c

Selamat

Selasa, 4 November 2025

EKONOMI

17 September 2025

17:45 WIB

Duh! Pertumbuhan QRIS Agustus Sedikit Melambat Jadi 145,07%

BI melaporkan volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS Agustus 2025 tumbuh 145,07%. Meski begitu, capaian ini melambat 17,7 persen poin dari bulan sebelumnya yang sebesar 162,77%.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Khairul Kahfi

<p class="query-text-line ng-star-inserted" id="isPasted">Duh! Pertumbuhan QRIS Agustus Sedikit Melambat Jadi 145,07%</p>
<p class="query-text-line ng-star-inserted" id="isPasted">Duh! Pertumbuhan QRIS Agustus Sedikit Melambat Jadi 145,07%</p>

Ilustrasi - Warga melakukan pembayaran nontunai menggunakan QRIS di salah satu lapak pelaku usaha kuliner di Jalan Rungkut Lor Gang II, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (8/2/2022). Antara Foto/Didik Suhartono/nym

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan, volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tetap tumbuh pesat sebesar 145,07% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Agustus 2025, didukung oleh peningkatan jumlah pengguna dan merchant

Meski begitu, pertumbuhan volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS itu terlihat melambat dari bulan sebelumnya yang sebesar 162,77% (yoy). Artinya, ada pelemahan laju pertumbuhan sebesar 17,7 poin dari Juli 2025.

"(Volume) transaksi (pembayaran digital melalui) QRIS tumbuh 145,07% (yoy)," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers secara daring, Jakarta, Rabu (17/9).

Baca Juga: QRIS Bisa Dipakai Di Jepang, Bos BI: Cermin Sistem Pembayaran Makin Kuat

Lebih lanjut, dia menyampaikan, kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Agustus 2025 tetap berlangsung baik, didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal. 

"Volume transaksi pembayaran digital mencapai 4,43 miliar transaksi atau tumbuh 39,79% (yoy) pada Agustus 2025 didukung oleh peningkatan seluruh komponennya," urainya.

Sejalan peningkatan jumlah pengguna dan merchant, volume transaksi aplikasi mobile dan internet masing-masing tumbuh sebesar 15,86% (yoy) dan 18,85% (yoy).

Dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 398,65 juta transaksi atau tumbuh 27,54% (yoy), dengan nilai transaksi menyentuh Rp967,29 triliun pada Agustus 2025. 

Volume transaksi nilai besar yang diproses melalui BI-RTGS tercatat sebanyak 876,89 juta transaksi dengan nilai sebesar Rp17.170,27 triliun di sepanjang Agustus 2025. 

"Sementara dari sisi pengelolaan uang rupiah, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 12,14% (yoy) menjadi Rp1.180,49 triliun pada Agustus 2025," beber Perry.

Stabilitas Sistem Pembayaran Terjaga
Perry menyampaikan bahwa stabilitas sistem pembayaran tetap terjaga ditopang oleh infrastruktur yang stabil dan struktur industri yang sehat. 

"Infrastruktur yang stabil tecermin pada penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) dan sistem pembayaran industri yang lancar dan andal serta kecukupan pasokan uang dalam jumlah dan kualitas yang memadai pada Agustus 2025," terang dia.

Baca Juga: Menggenjot Transaksi Turis Dengan Konektivitas Transaksi Digital

Kemudian, struktur industri yang sehat tergambar pada interkoneksi antarpelaku dalam sistem pembayaran yang terus menguat dan diikuti oleh ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD) yang meluas. 

Transaksi pembayaran berbasis Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) juga meningkat sejalan dengan perluasan tingkat adopsi. 

"Ke depan, Bank Indonesia akan terus memastikan ketersediaan, keandalan, dan keamanan infrastruktur SPBI, baik ritel maupun wholesale, serta infrastruktur sistem pembayaran industri," tutur Perry.

Bank Indonesia terus menjaga ketersediaan uang rupiah dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang layak edar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), termasuk daerah Terdepan, Terluar, dan Terpencil (3T). 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar