c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

26 Oktober 2024

13:07 WIB

Dukung Transisi Energi, MedcoEnergi Genjot Produksi Gas Hingga 70%

Perluasan produksi gas hingga 70% dari total produksi migas MedcoEnergi merupakan bentuk dukungan pada transisi energi.

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Dukung Transisi Energi, MedcoEnergi Genjot Produksi Gas Hingga 70%</p>
<p id="isPasted">Dukung Transisi Energi, MedcoEnergi Genjot Produksi Gas Hingga 70%</p>

Para pekerja Medco E&P Lematang memonitor operasional Central Processing Plant Blok Lematang di Muara Enim, Sumatera Selatan, untuk mengelola gas dari sumur-sumur di Blok Lematang. Sumber: Antaranews

JAKARTA - Direktur dan Chief Executive Officer (CEO) MedcoEnergi Roberto Lorato menyatakan telah memperluas produksi gas hingga mencapai 70% dari total produksi minyak dan gas selama delapan tahun terakhir.

Hal itu dilakukan sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap upaya mendukung transisi energi.

“MedcoEnergi telah memperluas investasi yang strategis pada energi terbarukan, yaitu pembangkit listrik tenaga surya dan panas bumi, serta tembaga yang mendukung elektrifikasi,” kata Roberto di Jakarta, Sabtu (26/10), dikutip dari Antara.

Baca Juga: SKK Migas-Medco Resmikan Pelayaran FPSO Marlin Natuna

Dilansir dari siaran pers perusahaan, produksi minyak dan gas pada Semester I/2024 sebesar 153 mboepd. Angka ini berada di atas panduan yang ditetapkan perusahaan produksi migas sebesar 145-150 mboepd,  tetapi 5% lebih rendah dari Semester I/2023.

Penyebab penurunan produksi adalah berkurangnya hak kelola Corridor setelah perpanjangan PSC, permintaan gas yang lebih rendah di Singapura dan divestasi Blok 12W Vietnam, tetapi sebagian diimbangi oleh volume minyak yang lebih tinggi dari Blok 60 Oman dan Natuna.

Belanja modal minyak dan gas sebesar AS$152 juta, untuk melanjutkan pengembangan di Natuna, Corridor, dan sumur produksi di Blok 60 Oman.

Dia menambahkan perusahaan tengah mengeksplorasi potensi penyimpanan CO2 di reservoir yang dioperasikan di lepas pantai antara Singapura dan Malaysia.

Menurut dia, transisi energi adalah tantangan kompleks yang memerlukan kerja sama erat antara negara-negara di kawasan. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan pemimpin energi, pembuat kebijakan, dan pelaku industri global untuk bertukar ide dan solusi dalam menghadapi tantangan energi masa depan, seperti melalui Singapore International Energy Week (SIEW) 2024.

Acara itu dikenal sebagai platform utama bagi diskusi seputar keberlanjutan dan ketahanan energi, serta menawarkan berbagai konferensi, pameran, dan sesi jejaring yang memperkuat kolaborasi lintas sektor.

Salah satu sesi penting dalam SIEW tahun ini adalah diskusi panel yang menyoroti urgensi pengembangan potensi energi terbarukan di Asia Tenggara, yang dihadiri oleh berbagai pembicara dari kawasan, termasuk Indonesia dan Singapura.

Baca Juga: Medco Beberkan Komitmen Bangun Bisnis Berkelanjutan

Roberto mengatakan kolaborasi yang kuat antara Indonesia dan Singapura merupakan hasil dari pendekatan pragmatis yang agresif dengan menekankan pemahaman akan kebutuhan masing-masing negara.

MedcoEnergi bersama dengan banyak perusahaan energi di Asia Tenggara pun terus menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi pada transisi energi.

“SIEW menjadi sebuah wadah penting bagi perusahaan-perusahaan tersebut untuk saling bertukar pengalaman dan ide agar transisi energi dapat berjalan baik untuk masa depan kawasan ini,” tutur dia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar