16 Juli 2025
08:36 WIB
Hadapi Volatilitas Pasar, Ini Tips Investasi Reksa Dana Ala Mirae Asset
Ada investasi reksa dana pilihan Mirae Aset di tengah ketidakpastian makroekonomi dan volatilitas pasar.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Ilustrasi - Berinvestasi reksa dana dari rumah. Antara/HO/STAR AM
JAKARTA - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyarankan investor untuk berinvestasi pada instrumen reksa dana pendapatan tetap (fixed income fund/bond fund) yang menawarkan fitur pendapatan pasif rutin bulanan dalam menghadapi volatilitas ekonomi dan pasar modal.
Head of Wealth Management Mirae Asset M. Arief Maulana menjelaskan, ketidakpastian makroekonomi tinggi dan volatilitas pasar yang meningkat saat ini dapat menjadi momentum bagi investor untuk berinvestasi pada instrumen yang relatif stabil dan berpendapatan rutin.
“Reksa dana pendapatan tetap pendapatan pasif rutin bulanan (monthly passive income bond fund) menjadi alternatif yang strategis, apalagi di tengah volatilitas dan ketidakpastian yang tinggi seperti sekarang,” ujar Arief dalam Media Day: July 2025 by Mirae Asset di Jakarta, Selasa (15/7).
Baca Juga: Mengenal Reksa Dana, Jenis, dan Risikonya
Terkait volatilitas dan ketidakpastian ekonomi yang tinggi, Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto menyampaikan saat ini sedang terjadi tren capital outflow yang cukup besar di pasar saham Indonesia meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih positif.
IHSG tercatat masih menguat ke 7.091 dari posisi akhir tahun 7.079, ketika aliran dana asing bergerak keluar (foreign outflow) Rp57,9 triliun sejak awal tahun (year to date/YTD) hingga 11 Juli 2025.
Adapun sepanjang Juli, foreign outflow sudah terjadi sebesar Rp4,3 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas perdagangan saham di dalam negeri yang menguat itu didukung oleh investor domestik.
Di sisi lain, tren harga obligasi masih menunjukkan kenaikan dan penurunan imbal hasil/yield, sejalan dengan aliran dana asing masuk (foreign inflow) yang cukup besar.
Sepanjang Juli, tercatat net buy asing Rp17,2 triliun (MTD), atau Rp 70 triliun (YTD), dipengaruhi pemangkasan BI-Rate pada semester I/2025 dan ekspektasi penurunan The Fed Fund Rate (FFR) pada semester II/2025.
Suku Bunga Ditahan
Ke depan, Rully memprediksi suku bunga BI-Rate masih akan ditahan pada 5,5% hingga akhir tahun dan menunggu adjustment dari perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit.
Likuiditas perbankan juga diprediksi akan lebih longgar di semester II/2025 yang dapat mendorong kenaikan harga obligasi dan penurunan yield-nya. Pergerakan harga dan yield obligasi bertolak belakang di pasar.
Baca Juga: Tahun Ini, Mirae Asset Ramal Investor Ritel Saham RI Bisa Capai 7,5 Juta
“Di tengah tekanan Trump agar The Fed menurunkan FFR secara agresif, kami memprediksi Bank Sentral AS masih akan berusaha berhati-hati dan melihat perkembangan data ekonomi untuk menentukan seberapa besar dan seberapa cepat penurunan suku bunga ke depan," paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Mirae Asset dengan PT Sucorinvest Asset Management menjalin peresmian kemitraan strategis dalam mendistribusikan produk Sucorinvest Monthly Income Fund (SMIF) melalui platform reksa dana NAVI by Mirae Asset.
Sekadar informasi, NAVI by Mirae Asset adalah platform Mirae Asset dalam perannya mendistribusikan dan memasarkan reksa dana dalam fungsinya sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).