01 April 2024
18:04 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
JAKARTA - Kenaikan harga emas perhiasan berpengaruh pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya pada inflasi pada momen Ramadan 2024. Pada momen Ramadan 2022-2023, inflasi selalu didominasi oleh kenaikan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta transportasi.
Per Maret 2024, kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya menyumbang inflasi bulanan terbesar kedua dengan laju inflasi sebesar 0,70% (mtm) dan andil sebesar 0,04%.
Adapun, kelompok mamin-tembakau menyumbang inflasi bulanan terbesar dengan laju inflasi 1,42% (mtm) dan memberi andil sebesar 0,41%.
“Kenaikan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya didorong oleh kenaikan harga emas perhiasan yang memberikan andil tertinggi di kelompok ini dan juga dipengaruhi harga emas global (naik),” jawab Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti kepada wartawan dalam ‘Potret Inflasi Selama Ramadan’, Jakarta, Senin (1/4).
Mengutip laman Logam Mulia Antam, harga emas sebulan terakhir naik signifikan 9,87% atau sekitar Rp112 ribu. Harga emas dibanderol Rp1.142.000/gram pada 1 Maret 2024 dan menjadi Rp1.254.000/gram per 1 April 2024.
Mengutip laman Logam Mulia Antam, harga emas sebulan terakhir naik signifikan 9,87% atau sekitar Rp112 ribu. Harga emas dibanderol Rp1.142.000/gram pada 1 Maret 2024 dan menjadi Rp1.254.000/gram per 1 April 2024.
Amalia menilai, inflasi komoditas emas disebabkan karena harga emas dunia yang belakangan terus naik. Dirinya menjabarkan, kenaikan harga emas global terjadi karena beberapa faktor ekonomis.
Baca Juga: BPS: Inflasi Maret 2024 0,52%, Disebabkan Harga Telur Hingga Beras
Di antaranya, ekspektasi suku bunga Amerika Serikat, kemudian pinjaman perbankan, ketegangan geopolitik, hingga meningkatnya permintaan aset safe haven atau investasi berisiko rendah di tengah ketidakpastian global.
“Dan emas merupakan salah satu komoditas yang dianggap aman dalam ketidakpastian global (saat ini),” ujarnya.
Jika dibandingkan dengan momen di 2023, inflasi emas perhiasan pada Maret 2024 ini relatif tinggi. Meskipun, capaian ini masih lebih rendah ketimbang inflasi emas perhiasan 4,04% (yoy).
“Jadi, ini tentunya harga emas perhiasan sangat-sangat dipengaruhi oleh harga emas di tingkat global,” ungkapnya lagi.
Secara umum, selama Maret 2024, kelompok perawatan pribadi dan Jasa Lainnya mengalami inflasi sebesar 3,56% (yoy). Atau terjadi kenaikan indeks dari 103,46 poin pada Maret 2023 menjadi 107,14 poin pada Maret 2024.
Subkelompok yang mengalami inflasi tahunan tertinggi, yaitu subkelompok perawatan pribadi lainnya sebesar 7,58% dan terendah yaitu subkelompok perlindungan sosial sebesar 0,57%.
Kelompok ini pada Maret 2024 memberikan andil/sumbangan inflasi tahunan sebesar 0,22%. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi tahunan, yaitu emas perhiasan sebesar 0,12%.
Sementara kelompok ini pada Maret 2024 memberikan andil/sumbangan inflasi bulanan sebesar 0,04%. Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi bulanan, yaitu emas perhiasan sebesar 0,04%.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Tembus Rp1,254 Juta Per Gram
Pada Ramadan dan Lebaran 2022-2023, kelompok yang biasanya paling dominan menyumbang andil inflasi pada momen ini adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta transportasi.
Seperti, kelompok makanan-minuman, dan tembakau yang selama April-Mei 2022 menyumbang inflasi, masing-masing sebesar 0,46% (mtm) dan 0,20% (mtm). Lalu, selama Maret-April 2023 menyumbang inflasi, masing-masing sebesar 0,09% (mtm).
Kemudian, kelompok transportasi yang selama April-Mei 2022 menyumbang inflasi, masing-masing sebesar 0,29% (mtm) dan 0,08% (mtm). Lalu, selama Maret-April 2023 menyumbang inflasi, masing-masing sebesar 0,07% (mtm) dan 0,11% (mtm).
Sedikit berbeda dengan kondisi tersebut, pada Ramadan 2024 kelompok transportasi bukan menjadi penyumbang andil terbesar kedua. Hal ini didorong oleh tarif angkutan udara yang pada Ramadan tahun ini mengalami deflasi.
Posisi kelompok transportasi digantikan oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang memberikan andil pada inflasi Maret 2023 sebesar 0,04% (mtm), di belakang kelompok mamin-tembakau dengan andil sebesar 0,41% (mtm).
Powered by Froala Editor