02 September 2025
20:55 WIB
ESDM Kulik Pengembangan 293 Tampungan Air Milik PU Untuk PLTS Terapung
Ada potensi PLTS terapung sebesar 89,37 GW pada 293 lokasi bendungan dan danau kelolaan Kementerian PU
Penulis: Yoseph Krishna
Perahu melintas di samping proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Waduk Cirata, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (12/9/2023). Antara Foto/Raisan Al Farisi
JAKARTA - Pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terus dilancarkan oleh pemerintah dalam rangkaian agenda transisi energi. Bukan hanya PLTS atap, pemerintah juga menggarap sejumlah proyek PLTS ground mounted hingga PLTS terapung.
Terkhusus PLTS terapung, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus berkoordinasi bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan (EBT) Ditjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Andriah Feby Misna mengungkapkan pihaknya tengah mengulik pengembangan 89,37 gigawatt (GW) PLTS terapung.
Baca Juga: Paruh Pertama 2025, Kapasitas Terpasang PLTS Atap Tembus 495 MW
"Untuk yang terapung sendiri potensinya kurang lebih 89 GW yang tersebar di 293 lokasi," ucapnya dalam Media Briefing Indonesia Solar Summit 2025 bertajuk 'Solarizing Indonesia : Powering Equity, Economy, and Climate Action', Selasa (2/9).
Adapun 293 lokasi potensi PLTS terapung itu terbagi menjadi 257 titik di bendungan, serta 36 titik sisanya merupakan danau.
Dijelaskannya, potensi kapasitas PLTS terapung di bendungan milik Kementerian PU mencapai 14,7 GW, lalu potensi kapasitas di danau berada di kisaran 74,67 MW.
Setelah kesuksesan proyek PLTS Terapung Cirata di Jawa Barat berkapasitas 145 MW, ada tiga proyek PLTS terapung lain yang berada di tahap pra konstruksi dengan total kapasitas 210 MW.
Ketiga infrastruktur tersebut ialah PLTS Terapung Saguling di Jawa Barat, PLTS Terapung Singkarak di Sumatra Barat, dan PLTS Terapung Karangkates di Malang, Jawa Timur.
"Jadi, kita mendorong kerja sama dengan Kementerian PU untuk mendorong waduk-waduk untukbisa memasang PLTS terapung di sana," imbuh dia.
Selain berkoordinasi dengan Kementerian PU, Kementerian ESDM juga mendorong PT PLN agar bekerja sama dengan perusahaan pelat merah (BUMN) sektor karya atau yang mengelola bendungan.
"Sehingga nanti ada kerja sama antara BUMN yang ada di Kementerian PU, kemudian juga dengan PLN. Kerja sama BUMN bisa mendorong pengembangan PLTS," tandas Feby.
Baca Juga: ESDM Harapkan Pemda Berperan Aktif Masifikasi PLTS
Tak hanya PLTS terapung, PLTS atap pun bakal dimanfaatkan pemerintah untuk daerah remote yang selama ini mendapat setrum dari mesin diesel.
Dengan APBN, Feby menyebut pemerintah terus mendorong program dedieselisasi menggunakan PLTS, termasuk juga di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
"Apakah itu nanti melalui dana yang memang ada di Kementerian ESDM ataupun Dana Alokasi Khusus untuk bisa mendorong kemandirian energi yang berbasis EBT di daerah remote, daerah 3T, salah satunya itu adalah juga kita menggunakan PLTS," pungkasnya.