01 November 2023
09:52 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan melaporkan, lelang SUN (Surat Utang Negara) 31 Oktober 2023 berhasil menarik minat investor dengan peningkatan signifikan dibanding lelang SUN sebelumnya. Total penawaran masuk (total incoming bids) lelang SUN naik menjadi Rp35,87 triliun, dari Rp16,99 triliun.
Peningkatan signifikan lelang SUN ini terjadi karena optimisme investor portofolio terhadap stabilitas makro Indonesia, di tengah sikap wait and see menunggu keputusan FOMC meeting pekan ini.
“Meningkatnya likuiditas perekonomian dan kinerja positif APBN sampai dengan akhir September 2023, serta diterbitkannya seri baru SUN menjadi faktor yang mendukung lelang SUN hari ini,” ucapnya dalam siaran pers, Jakarta, Selasa (31/10).
Baca Juga: Tutup Penurunan Agustus, Indonesia Upsizing SUN September
Sementara itu, lanjutnya, Kemenkeu juga terus mewaspadai sejumlah faktor yang bisa berdampak pada perekonomian nasional ke depannya. Seperti kebijakan The Fed yang diyakini akan mempertahankan suku bunga di level tinggi untuk jangka waktu lebih lama (higher for longer) dan meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah.
Penerbitan SUN seri baru FR0101 dengan tenor 6 tahun sebagai calon SUN seri benchmark tenor 5 tahun untuk tahun 2024 mendapat sambutan positif. Tercermin dari incoming bids seri tersebut yang mencapai Rp12,94 triliun atau 36,1% dari total incoming bids, dan dimenangkan sebesar Rp10,45 triliun atau 54,14% dari total awarded bids.
“Incoming dan awarded bids seri tersebut merupakan yang terbesar pada lelang hari ini,” ungkapnya.
Kemudian, pihaknya juga mendata, bahwa jumlah penawaran dari investor asing pada lelang SUN 31 Oktober 2023 meningkat mencapai Rp4,86 triliun, dari Rp2,58 triliun pada lelang SUN sebelumnya.
Mayoritas penawaran investor asing tersebut berada pada SUN bertenor 6 dan 11 tahun sebesar Rp3,47 triliun atau 71,4% dari total incoming bids investor asing, dan dimenangkan sebesar Rp2,78 triliun atau 14,4% dari total awarded bids.
Pada momen lelang SUN yang sama, pemerintah kembali menawarkan seri FRSDG001 yang merupakan seri Sustainable Development Goals (SDGs) Bond yang ditawarkan di pasar domestik untuk melengkapi SDGs Bond yang diterbitkan di pasar global.
Deni beryukur investor merespon positif penerbitan obligasi seri tersebut. Terlihat dari incoming bids yang mencapai Rp2,69 triliun atau 7,49% dari total incoming bids, yang dimenangkan sebesar Rp1,65 triliun atau 8,55% dari total awarded bids.
Baca Juga: Kemenkeu Gunakan Blended Finance Dorong Transisi Energi
Secara umum, dirinya menggarisbawahi, bahwa volatilitas pasar keuangan dalam beberapa waktu terakhir kembali mendorong kenaikan tingkat imbal hasil yang diminta investor pada lelang kali ini.
“Namun untuk Surat Utang Tematik Sustainable Development Goals (SDG) seri FRSDG001, pemerintah dapat menerbitkan obligasi yang lebih rendah sekitar 10 bps dari secondary market hari sebelumnya,” katanya.
Dengan kesemua posisi ini, pemerintah memutuskan untuk memenangkan penawaran sebesar Rp19,3 triliun pada lelang SUN 31 Oktober. Keputusan ini juga telah mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan 2023, dan kondisi APBN terkini.
“Sesuai dengan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2023, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 14 November 2023,” ujarnya.