08 Oktober 2025
10:10 WIB
Dongkrak Produksi, Pertamina Bakal Aktif Bertarung Lelang 74 WK Migas
Pertamina siap bertarung dalam lelang 74 WK migas yang digelar oleh Kementerian ESDM dalam 1-2 tahun ke depan. Banyaknya sumur minyak tua menghambat upaya Pertamina mendongkrak lifting migas.
Penulis: Yoseph Krishna
Aktivitas di Sumur LBK-INF 12. Antara/HO-Pertamina EP
JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengakui saat ini pihaknya banyak mengelola sumur-sumur atau lapangan minyak tua, sehingga harus ada effort lebih besar untuk mengeruk minyak bumi dari tempat tersebut.
Di lain sisi, Pertamina sebagai perusahaan pelat merah sektor energi punya tugas penting untuk mendongkrak lifting minyak dalam rangka mewujudkan ambisi Presiden Prabowo Subianto terkait swasembada energi yang termaktub dalam Asta Cita.
Karena itu, Simon menyebut, pihaknya siap bertarung dalam lelang 74 wilayah kerja (WK) migas yang digelar oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam kurun 1-2 tahun ke depan.
"Tentunya memang yang paling ideal meningkatkan produksi dengan masuk ke wilayah-wilayah kerja baru yang oleh Kementerian ESDM sudah didorong dalam waktu 1-2 tahun ini sekitar kurang lebih 74 wilayah kerja baru yang akan dilelang," ucapnya dalam sesi diskusi yang digelar di Anjungan Sarinah, Jakarta, Selasa (7/10) petang.
Baca Juga: Bos Pertamina Targetkan RI Jadi Raja Geothermal Tahun 2029
Simon mengatakan, tantangan yang Pertamina alami dalam hal produksi migas selama ini ialah natural declining akibat usia sumur atau lapangan yang sudah tua (mature field).
Selama ini, Pertamina telah melancarkan sejumlah strategi untuk mengatasi tantangan pengelolaan sumur tua, mulai dari mendongkrak produksi lewat intervensi teknologi sampai menahan laju penurunan produksi pada sumur-sumur tersebut.
"Sumur-sumur yang dikelola Pertamina saat ini memang sudah termasuk mature field, sudah sumur tua dan itu secara alami terjadi penurunan produksi. Apa yang kami lakukan selama ini adalah inovasi teknologi dan inisiatif lainnya, antara lain memperlambat lajunya penurunan produksi dari sumur-sumur kami," jabar Simon.
Asal tahu saja, saat ini tersisa 74 blok migas yang bakal dilelang oleh Kementerian ESDM setelah TIS Petroleum (Asia) ditetapkan sebagai pemenang Blok Perkasa dengan investasi awal atau komitmen pasti tiga tahun pertama sebesar US$2,25 juta.
Baca Juga: Vivo-bp AKR Sepakat Beli BBM Pertamina; Exxon-Shell Masih Alot
Simon pun optimistis dengan bertarung dan memenangkan lelang WK migas yang digelar Kementerian ESDM, Pertamina punya harapan untuk meningkatkan lifting migas untuk kemudian berkontribusi terhadap swasembada energi nasional.
"Dengan demikian ketika kita masuk ke wilayah baru, kita mendapat temuan-temuan baru dan itu akan sangat signifikan untuk menambah produksi nasional kita," tegas Simon.
PT Pertamina lewat Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Energi mencatatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) sebanyak 1,04 juta barel setara minyak per hari (BOEPD) periode Januari-Juni 2025.
Angka itu terdiri dari produksi minyak sebesar 557 ribu barel per hari (BOPD), serta rerata produksi gas bumi yang berada di kisaran 2,89 juta standar kaki kubik per hari (Million Standard Cubic Feet per Day/MMSCFD).