Dibuka Merah, IHSG Diproyeksikan Melemah Hari Ini

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka di level 6.242,23 poin pada perdagangan Senin (24/3). IHSG dibuka di zona merah hingga pukul 09.27 WIB, atau melemah sebesar 45,12 poin atau 0,72% menjadi 6.213,05 poin.

Tim Riset PT Reliance Sekuritas Tbk memproyeksikan IHSG hari ini akan bergerak dengan kecenderungan melemah.

“Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 6.219 (poin) dan resistance pada level 6.333 (poin) dengan kecenderungan melemah,” katanya mengutip analisis tertulis, Jakarta, Senin (24/3).

Baca Juga: CELIOS: Skenario Buy Back Saham Bisa Jadi Penyebab Anjloknya IHSG

Sementara itu, pada pagi ini, saat laporan dibuat, bursa Asia diperdagangkan menguat. Indeks Nikkei 225 menguat 0,13%. Sementara itu indeks Kospi menguat 0,22%.

Pada Jumat (21/3), IHSG sempat ditutup pada level 6.311,66 poin atau melemah 1,94%. Penguatan dipimpin oleh saham-saham sektor teknologi yang turun 5% dan consumer cyclicals yang turun 2%. 

Sementara itu, asing membukukan net sell sebesar Rp2,30 triliun di pasar reguler dengan saham-saham yang paling banyak dijual seperti BBCA, BBNI, BMRI, BRMS, dan TLKM. 

Tim Riset PT Reliance Sekuritas Tbk menilai, sentimen negatif datang dari melemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS. Secara teknikal, candle IHSG berbentuk black spinning top, masih di bawah MA5 dan MA20 serta indikator Stochastic dalam keadaan dead cross.

“Dengan demikian, kami proyeksikan hari ini IHSG akan melanjutkan kenaikannya,” sebutnya.

Sementara itu, indeks utama bursa AS ditutup menguat. Sentimen positif datang dari pernyataan presiden AS Donald Trump yang menyatakan bahwa akan ada fleksibilitas dalam kebijakan tarif.

Potensi IHSG Rebound
Terpisah, Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG hari ini berpotensi teknikal rebound setelah FTSE rebalancing pada Jumat lalu (21/3). Dengan support IHSG berkisar 6.150-6.200 poin dan resistance IHSG berkisar 6.300-6.400 poin.

Menurut Fanny, posisi ini diraih usai IHSG turun 1,94% atau 123 poin pada penutupan perdagangan menjelang libur akhir pekan lalu.

“IHSG kemarin ditutup turun 1,94% dan masih disertai dengan net sell asing Rp2,3 triliun. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BBNI, BMRI, BRMS, dan TLKM,” urai Fanny.

Pada Jumat (21/3), Fanny melihat saham-saham di Asia cenderung melemah. Dipicu sentimen akibat meningkatnya ketegangan geopolitik serta kekhawatiran terhadap dampak tarif perdagangan AS terhadap perekonomian global. 

Baca Juga: IHSG Rebound, Sambut Kebijakan Buyback Saham Tanpa RUPS OJK-BEI

Di sisi lain, sejumlah bank sentral dunia, termasuk The Fed, Bank of Japan (BOJ), dan Bank of England mempertahankan level suku bunga acuan masing-masing. 

“Kekhawatiran utama investor saat ini adalah rencana Presiden AS Donald Trump untuk memberlakukan tarif timbal balik baru pada 2 April,” sebutnya.

Di tengah ketidakpastian ini, laporan serangan udara Israel di Gaza serta ledakan besar akibat serangan drone Ukraina di pangkalan udara militer Rusia semakin meningkatkan ketegangan geopolitik dan mendorong investor beralih ke aset aman seperti emas. 

Indeks MSCI Asia-Pasifik (di luar Jepang) turun 0,22%, Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,20%, Hang Seng Hong Kong melemah 2,19%, CSI 300 China turun 1,52%, Taiex Taiwan turun 0,75%, Kospi Korea Selatan naik 0,23% dan S&P/ASX 200 Australia naik 0,16%.