c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

02 Juli 2025

16:56 WIB

Eks-Bos SKK Migas: Berdoa Saja Tak Cukup Untuk Capai Target Lifting Minyak Sejuta Barel

Kegiatan eksplorasi harus semakin masif jika pemerintah serius mengejar target lifting minyak 1 juta BOPD.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

<p>Eks-Bos SKK Migas: Berdoa Saja Tak Cukup Untuk Capai Target <em>Lifting&nbsp;</em>Minyak Sejuta Barel</p>
<p>Eks-Bos SKK Migas: Berdoa Saja Tak Cukup Untuk Capai Target <em>Lifting&nbsp;</em>Minyak Sejuta Barel</p>

Pekerja beraktivitas di sumur eksplorasi minyak bumi PT Saka Energi Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), di Blok Pangkah, Gresik, Jawa Timur. Antara Foto/Moch Asim/hp.

JAKARTA - Praktisi Perminyakan Rudi Rubiandini menegaskan pemerintah saat ini harus proaktif melancarkan serangkaian kegiatan eksplorasi jika ingin mencapai target lifting minyak 1 juta barel per hari (BOPD).

Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Komisi XII DPR, Rudi menyebut upaya mendongkrak lifting minyak bukanlah urusan gampang yang dapat diselesaikan 1-2 tahun.

Sehingga, harus ada upaya ekstra dengan memasifkan kegiatan eksplorasi hingga memanfaatkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR).

"Jadi tidak bisa dengan berdoa saja, mudah-mudahan ada mujizat naik 1 juta BOPD. Berat," tegas dia di Gedung Parlemen, Rabu (2/7).

Baca Juga: Chevron Dan TotalEnergies Diharapkan Garap Eksplorasi Migas di Papua

Eks-Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) itu mengungkapkan kegiatan eksplorasi memegang peran yang vital dalam industri hulu migas. Di samping itu, terdapat juga peran dari penerapan teknologi yang tak kalah penting dalam rangka mendongkrak lifting minyak.

"Siapa yang harus melakukan? Tim eksplorasi adalah tim nomor satu, nanti ada tim kedua itu tim EOR. Eksplorasi bisa menghasilkan 10 tahun ke depan, sedangkan EOR kira-kira 5 tahun ke depan, sedangkan reaktivasi (sumur idle) mungkin dalam 3 tahun ke depan," sambung Rudi.

Kondisi industri hulu migas dalam lima tahun yang akan datang, jelasnya, sudah bisa terbaca dari data hari ini. Dengan demikian, pemerintah semestinya bisa memetakan langkah-langkah strategis apa saja yang dapat dilancarkan guna mencapai target lifting 1 juta BOPD.

"Industri migas 5 tahun ke depan adalah hari ini, industri migas 5-10 tahun ke depan, hari ini sudah bisa dibaca apa yang terjadi, mana yang on stream, mana lapangan yang akan ngocor, mana lapangan yang akan menetes, sudah ketahuan," katanya.

Sebagai gambaran, Rudi menyebut lifting minyak Indonesia sempat mengalami tren kenaikan pada 2015-2017 silam. Hal itu dikarenakan masifnya aktivitas eksplorasi pada tahun 2010-2011.

Bahkan, pada 2015-2017, Blok Cepu di Jawa Timur mampu menghasilkan rerata lifting 200 ribu BOPD. Rudi mengungkapkan capaian itu menjadi yang pertama dan sulit ditandingi oleh lapangan manapun.

"Saya ingat pertama ngebor (eksplorasi) 2011 karena saya yang menggunting pitanya. Akhirnya, Cepu berhasil produksi sampai di atas 200 ribu BOPD. Dan tidak ada lagi setelah Cepu yang mampu memproduksikan dalam satu lapangan itu 200 ribu BOPD, tidak sampai hari ini," imbuh dia.

Dirinya mengibaratkan lapangan minyak adalah sebuah balon yang semakin mengempis ketika udara di dalamnya dikeluarkan. Dalam konteks industri migas, kondisi itu dinamakan natural declining.

Baca Juga: Pakar Ingatkan Industri Hulu Migas Butuh Eksplorasi Intensif

Artinya, industri hulu migas Indonesia akan sangat sulit kembali ke masa keemasan pada era 1990-an jika kegiatan eksplorasi tak dilakukan secara masif.

"Kalau ada balon dikeluarkan sesuatunya, pasti akan kempis, maka secara total dia tidak akan turun kalau ada tambahan. Jadi, industri migas itu juga seperti gajah yang kalau belok tidak seperti kancil set-set, tidak bisa. Gajah itu beloknya kelihatan, begitupun industri migas," pungkas Rudi.

Sebagai informasi, data SKK Migas menunjukkan realisasi pengeboran sumur eksplorasi pada 2023 mencapai 38 sumur, dengan rasio keberhasilan pengeboran mencapai 54%.

Pada 2024, hingga Agustus 2024, realisasi kumulatif untuk pengeboran sumur eksplorasi mencapai 25 sumur, dengan estimasi total nilai investasi yang mengacu pada field estimate cost sumur yang ditajak dan selesai dikerjakan hingga saat ini mencapai US$469 juta.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar