c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

07 Agustus 2024

10:37 WIB

DJPPR: Perekonomian Domestik Bikin Investor Serbu SUN Rp66,99 T

DJPPR menyebut investor mulai makin pede membeli instrumen berisiko tinggi (risk on) di dalam negeri atas solidnya kondisi perekonomian domestik. Lelang SUN pun diserbu incoming bids Rp66,99 triliun.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">DJPPR: Perekonomian Domestik Bikin Investor Serbu SUN Rp66,99 T</p>
<p id="isPasted">DJPPR: Perekonomian Domestik Bikin Investor Serbu SUN Rp66,99 T</p>

Ilustrasi. Seorang warga sedang membeli surat berharga negara (SUN) SBR012-T2 di Jakarta. ValidNewsID/Faviantio Farhan 

JAKARTA - Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan menilai, minat investor pada lelang SUN tercatat masih sangat baik. Terlihat dari appetite investor mulai makin pede membeli instrumen berisiko tinggi (risk on) di dalam negeri atas solidnya kondisi perekonomian domestik.

Mulai dari pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2024 sebesar 5,05% (yoy), tingkat inflasi Juli 2024 sebesar 2,13% (yoy) atau tetap terjaga di kisaran target 2,5±1%, dan afirmasi Sovereign Credit Rating Indonesia pada peringkat BBB dengan outlook stabil oleh lembaga rating S&P.  

Di sisi lain, dari pasar keuangan global, ekspektasi pelaku pasar atas probabilitas penurunan Fed Fund Rate pada September mendatang semakin tinggi. Pasca The Fed menahan suku bunga acuannya pada FOMC meeting pekan lalu yang sesuai dengan keinginan pasar.

“Minat investor pada lelang SUN hari ini sangat baik tercermin dari naiknya total incoming bids menjadi Rp66,99 triliun, dari Rp57,19 triliun pada lelang SUN sebelumnya,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima, Jakarta, Selasa (6/8).

Baca Juga: Kemenkeu: Outstanding Utang Pemerintah RI Naik Jadi Rp8.353,02 T

Deni menyampaikan, penerbitan SUN seri baru FR0103 dengan tenor 11 tahun sebagai calon SUN seri benchmark tenor 10 tahun untuk 2025 mendapat sambutan yang sangat positif. 

Hal ini tecermin dari incoming bids seri tersebut yang mencapai Rp37,1 triliun atau 55,4% dari total incoming bids, dan dimenangkan sebesar Rp10,65 triliun atau 46,3% dari total awarded bids. “Incoming dan awarded bids seri tersebut merupakan yang terbesar pada lelang hari ini,” urainya. 

Kemudian, pemerintah kembali menawarkan seri Sustainable Development Goals (SDGs) Bond, FRSDG001, pada lelang SUN pada lelang tersebut dan mendapat respons positif dari investor. Dengan penawaran masuk (incoming bids) sebesar Rp1,04 triliun atau 1,55% dari total incoming bids

Adapun, total incoming bids investor asing pada lelang SUN saat itu mencapai sebesar Rp10,7 triliun. Menurutnya, minat investor asing pada lelang SUN ini masih tetap kuat.

Mayoritas dari incoming bids tersebut berada pada seri SUN tenor 11 tahun sebesar Rp6,42 triliun atau 60,03% dari total incoming bids investor asing. Sedangkan jumlah yang dimenangkan sebesar Rp1,84 triliun atau 45,19% dari total awarded bids investor asing. 

Terlihat minat investor secara keseluruhan masih dominan pada SUN tenor 5 dan 11 tahun, dengan jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 71,25% dari total incoming bids dan 63,04 % dari total awarded bids

Baca Juga: DJPPR: Dibayangi FFR, Investor Masih Ramai Tawar SUN RI Rp47,11 T

Seiring dengan meningkatnya minat investor dan membaiknya kondisi pasar SBN, rerata imbal hasil (Weighted Average Yield/WAY) obligasi negara yang dimenangkan pada lelang SUN saat itu turun sebesar 11-21 bps apabila dibandingkan dengan level WAY lelang SUN sebelumnya. 

“Pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp23 triliun pada lelang SUN hari ini dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2024, dan kondisi kas negara terkini,” ucapnya. 

Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) 2024, pemerintah akan kembali melelang penerbitan SUN selanjutnya pada 20 Agustus 2024.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar