c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

25 Juli 2024

17:12 WIB

Hadapi KEK Baru Malaysia-Singapura, Pemerintah Tata Ulang KEK Batam

Penataan ulang KEK Batam mencakup semua teknis fiskal maupun non-fiskal. Langkah ini agar KEK Batam tetap kompetitif menghadapi KEK Baru Malaysia-Singapura.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Hadapi KEK Baru Malaysia-Singapura, Pemerintah Tata Ulang KEK Batam</p>
<p id="isPasted">Hadapi KEK Baru Malaysia-Singapura, Pemerintah Tata Ulang KEK Batam</p>

Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan pemerintah akan mendesain ulang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam di tengah upaya pembangunan KEK Johor Baru, Jakarta, Kamis (25/7). ValidNewsID/ Khairul Kahfi

JAKARTA - Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan, pemerintah akan mendesain ulang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam di tengah upaya Malaysia-Singapura yang hendak membangun KEK Johor Baru. Desain ini akan mencakup semua teknis fiskal maupun non-fiskal agar tetap kompetitif.

“Jadi itu yang harus kita compete dengan mereka, terutama harus desain ulang (KEK) Batam ini lagi supaya kompetitif seperti apa,” terangnya usai merayakan Hari Jadi Kemenko Bidang Perekonomian ke-58, Jakarta, Kamis (25/7). 

Susiwijono menginformasikan, Perdana Menteri (PM) kedua negara tengah intens menggarap Special Economic Zone (SEZs) Johor baru, utamanya pembahasan insentif. Dan pada awal September ini, baik PM Malaysia Anwar Ibrahim dan PM Singapura Lawrence Wong akan meneken beberapa desain baru SEC Johor baru.

Baca Juga: Dewan KEK Usulkan 3 Investasi KEK Baru Senilai Rp161 T

Untuk KEK Batam, dia akui sudah menerima berbagai catatan dan masukan dari investor. Misalnya, soal insentif fiskal seperti implementasi tax holiday dan tax allowance, serta integrasi fasilitas yang terkait dengan pajak dalam rangka impor yang masih belum sesuai.

Sementara dari sisi insentif non-fiskal, seperti golden visa, penggunaan tenaga asing dan sebagainya masih bermasalah di lapangan. Padahal jika ditarik setingkat nasional saja, Susiwijono sebut, berbagai insentif tersebut sudah cenderung istimewa dan perlakuannya khusus buat para investor.

“Karena KEK itu kan ultimate facility kita, jadi memang fasilitas utama (insentif) kan kita dorong semuanya di KEK,” paparnya. 

Ternyata berdasarkan evaluasi, investor mengakui ada sejumlah faktor lain yang membuat insentif tersedia jadi kurang cukup. Contohnya, tarif listrik dan air di kawasan Batam berbeda dari nasional.

Untuk itu, pihaknya siap menghitung ulang tarif tersebut agar bisa mengakomodasi investasi. “Karena kalau enggak ya, kita enggak kompetitif lagi, karena investasi sekarang lagi banyak-banyaknya ke Batam,” urainya.

Secara umum, pemerintah menilai, ada sekitar 5-6 KEK di tanah air yang masih agak rendah utilisasinya. Sebagian besar, kawasan KEK-KEK ini berada di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua; yang notabene Indonesia Timur. 

“Ini yang kita harus pikirkan kembali, ternyata enggak mudah menarik investasi ke sana,” ungkap Susi. 

Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto tidak khawatir dengan keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) baru yang akan digalang Singapura-Malaysia. Keberadaan KEK internasional ini relatif akan jadi kompetisi baru di bidang menggaet investor di kawasan.

Mengutip ASEAN Briefing, saat ini Singapura dan Malaysia telah memulai pembangunan jalur kereta ringan yang menghubungkan Singapura dan Johor Baru. Rel tersebut diharapkan dapat mencapai kapasitas 10.000 penumpang per jam.

Baca Juga: Via KEK, Pemerintah Geber Promosi Peluang Investasi Ke Inggris

Secara signifikan, upaya tersebut akan mengurangi kemacetan di jalan lintas Johor-Singapura saat ini. Adapun jalur ini merupakan salah satu jalur darat tersibuk di dunia. Proyek senilai US$2,2 miliar tersebut diharapkan akan selesai pada 2026. 

Sementara pada 2022, Singapura dan Malaysia menempati peringkat sebagai mitra dagang terbesar kedua di dunia. Karena, volume perdagangan bilateral mereka mencapai US$83,53 miliar.

Selain itu, pada tahun yang sama, Singapura menonjol sebagai salah satu sumber utama investasi langsung asing (FDI) Malaysia. Singapura menyumbang 8,3% terhadap total investasi Malaysia untuk periode tersebut.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar