25 September 2024
14:35 WIB
Harga Emas Reli, Gimana Kinerja Saham Emitennya?
Dari sembilan saham yang merupakan emiten emas, tidak seluruhnya mampu mencatatkan kinerja harga saham yang positif di sepanjang tahun 2024 (ytd).
Penulis: Fitriana Monica Sari
Pramuniaga menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Rabu (3/1/2024). Antara Foto/Ari Bowo Sucipto
JAKARTA - Harga emas terus melonjak dan diperkirakan akan terus melanjutkan penguatan. Harga emas, dikutip dari Bloomberg pada Selasa (24/9), naik sebesar 4,80 poin atau 0,18% menjadi ke level US$2.661,90 per troy ounce, menandai reli rekor tertinggi.
Begitu pula dengan harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam yang juga naik Rp20.000 per gram pada Rabu (25/9) dan menyentuh rekor harga tertinggi sebesar Rp1.463.000 per gram.
"Sudah kena di resisten kunci US$2.650 per troy punce, siap-siap menuju US$.700 per troy ounce," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi kepada Validnews, Rabu (25/9).
Sementara itu, terdapat beberapa emiten emas yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), di antaranya PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Archi Indonesia Tbk (ARCI), PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Bumi Resources Minerals (BRMS), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT United Tractors Tbk (UNTR), serta PT Amman Mineral Internasional (AMMN).
Kendati demikian, hanya empat perusahaan yang core bisnisnya emas, antara lain ANTM, MDKA, ARCI, dan HRTA. Lantas, bagaimana kinerja saham emiten emas? Apakah turut mengalami kenaikan?
Baca Juga: Naik Noban Per Gram, Harga Emas Antam Kembali Sentuh Rekor
Berdasarkan pantauan Validnews, saham ANTM menjelang penutupan perdagangan sesi I, Rabu (25/9), menguat 5 poin atau 0,35% menjadi ke level Rp1.415 per saham. Kemudian, saham MDKA juga naik sebesar 80 poin atau 3,42% menjadi ke level Rp2.420 per saham.
Senada, saham ARCI pun turut melesat 12 poin atau 4,23% menjadi Rp296 per saham dan saham HRTA mengalami kenaikan sebesar 4 poin atau 1,02% menjadi ke level Rp398 per saham.
Sementara itu, untuk emiten lainnya, seperti MEDC juga terpantau ada tren kenaikan sebesar 10 poin atau 0,76% ke level Rp1.325 per saham. Untuk BRMS menguat 8 poin atau 4,12% menjadi Rp202 per saham.
Selanjutnya, ada saham PSAB yang melesat 6 poin atau 2,19% menjadi Rp280 per saham, saham AMMN naik 50 poin atau 0,50% menjadi Rp10.150 per saham. Di sisi lain, saham UNTR justru melemah tajam sebesar 250 poin atau 0,91% menjadi ke level Rp27.125 per saham.
Baca Juga: Harga Emas Antam Bertahan di Rekor Tertinggi, Per Gram Rp1,455 Juta
Jika ditilik lebih jauh, dari sembilan saham yang merupakan emiten emas, tidak seluruhnya atau hanya sebanyak enam emiten yang mampu mencatatkan kinerja harga saham yang positif di sepanjang tahun 2024 (year to date/ytd).
Beberapa saham yang mencatatkan kinerja positif tersebut, antara lain HRTA sebesar 11,80%, MEDC 13,73%, BRMS 14,29%, PSAB 204,35%, UNTR 15,55%, dan AMMN 54,17%.
Sedangkan saham ANTM, MDKA, dan ARCI masih mencatatkan kinerja harga saham negatif, masing-masing terkoreksi 18,44%, 10,04%, dan bahkan 29,19%.
Rekomendasi Saham
Secara terpisah, kepada Validnews, Rabu (25/9), Pengamat Pasar Modal Lanjar Nafi mengatakan, salah satu sentimen utama yang mempengaruhi industri emas adalah ketidakpastian ekonomi di Amerika Serikat (AS), baik mengenai skenario hard landing maupun soft landing. Pasalnya, kondisi tersebut meningkatkan permintaan global terhadap aset safe haven, seperti emas.
Selain itu, lanjut dia, tren dekarbonisasi dan peningkatan permintaan emas dari industri elektronik juga berkontribusi pada peningkatan harga emas.
"Banyak teknologi modern memerlukan komponen elektronik yang menggunakan emas karena sifatnya yang konduktif dan tahan korosi," ujar Lanjar Nafi.
Biasanya, emas digunakan dalam konektor, sirkuit, serta komponen elektronik pada kendaraan listrik dan perangkat energi terbarukan. "Peningkatan teknologi rendah karbon dapat memicu permintaan emas," terangnya.
Lebih lanjut, Lanjar Nafi merekomendasikan beberapa saham yang bisa dicermati oleh investor. Pertama adalah saham ANTM yang direkomendasikan BUY dengan target harga secara fundamental di kisaran Rp1.720 per saham.
Kedua, saham UNTR direkomendasikan BUY dengan target harga Rp29.500 per saham. Ketiga, saham MDKA direkomendasikan BUY dengan target harga Rp2.980 per saham. Keempat, saham ARCI yang direkomendasikan BUY dengan target harga Rp330 per saham.