyak di paruh kedua yang akan menekan harga.

Meskipun harga minyak telah merosot pada masa jabatan kedua Presiden Donald Trump, fluktuasi harga telah berkurang sejak pertengahan Mei. Pasalnya, para pedagang menilai ada tanda-tanda kemajuan dari negosiasi perdagangan kedua negara. Selain itu, ada kenaikan konsumsi selama musim berkendara musim panas di belahan bumi utara, serta risiko geopolitik di Iran dan Rusia.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Susut, Pasar Tunggu Keputusan OPEC

“Jika pertemuan Inggris terus mengisyaratkan optimisme, hal itu dapat melemahkan dampak ekonomi negatif dari perang dagang," kata Gao Mingyu, kepala analis energi yang berbasis di Beijing di SDIC Essence Futures Co. "Setelah dampak bearish jangka pendek dari kenaikan produksi OPEC+ pada bulan Juli dicerna, sentimen makro yang membaik, permintaan musiman yang lebih kuat, dan risiko geopolitik yang masih ada semuanya telah memberikan dukungan," tambahnya.

Harga minyak berjangka telah diperdagangkan dalam kisaran kurang dari US$4 sejak pertengahan Mei, dengan ukuran volatilitas mendekati level terendah sejak awal April. Sementara itu, spread antara dua kontrak Brent tedekar telah melebar dalam backwardation dalam beberapa minggu terakhir yang menunjukkan sebuah pola bullish.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar