c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

17 Juli 2024

13:42 WIB

Emas Dunia Tembus US$2.500 Pada Juli 2024

Pengamat mengatakan, terdapat beberapa katalis yang membuat emas dunia menyentuh level US$2.500 per troy ounce.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p>Emas Dunia Tembus US$2.500 Pada Juli 2024</p>
<p>Emas Dunia Tembus US$2.500 Pada Juli 2024</p>

Pramuniaga menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Rabu (3/1/2024). Antara Foto/Ari Bowo Sucipto

JAKARTA - Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan bahwa harga emas dunia menyentuh level US$2.500 per troy ounce pada Juli 2024.

"Bulan ini, Juli 2024, harga emas dunia tembus US$2.500 per troy ounce," kata Ibrahim kepada media, Rabu (17/7).

Berdasarkan pantauan Validnews yang mengutip Bloomberg, emas dunia memang sudah hampir menyentuh level US$2.500 per troy ounce.

Pada Selasa (16/7) pukul 11.28 PM EDT, emas dunia melemah 2,79 poin atau 0,11% menjadi ke level US$2.466,29 per troy ounce.

Kemudian pada Rabu (17/7) pukul 12.24 AM EDT, emas dunia berbalik menguat sebesar 2,38 poin atau 0,10% menjadi US$2.471,46 per troy ounce.

Lebih lanjut, Ibrahim mengatakan, terdapat beberapa katalis yang membuat emas dunia menyentuh level US$2.500 per troy ounce. Salah satunya setelah gedung putih memberikan isyarat bahwa semua calon presiden di Amerika akan mendapatkan pengawalan yang ketat.

Di sisi lain, Joe Biden juga mengatakan agar Robert F. Kennedy Jr. dijaga ketat karena ada kemungkinan besar kandidat presiden independen Robert F. Kennedy Jr. ini adalah pengganti dari Joe Biden untuk melawan Donald Trump dalam kancah perpolitikan di Amerika Serikat.

Baca Juga: Harga Emas Antam Ngegas Jadi Rp1,42 Juta Per Gram

"Kalau seandainya memang benar Robert F. Kennedy Jr. ikut dalam pertarungan pilpres dengan Donald Trump, ada kemungkinan besar harapan kemenangan dari Robert F. Kennedy Jr. cukup besar, sehingga di sinilah kemungkinan skenarionya adalah Donald Trump melawan Robert F. Kennedy Jr," ujarnya.

Kemudian, katalis juga datang dari Timur Tengah, di mana Hamas keluar dari perundingan untuk gencatan senjata. Lantaran, pasukan Israel terus melakukan penyerangan terhadap anak-anak di jalur Gaza. Ini yang membuat kecaman bagi pemimpin-pemimpin dunia, sehingga tensi politik kemungkinan memanas. 

Apalagi, pada Agustus 2024, kemungkinan besar Presiden Iran akan dilantik dan akan memberikan statement-statement yang sedikit memanaskan situasi di Timur Tengah. 

Katalis selanjutnya, pada pekan ini, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed kemungkinan akan kembali bertemu dengan Kongres untuk membahas tentang ekonomi di Amerika secara keseluruhan.

Tetapi di sini juga Bank Sentral AS optimis di bulan September akan menurunkan suku bunga acuan. Hampir 90% para ekonom mengatakan, The Fed kemungkinan akan menurunkan suku bunga 25 basis poin (bps).

Penurunan suku bunga dilihat dari data tenaga kerja yang terus mengalami penurunan dan inflasi yang terus menurun.

"Ini menjadi indikator The Fed ini akan menurunkan suku bunga. Penurunan suku bunga ini tidak ada hubungannya tidak ada kaitannya dengan perpolitikan di Amerika yang sampai saat ini terus memanas," pungkas Ibrahim.

Sebelumnya, Ibrahim memproyeksikan harga emas dunia bakal melejit usai insiden penembakan Donald Trump pada Ahad, 14 Juli 2024. Beredar kabar bahwa calon presiden Amerika Serikat (AS) dari partai Republik itu ditembak saat berkampanye di Butler, Pennsylvania.  

"Harga emas dunia kemungkinan besar akan melampaui batas US$2.500 di tahun 2024 pasca penembakan terhadap Donald Trump pada saat kampanye di Butler, Pennsylvania pada Sabtu," kata Ibrahim kepada media yang dikutip Senin (15/7).  

Baca Juga: Harga Emas Diproyeksi Bisa Lampaui US$2.500 Usai Penembakan Donald Trump 

Meskipun Donald Trump selamat, lanjut Ibrahim, hal tersebut mengindikasikan perpolitikan di AS semakin memanas. Kondisi ini akan kembali menguatkan dolar AS yang tadinya mulai melemah.  

Oleh sebab itu, ia memperkirakan penguatan dolar AS akan berdampak terhadap safe haven.   

"Investor akan kembali melakukan pembelian secara langsung, secara long term terhadap emas dunia," imbuhnya.

Senada, harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia di Jakarta, Rabu (17/7) melonjak Rp17.000 per gram dan kembali membukukan rekor harga tertinggi di Rp1.420.000 per gram. 

Hari sebelumnya, Selasa (16/7), harga emas naik Rp4.000 dan menyentuh level harga tertinggi sepanjang masa di Rp1.403.000 per gram. 

Rekor sebelumnya dibukukan harga emas Antam pada Sabtu (13/7) dan Minggu (14/7), yakni sebesar Rp1.140.000 per gram. 

Harga jual kembali (buyback) emas Antam juga naik Rp20.000 per gram menjadi Rp1.287.000 per gram.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar