c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

19 Mei 2025

15:25 WIB

Ekonom Bank Mandiri: Fed Kemungkinan Pangkas Suku Bunga Acuan Menjadi 4%

Pemangkasan suku bunga acuan menjadi 4% yang diprediksi dilakukan The Fed pada semester-II 2025, juga diprediksi memengaruhi Bank Indonesia melakukan kebijakan serupa.

Penulis: Siti Nur Arifa

<p id="isPasted">Ekonom Bank Mandiri: Fed Kemungkinan Pangkas Suku Bunga Acuan Menjadi 4%</p>
<p id="isPasted">Ekonom Bank Mandiri: Fed Kemungkinan Pangkas Suku Bunga Acuan Menjadi 4%</p>

Ilustrasi logo Federal Reserve. Shutterstock/HappyRichStudio

JAKARTA - Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, pihaknya memperkirakan The Fed masih memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga sebesar 50bps di tahun 2025, atau turun dari 4,5% menjadi 4%.

"Kami melihat memang adanya kemungkinan 50 basis untuk Fed Fund Rate di-cut di tahun ini, dari 4,5% terus kemudian ke 4%," ujarnya dalam agenda Mandiri Economic Outlook Q2 2025 di Jakarta, Senin (19/5).

Menurut Andry, keputusan tersebut dipengaruhi oleh kekhawatiran terhadap inflasi, meski kemungkinan meredanya perang dagang juga dapat membatasi risiko kenaikan inflasi.

Spesifik, dirinya menyebut penurunan suku bunga tersebut kemungkinan baru akan terjadi di semester II/2025.

Baca Juga: Ekonom: BI Punya Momentum Pangkas Suku Bunga Di RDG Mei 2025

"Kalau kita lihat di sini, terjadinya masih di second half. Karena, memang berdasarkan statement dari Jerome Powell sendiri, Governor Bank Sentral Amerika Serikat, Governor the Fed, itu masih melihat bagaimana kemudian ekspektasi dari inflasi ke depan," imbuhnya.

Lebih lanjut, Andry menyebut kondisi tersebut menjadi hal penting bagi Bank Indonesia untuk ikut menetapkan kebijakan moneter serupa dengan menurunkan suku bunga BI sebesar 25bps, atau turun dari 5,75% menjadi 5,5%.

"Pasar sendiri konsensusnya ada di 5,25%. Jadi kita melihat mungkin paling cepat, kalau memang rupiahnya relatif stabil, ada ruang kemudian pemangkasan suku bunga acuan 25 basis di RDG bulan ini," imbuhnya.

Lebih lanjut, Andry mengatakan saat ini tekanan terhadap rupiah sudah tidak setinggi periode awal tahun, atau seperti pada Kuartal I/2025. Sebab itu, nilai tukar rupiah diperkirakan akan stabil di kisaran Rp16.500 pada akhir tahun 2025.

Baca Juga: Mirae Asset Ramal BI Masih Tahan Suku Bunga Mei 2025

Selain itu, inflasi juga diprediksi relatif masih rendah dalam jangkauan Bank Indonesia, lebih tepatnya di kisaran 2%-2,4%, dengan tekanan harga komoditas yang cenderung menurun.

"Rupiah pressure-nya sudah tidak setinggi lagi di periode awal, di Kuartal I yang lalu, inflasi saya rasa akan tetap rendah di range-nya Bank Indonesia. Dan saya rasa kita range dari interest rate, benchmark rate dibandingkan dengan negara-negara lain juga masih relatif kompetitif," pungkas Andry.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar