04 September 2023
18:03 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
JAKARTA - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menegaskan first drop off Liquified Natural Gas (LNG) dari Tangguh Train-3 akan dilakukan dalam waktu dekat.
Saat ditemui awak media di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dwi menyebutkan BP telah melakukan audiensi kepada Menteri Arifin Tasrif yang mana salah satunya ialah mengenai first drop LNG Tangguh Train-3.
"Iya, BP audiensi ke Pak Menteri. Beberapa agenda termasuk laporan mengenai Train-3 ya mudah-mudahan dalam beberapa hari ini segera first drop off LNG," ujarnya, Senin (4/9).
Pemerintah sendiri sebelumnya menargetkan first drop LNG dari Tangguh Train-3 akan terjadi pada pertengahan September 2023. Adapun untuk kapasitas produksi LNG Tangguh Train-3 tak berbeda jauh dengan Train-1 dan Train-2, yakni di kisaran 3,8 juta ton per tahun.
Baca Juga: Jadi Kado Kemerdekaan, Gas Wiriagar Deep A Masuk Tangguh Train 3
"Targetnya pertengahan September, tapi mudah-mudahan bisa dipercepat, kapasitasnya 3,8 juta ton, dan pembelinya sudah settle semua," kata Dwi.
Sebelumnya, SKK Migas berhasil memasukkan gas dari Sumur Wiriagar Deep A ke sistem Tangguh Train-3. Dwi Soetjipto menyebut masuknya gas dari Wiriagar Deep A itu menjadi tonggak pencapaian baru PSN Hulu Migas Tangguh Train-3 yang menjadi proyek andalan pemerintah.
Masuknya gas dari Sumur Wiriagar Deep A itu terjadi setelah pada Juli 2023 lalu proyek Tangguh Train 3 merampungkan konstruksi dan commissioning. Adapun untuk first drop LNG telah ditargetkan terjadi pada September 2023.
Asal tahu saja, Train-3 dalam kapasitas operasi optimal diyakini bisa mendongkrak produksi LNG Tangguh sebanyak 50% menjadi sekitar 11,4 meterik ton per annum (MTPA) dengan prioritas produksi bagi keperluan domestik.
"Dengan begitu, dipastikan kebutuhan gas domestik dapat terpenuhi secara menyeluruh," sebut dia.
Baca Juga: Aspermigas Buka Suara Soal Larangan Ekspor Gas Alam
Tangguh Train 3 dalam perjalanannya juga telah memberi dampak positif dan manfaat ekonomi, seperti menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi terhadap geliat perekonomian daerah.
Pasalnya, puncak proyek Train 3 berhasil memobilisasi 13.500 pekerja, mayoritas merupakan anak bangsa dan melibatkan masyarakat Papua sebagai pekerja lokal dalam jumlah yang masif.
"Tangguh Train 3 berhasil memberi dampak positif dan manfaat ekonomi. Puncak proyek Train 3 telah memobilisasi 13.500 orang pekerja yang mayoritas anak bangsa," tandas Dwi Soetjipto.