c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

20 Mei 2025

09:37 WIB

Chevron Dan TotalEnergies Diharapkan Garap Eksplorasi Migas di Papua

Kembalinya Chevron dan TotalEnergies dinilai jadi angin segar industri hulu migas Indonesia. Kedua raksasa migas dunia itu diharapkan mau menggarap eksplorasi di Indonesia Timur, terutama di Papua.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Khairul Kahfi

<p>Chevron Dan TotalEnergies Diharapkan Garap Eksplorasi Migas di Papua</p>
<p>Chevron Dan TotalEnergies Diharapkan Garap Eksplorasi Migas di Papua</p>
Ilustrasi - Pengeboran minyak lepas pantai. Antara/Shutterstock/pri.

JAKARTA - Praktisi Minyak dan Gas Bumi (Migas) Hadi Ismoyo menilai, rencana kembalinya Chevron dan TotalEnergies ke Indonesia merupakan kabar baik bagi industri hulu migas nasional.

Chevron asal Amerika Serikat dan TotalEnergies dari Prancis, sambung Hadi, merupakan pemain utama global yang punya jam terbang tinggi dalam menggarap eksplorasi migas di laut dalam dan di wilayah perbatasan yang belum memiliki penduduk.

"Kabar yang sangat baik karena Chevron dan Total adalah pemain utama eksplorasi laut dalam dan frontier area," tutur Hadi kepada Validnews, Jakarta, Senin (19/5).

Baca Juga: Wamen ESDM: Peluang Chevron Kembali Investasi Hulu Migas RI Terbuka

Hadi pun berharap, kedua raksasa migas dunia itu mau menggarap eksplorasi di Indonesia Timur, terutama di Papua yang digadang-gadang punya potensi sumber daya migas jumbo.

"Semoga berkenan untuk masuk eksplorasi di Papua. Saya optimis, saya cukup lama partisipasi dalam Tangguh Project. Jadi, saya optimis akan ada big discovery di area Papua," tegasnya.

Dia juga menjelaskan, Indonesia punya sekitar 120 cekungan sedimen potensi minyak dan gas bumi, baru 50% yang sudah tereksplorasi. Berdasarkan rekomendasi Kementerian ESDM, ada enam potensi giant discovery, antara lain di Jawa Timur dan Papua.

Khusus untuk Papua, terdapat Wilayah Kerja (WK) Bobara, WK Gaea I, WK Gaea II, WK Akimeugah I, serta WK Akimeugah II yang dapat digarap oleh Chevron maupun TotalEnergies jika benar-benar memutuskan kembali ke Nusantara.

"Lima daerah itu potensinya luar biasa, semoga kita bisa menemukan giant field di antaranya," harap Hadi Ismoyo.

Terpisah, SKK Migas membenarkan TotalEnergies, perusahaan migas multinasional asal Prancis, berpotensi kembali ke Indonesia dan sedang menjajaki peluang akuisisi blok migas eksplorasi Bobara.

“Iya (sedang ada proses penjajakan),” ujar Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas Asnidar melansir Antara, Senin (19/5).

TotalEnergies melalui anak perusahaannya, yakni Total E&P Indonesie, berfokus pada eksplorasi dan produksi minyak dan gas alam. Total E&P Indonesie sempat menggarap Blok Mahakam, Kalimantan Timur, sebelum blok tersebut dialihkan ke PT Pertamina Hulu Mahakam pada 2018.

Kini, Asnidar membenarkan bahwa TotalEnergies sedang menjajaki peluang akuisisi blok migas eksplorasi Bobara yang digarap oleh perusahaan migas asal Malaysia, Petronas. TotalEnergies dan PHE dikabarkan akan mengakuisisi sekitar 25% saham Petronas di blok tersebut.

Menurut Asnidar, potensi kembalinya TotalEnergies ke industri hulu migas RI mencerminkan terdapat peningkatan kepercayaan terhadap iklim investasi di Indonesia.

“Ini (peningkatan iklim investasi) terus kami dorong bersama-sama dengan pemerintah,” kata Asnidar.

Untuk diketahui, Wilayah Kerja (WK) Bobara berlokasi di offshore atau lepas pantai Papua Barat. Sebelumnya, kontrak bagi hasil untuk WK Bobara ditandatangani oleh Petronas dalam acara Indonesia Petroleum Association Conference and Exhibition 2024.

Petronas menandatangani Kontrak Bagi Hasil WK Bobara yang merupakan hasil lelang Wilayah Kerja tahap III tahun 2023 melalui Petronas E&P Bobara Sdn Bhd.

Dengan penandatangan Kontrak Kerja Sama (KKS) tersebut, pemerintah berharap para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dapat menjaga keberlanjutan produksi maupun komitmen eksplorasinya.

Chevron Dikabarkan Kembali
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung membuka peluang kembalinya Chevron untuk berinvestasi pada sektor hulu migas Indonesia.

"Kami percepat proses lelanng untuk 30 WK, jadi ini segera kami lakukan lelang. Salah satu pemain global itu adalah Chevron, mungkin mereka juga akan kembali," tutur Yuliot, Jumat (16/5).

Yuliot pun menyambut baik niat Chevron untuk kembali berinvestasi di Indonesia. Menurutnya, Chevron punya pengalaman yang mumpuni di bidang hulu migas dan pernah mengelola salah satu blok di Tanah Borneo, yakni Blok Mahakam.

Baca Juga: Pakar Ingatkan Industri Hulu Migas Butuh Eksplorasi Intensif

Sayangnya, Wamen Yuliot belum mau menginformasikan lebih lanjut soal peluang wilayah kerja mana saja yang akan diincar oleh Chevron.

"Mereka juga cukup lama (investasi di Indonesia) dan punya pengalaman cukup di bidang hulu migas," tandas Yuliot.

Asal tahu saja, Chevron lewat anak usahanya PT Chevron Pacific Indonesia sebelumnya menjadi operator salah satu blok minyak terbesar di Indonesia, yakni Blok Rokan di Riau.

Blok Rokan sendiri telah beroperasi selama 68 tahun. Dalam hal ini, CPI menjadi pengelola blok tersebut selama lebih dari 50 tahun dan telah mengebor lebih dari 100 lapangan migas di Blok Rokan.

Lalu pada tahun 2021, perusahaan energi dari Negeri Paman Sam itu melepas hak kepemilikan mereka. Jadi, pengelolaan Blok Rokan diberikan kepada PT Pertamina terhitung sejak Agustus 2021.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar