31 Mei 2024
20:40 WIB
Freeport Kantongi Lampu Hijau Perpanjang Ekspor Tembaga Hingga Akhir 2024
Perpanjangan izin ekspor PT Freeport Indonesia diberikan dengan pertimbangan kemajuan proyek fasilitas pemurnian atau smelter.
Penulis: Yoseph Krishna
Ilustrasi. Area pengolahan mineral PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Papua, Selasa (19/8/2014). Antara Foto/Puspa Perwitasari
JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia bakal rampung pada Senin (3/6) mendatang.
"Sudah Senin selesai, Senin (3 Juni 2024) besok," ucapnya singkat saat ditemui awak media di Kantor Kementerian Perdagangan, Jumat (31/5).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Budi Santoso menambahkan izin ekspor konsentrat tembaga PTFI bakal diperpanjang hingga 31 Desember 2024.
Adapun izin ekspor konsentrat tembaga Freeport sedianya bakal habis pada 31 Mei 2024. Mengingat ada kemajuan progres fasilitas pemurnian atau smelter, maka pemerintah memberikan relaksasi kepada PTFI untuk mengekspor konsentrat tembaga hingga akhir tahun.
"Terkait itu kan 31 Mei habis, itu diperpanjang sampai 31 Desember 2024. Ya tidak ada masalah, jalan terus," jelas Budi.
Baca Juga: Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport
Sekadar informasi, PT Freeport Indonesia pada 24 Juli 2023 telah mengantungi izin ekspor konsentrat tembaga sebanyak 1,7 juta ton hingga Mei 2024.
Sebelumnya, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas memastikan fasilitas pemurnian mineral atau smelter PTFI di Kawasan JIIPE, Gresik, Jawa Timur bisa beroperasi pada Juni 2024 mendatang.
Lewat keterangan tertulisnya, Tony menyebut saat ini pihaknya tengah memasuki fase commisioning, yakni tahapan pengujian, percobaan, dan trial guna memastikan peralatan dan sistem yang didesain sudah sesuai untuk dioperasikan.
"Kami tengah proses commisioning, yaitu pengujian, percobaan, trial, untuk memastikan peralatan dan sistem yang didesain sudah sesuai sebagai upaya menyelesaikan proyek smelter secara substansial. Diharapkan Juni sudah beroperasi," ujar dia dari Gresik, Senin (27/5).
Smelter kedua PTFI yang dibangun sejak Oktober 2021 itu dirancang untuk memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas peleburan konsentrat tembaga sebesar 1,7 ton per tahun. Dengan demikian, smelter PTFI di Gresik menjadi tempat pemurnian tembaga dengan desain terbesar di dunia.
Baca Juga: ESDM: Surat Rekomendasi Ekspor Tembaga Freeport Indonesia Masih Proses
Ditambah lagi, smelter tersebut turut dilengkapi unit pemurnian logam mulia, oksigen, asam sulfat, desalinasi, serta unit effluent and waste water treatment plant.
"Dengan begitu, bisa mendukung pemanfaatan maksimal bahan baku, produk samping, maupun limbah supaya mencapai high efficiency smelting and refining process," kata Tony Wenas.
Dirinya menegaskan proyek smelter di Gresik, Jawa Timur itu jadi komitmen PTFI dalam rangka meningkatkan nilai tambah mineral serta mendukung kebijakan hilirisasi industri yang digaungkan pemerintah.
Saat ini, konsentrat hasil produksi Freeport ditujukan untuk pasar ekspor sebesar 60%, sementara 40% sisanya dimurnikan di dalam negeri menjadi katoda tembaga lewat PT Smelting di Gresik.
Namun demikian, lumpur anoda hasil pemurnian oleh PT Smelting ia sebut punya kandungan emas dan perak, serta masih diekspor hingga saat ini.
"Nantinya jika smelter kedua ini beroperasi, pemurnian lumpur anoda 100% akan dilakukan di dalam negeri," pungkasnya.