c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

15 Juli 2024

11:21 WIB

Harga Emas Diproyeksi Bisa Lampaui US$2.500 Usai Penembakan Donald Trump

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan penguatan dolar AS akan berdampak terhadap safe haven dan mendorong harga emas.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Harga Emas Diproyeksi Bisa Lampaui US$2.500 Usai Penembakan Donald Trump</p>
<p id="isPasted">Harga Emas Diproyeksi Bisa Lampaui US$2.500 Usai Penembakan Donald Trump</p>

Pekerja kantor menunjukan emas Antam batangan di perkantoran kawasan Cilandak, Jakarta, Selasa (11/7 /2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan harga emas dunia bakal melejit usai insiden penembakan Donald Trump pada akhir pekan.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari partai Republik itu ditembak saat berkampanye di Butler, Pennsylvania.

"Harga emas dunia kemungkinan besar akan melampaui batas US$2.500 di tahun 2024 pasca penembakan terhadap Donald Trump pada saat kampanye di Butler, Pennsylvania pada Sabtu (13/7)," kata Ibrahim kepada media yang dikutip Senin (15/7).

Meskipun Donald Trump selamat, lanjut Ibrahim, hal tersebut mengindikasikan perpolitikan di AS semakin memanas. Kondisi ini akan kembali menguatkan dolar AS yang tadinya mulai melemah.

Oleh sebab itu, dia memperkirakan penguatan dolar AS akan berdampak terhadap safe haven.  

"Investor akan kembali melakukan pembelian secara langsung, secara long term terhadap emas dunia," imbuhnya.

Baca Juga: Kenaikan Harga Emas Masuk Radar Inflasi Ramadan 2024

Terpisah, diberitakan penembakan Donald Trump memperkuat spekulasi peluang kandidat dari Partai Republik untuk memenangkan pemilu menguat. Hal ini mendorong dolar menguat. Indeks Bloomberg mengenai kekuatan greenback terhadap mata uang utama lainnya naik 0,2% di Asia pagi ini. 

Dukungan Trump terhadap kebijakan fiskal yang lebih longgar dan tarif yang lebih tinggi umumnya dipandang akan menguntungkan dolar.

Ibrahim menambahkan, bila kondisi ekonomi AS terus membaik, maka ada kemungkinan bank sentral bukan hanya dua kali menurunkan suku bunga. Namun, bisa saja akan menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali.

Pada pertemuan pekan lalu, Bank Sentral AS The Fed menyatakan, tetap akan menurunkan suku bunga dua kali, setelah melihat data inflasi inti yang terus mengalami penurunan.

Sebelumnya, bank sentral AS mengatakan penurunan suku bunga kemungkinan besar akan mengindahkan inflasi inti yang masih cukup tinggi, yakni di level 3%.

"Target 75 basis poin (bps) kemungkinan besar akan tercapai," ujar Ibrahim.

Di sisi lain, kondisi ekonomi di China juga turut menjadi perhatian. Ibrahim menuturkan, data inflasi juga terus mengalami penurunan, masih dibayang-bayangi oleh perang dagang.

Biaya impor mobil listrik dan aki listrik dari Uni Eropa terhadap Cina sudah diberlakukan antara 7,1% sampai 18,4%.

"Kita juga sedang menunggu bagaimana perlawanan dari China untuk impor tersebut," terangnya.

Menurut Ibrahim, beberapa sentimen tersebut yang membuat harga emas dunia cenderung menguat yang cukup signifikan.

Berdasarkan pantauan Validnews yang dikutip dari Bloomberg, pada Minggu (14/7) pukul 11.12 EDT atau Senin (15/7) pukul 10.12 WIB, emas dunia melemah 1,85 poin atau 0,08% ke level US$2.409,58 per troy ounce.

Sedangkan kemarin, harga emas dunia tercatat pada kisaran US$2.411 per troy ounce.

"Seandainya harga emas bisa tembus di level US$2.489, ada kemungkinan besar harga emas akan menyentuh rekor tertingginya di US$2.550," pungkas Ibrahim.

Angka tersebut melebihi proyeksi Ibrahim sebelumnya. Beberapa waktu lalu, Ibrahim memperkirakan emas dunia pada tahun ini dapat mencapai level tertinggi di US$2.500 per troy ons.   

Baca Juga: Cetak Rekor Harga di 2023, Bagaimana Proyeksi Harga Emas di 2024?

Harga Emas Antam 
Di sisi lain, Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia di Jakarta, Senin (15/7) meninggalkan rekor harga tertinggi. Harga emas turun Rp1.000 per gram menjadi Rp1.399.000 per gram.

Pada akhir pekan, Sabtu (13/7) dan MInggu (14/7), harga emas berada di level tertinggi sepanjang masa sebesar Rp1.140.000 per gram.

Harga jual kembali (buyback) emas Antam turun Rp2.000 per gram menjadi Rp1.264.000 per gram.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar