09 April 2024
16:58 WIB
H-1 Lebaran, Harga Cabai Dan Daging Meroket
Berdasarkan pantauan panel harga pangan, harga cabai dan daging meroket. Namun, harga beras dan telur cenderung turun dan stabil.
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Fin Harini
Pedagang memilah cabai rawit di Pasar Tomang Barat, Jakarta, Selasa (14/11/2023). ValidNewsID/Darryl Ramadhan.
JAKARTA - Sehari menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri 1 Syawal 1445 Hijriah, bahan pangan strategis masih menunjukkan kenaikan harga yang signifikan. Utamanya komoditas cabai, daging sapi, dan daging ayam. Meski demikian, untuk harga beberapa komoditas lainnya justru terpantau turun, seperti telur ayam dan gula konsumsi.
Menyitir dari panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) hari Selasa (9/4), komoditas yang mengalami kenaikan harga paling tinggi adalah cabai rawit merah, yang naik 5,16% atau di level Rp58.300 per kg. Lalu disusul kenaikan harga cabai merah keriting yang naik 4,03% menjadi Rp57.770 per kg.
Komoditas lainnya yang terpantau mengalami kenaikan cukup tinggi adalah bawang merah yang naik 3,11% menjadi Rp43.780 per kg, dan komoditas bawang putih bonggol yang meningkat 1,54% atau menjadi Rp43.500 per kg.
Baca Juga: Mendag: Mayoritas Harga Pangan Cenderung Turun Jelang Lebaran
Sementara untuk harga daging, daging ayam ras menduduki kenaikan tertinggi di Rp40.300 per kg atau naik 2,54%.Harga daging sapi murni naik 2,40% menjadi Rp144.660 per kg. Harga minyak goreng curah juga naik 0,19% di posisi Rp15.970 per kg.
Di sisi lain, terdapat beberapa komoditas yang justru turun harga menjelang momen Idulfitri kali ini. Antara lain kedelai biji kering turun 0,30% menjadi Rp13.200 per kg, telur ayam ras yang turun 0,06% menjadi Rp30.970 per kg, dan gula konsumsi yang turun sebesar 0,06% seharga Rp17.960 per kg.
Selanjutnya, khusus untuk harga beras saat ini terpantau tak mengalami banyak perubahan. Untuk beras medium tercatat stabil di harga Rp13.960 per kg, sedangkan harga beras premium masih naik 0,06% di posisi Rp16.120 per kg.
Berkaitan dengan harga beras, Bapanas telah mengeluarkan Keputusan Kepala Bapanas Nomor 167 Tahun 2024 tentang Fleksibilitas Harga Pembelian (HPP) Gabah dan Beras dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah yang mulai berlaku sejak 3 April 2024. Tujuan beleid tersebut menjadi jaring pengaman untuk produsen gabah dan beras, sehingga harga tidak terlampau turun jauh saat panen raya berlangsung.
"Mulai hari ini (3/4) sampai 30 Juni mendatang, kita putuskan adanya fleksibilitas HPP bagi Bulog. Ini agar Bulog dapat meningkatkan stok CBP yang berasal dari produksi dalam negeri. Jadi tidak hanya bersumber dari importasi saja,” kata Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (9/4).
Baca Juga: Ini Tip Ekonom Agar Belanja Lebaran Tidak Boncos!
Fleksibilitas HPP gabah dan beras yang diterapkan bagi Perum Bulog yakni Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani yang sebelumnya Rp5.000 per kilogram (kg) difleksibelkan menjadi Rp6.000 per kg. Selanjutnya Gabah Kering Giling (GKG) di gudang Perum Bulog yang sebelumnya Rp6.300 per kg mengalami fleksibilitas menjadi Rp7.400 per kg.
Sementara, HPP beras di gudang Perum Bulog dengan derajat sosoh minimal 95%, kadar air 14%, butir patah maksimal 20%, dan butir menir maksimal 2% yang sebelumnya Rp9.950 per kg difleksibelkan menjadi Rp11.000 per kg.