30 Mei 2025
09:46 WIB
Harga Minyak Mentah Susut, Pasar Tunggu Keputusan OPEC
OPEC akan menggelar pertemuan pada Sabtu (31/5) untuk memutuskan tingkat produksi bulan Juli. Harga minyak mentah baik Brent maupun WTI merosot.
Penulis: Fin Harini
Ilustrasi produksi minyak mentah. Pekerja mengecek pompa angguk yang beroperasi di Lapangan Duri, yang merupakan salah satu lapangan injeksi uap terbesar di dunia di Blok Rokan, Riau, Jumat (19/8/2022). AntaraFoto/Akbar Nugroho Gumay
JAKARTA – Harga minyak mentah atau crude oil tengah berada di jalur penurunan mingguan kedua menjelang pertemuan OPEC+ mengenai kebijakan produksi yang diperkirakan akan menyebabkan kenaikan pasokan.
Dilansir dari Bloomberg, harga minyak mentah Brent merosot di bawah US$64 per barel setelah turun 1,2% pada Kamis (29/5) atau Jumat (30/5) WIB. Sementara, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati US$61 per barel.
Sebuah subkelompok yang dipimpin oleh Arab Saudi akan bertemu pada Sabtu (31/5) untuk memutuskan tingkat produksi bulan Juli, dengan pembicaraan awal minggu lalu membahas peningkatan pasokan ketiga berturut-turut.
Baca Juga: Rerata Harga Minyak Mentah RI Turun Ke US$65,29 Per Barel
"Investor sangat menantikan pertemuan OPEC pada hari Sabtu untuk menjelaskan skala kenaikan produksi," kata Priyanka Sachdeva, analis pasar senior untuk perusahaan pialang Phillip Nova Pte di Singapura. "Pasar minyak harus bersiap menghadapi lebih banyak volatilitas dengan risiko yang condong ke sisi negatif."
Kebangkitan produksi yang terhenti oleh OPEC dan sekutunya dengan kecepatan yang lebih cepat dari perkiraan telah meningkatkan kekhawatiran tentang kemungkinan kelebihan pasokan dan membantu menurunkan harga minyak. Kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global akibat tarif dan tindakan pembalasan Presiden Donald Trump juga telah menekan harga.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Lanjut Turun Ditekan Tarif Impor Trump
Sementara tarif Trump yang telah mengguncang pasar global, kini menghadapi ketidakpastian hukum. Pengadilan perdagangan AS memblokir sebagian kebijakan tarif yang ditetapkan Trump minggu ini dan menganggapnya ilegal, meskipun pengadilan banding federal telah menawarkan penangguhan sementara dari putusan tersebut.
Sementara itu, persediaan minyak mentah AS menyusut sebesar 2,8 juta barel minggu lalu, yang merupakan yang terbesar dalam sekitar dua bulan, menurut data dari Badan Informasi Energi pada hari Kamis. Persediaan bensin juga menurun.