07 Februari 2025
17:56 WIB
ESDM Pastikan Proyek Pipa Gas Cisem Dan Dusem Tak Terdampak Efisiensi Anggaran
Proyek pipa gas Cirebon-Semarang Tahap II dan Dumai-Sei Mangkei bakal dialihkan menggunakan PNBP sektor ESDM.
Penulis: Yoseph Krishna
Ilustrasi. Operator produksi mengatur aliran gas dari fasilitas produksi gas menuju pipa jaringan gas konsumen di Stasiun Pengumpul Subang, PT Pertamina EP Subang Field, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (2/11/2023). Antara Foto/Raisan Al Farisi
JAKARTA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung memastikan proyek infrastruktur pipa gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap II maupun Dumai-Sei Mangkei (Dusem) takkan terdampak oleh efisiensi anggaran yang tengah dijalankan oleh pemerintah.
"Ini (efisiensi anggaran) tidak berpengaruh," ucapnya saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (7/2).
Dijelaskan Yuliot, penghematan atau efisiensi dilakukan terhadap anggaran belanja kementerian/lembaga, termasuk Kementerian ESDM.
Sedangkan di lain sisi, proyek pipa gas bumi Cisem Tahap II maupun Dumai-Sei Mangkei sebagian besar bakal berasal dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor ESDM.
"Rencana dari penerimaan negara bukan pajak itu sebagian bisa dimanfaatkan kembali. Jadi, untuk pemanfaatan itu adalah pembangunan infrastruktur," kata Yuliot.
Dia menambahkan, ketersediaan gas, terutama di Sumatra serta Batam sangat tinggi. Sehingga, harus ada percepatan proyek infrastruktur pipa supaya bisa termanfaatkan.
Baca Juga: Bahlil: Proyek Pipa Cisem Dijalankan Untuk Menjamin Harga Gas Murah
Selama ini, Yuliot mengatakan sudah ada penugasan kepada PGN untuk membangun pipa gas ruas Dumai-Sei Mangkei, tetapi proyeknya masih belum tereksekusi.
"Kalau tidak dilakukan percepatan, biaya listrik yang ditanggung oleh industri kan semakin tinggi, jadi daya saing kita akan semakin tergerus," sebut dia.
Karena itu, pemerintah ditegaskannya bakal terus mempercepat proyek instalasi pipa gas bumi, yakni Dusem dan Cisem supaya ketersediaan gas di hulu bisa termanfaatkan secara optimal, terutama oleh sektor industri.
"Jadi, pemerintah berusaha bagaimana percepatan pembangunan jaringan gas yang ada di Sumatra, termasuk aliran ke Batam. Untuk di Jawa juga sama, kita lakukan percepatan untuk Cisem," tambah Yuliot.
Sebagai informasi, pemerintah telah memulai proyek Pipa Gas Cirebon-Semarang Tahap II (Batang-Kandang Haur Timur) pada September 2024 lalu. Hal tersebut ditandai dengan pengelasan perdana (first welding) oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah.
Baca Juga: Eks-Menteri ESDM Penuhi Panggilan KPPU Soal Proyek Pipa Cisem Tahap 2
Proyek tahap kedua Pipa Cisem yang sudah diresmikan itu bakal membentang sepanjang 245 km dari Batang hingga Kandang Haur Timur.
Adapun Sumber gas Pipa Transmisi Cisem bakal berasal dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB), serta dalam jangka panjang direncakan berasal dari potensi seluruh wilayah kerja migas (WK) yang ada di Jatim, mulai dari WK Agung hingga WK Bulu.
Seiring dengan berjalannya proyek Pipa Cisem Tahap 2, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) juga menyiapkan suntikan gas bumi dari lapangan migas di Madura milik Husky-CNOOC Madura Limited (HCML).
Pasalnya, terdapat 2 rencana pengembangan (plan of development/POD) yang belum digarap oleh HCML mengingat belum ada yang menyerap gas bumi dari kawasan tersebut.