18 Agustus 2023
09:35 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Industri hulu minyak dan gas bumi berhasil memberikan kado Hari Kemerdekaan Indonesia ke-78. Kado tersebut berupa gas dari sumur Wiriagar Deep A yang telah masuk ke sistem Tangguh Train 3.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan hal tersebut jadi tonggak pencapaian baru PSN Hulu Migas Tangguh Train 3 yang notabene merupakan proyek hulu migas andalan pemerintah.
Dwi menjelaskan masuknya gas dari sumur Wiriagar Deep A itu terjadi setelah pada Juli 2023 lalu proyek Tangguh Train 3 merampungkan konstruksi dan commissioning. Selanjutnya, first drop liquified natural gas (LNG) ditargetkan terjadi pada September 2023 mendatang.
Baca Juga: ESDM Optimis Train 3 Tangguh On Stream Pada Maret 2023
"Hari ini pula telah dilakukan loading kargo LNG dari Train 1 dan Train 2 melalui Jetty-2, yang merupakan bagian dari lingkup proyek Train 3. Ini menjadi kado yang membanggakan industri hulu migas bagi bangsa Indonesia," sebut Dwi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (17/8).
Secara rinci, dia menjelaskan dalam kapasitas operasi optimal, Train 3 akan mendongkrak produksi LNG Tangguh sebanyak 50% menjadi sekitar 11,4 metrik ton per annum (MTPA) dengan prioritas produksi bagi keperluan domestik.
"Dengan begitu, dipastikan kebutuhan gas domestik dapat terpenuhi secara menyeluruh," tuturnya.
Tak sampai situ, Tangguh Train 3 dalam perjalanannya juga telah memberi dampak positif dan manfaat ekonomi, seperti menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi terhadap geliat perekonomian daerah.
Pasalnya, puncak proyek Train 3 berhasil memobilisasi 13.500 pekerja, mayoritas merupakan anak bangsa dan melibatkan masyarakat Papua sebagai pekerja lokal dalam jumlah yang masif.
Baca Juga: Lifting Minyak Semester I 2023 Sentuh 615 Ribu BOPD
"Tangguh Train 3 berhasil memberi dampak positif dan manfaat ekonomi. Puncak proyek Train 3 telah memobilisasi 13.500 orang pekerja yang mayoritas anak bangsa," kata Dwi.
Lebih lanjut, Dwi meyakini proyek Tangguh Train 3 menjadi tulang punggung dalam perjuangan industri hulu minyak dan gas bumi dalam mencapai target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD).
"Kami telah menetapkan tekad bersama bahwa perjuangan industri hulu migas adalah bagaimana memenuhi kebutuhan energi nasional yang berkelanjutan. Para pejuang industri hulu migas telah menetapkan semangat dan tekad untuk meraih produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD gas sebagai kontribusi hulu migas bagi pembangunan nasional," tandas Dwi Soetjipto.