c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

19 Maret 2025

14:30 WIB

IHSG Rebound, Sambut Kebijakan Buyback Saham Tanpa RUPS OJK-BEI

Pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (19/3), IHSG bertengger di zona hijau. IHSG menguat sebesar 61,08 poin atau 0,98% menjadi 6.284,47 poin.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Khairul Kahfi

<p dir="ltr" id="isPasted">IHSG <em id="isPasted">Rebound</em>, Sambut Kebijakan Buyback Saham Tanpa RUPS OJK-BEI</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">IHSG <em id="isPasted">Rebound</em>, Sambut Kebijakan Buyback Saham Tanpa RUPS OJK-BEI</p>

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan kebijakan buyback saham tanpa RUPS, Jakarta, Rabu (19/3). ValidnewsID/Nuzulia NR

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (19/3) bertengger di zona hijau. IHSG menguat sebesar 61,08 poin atau 0,98% menjadi 6.284,47 poin.

IHSG kembali rebound pasca OJK menerbitkan Kebijakan Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan atau buyback saham tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Kebijakan ini dikeluarkan dengan pertimbangan bahwa perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia sejak 19 September 2024 mengalami tekanan yang diindikasikan dari penurunan IHSG per 18 Maret 2025 sebesar 1.682 poin atau minus 21,28% dari Highest to Date.

Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengamini kondisi itu. Menurutnya, IHSG yang mulai menunjukkan tanda-tanda rebound, seiring dengan sentimen positif kebijakan terbaru OJK dan bursa yang memungkinkan emiten melakukan buyback saham tanpa perlu melalui RUPS. 

"Langkah ini memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk segera merespons tekanan pasar, yang pada akhirnya bisa meningkatkan kepercayaan investor," kata Hendra kepada Validnews, Rabu (19/3).

Baca Juga: Pasca IHSG Anjlok, OJK Izinkan Emiten Buyback Saham Tanpa RUPS

Dia menjelaskan, buyback saham sering kali dipandang sebagai sinyal bahwa emiten menilai harga sahamnya undervalued dan memiliki fundamental bisnis yang solid.

Dengan aksi itu pula, lanjutnya, tekanan jual dapat diredam, volatilitas berkurang, dan harga saham berpotensi mengalami kenaikan atau apresiasi karena jumlah saham yang beredar di pasar menjadi lebih sedikit.

Di sisi lain, Hendra menuturkan, keputusan Bank Indonesia terkait suku bunga yang akan diumumkan siang ini juga menjadi faktor yang akan memengaruhi arah pasar ke depan.

"Jika BI mempertahankan suku bunganya, pasar kemungkinan akan merespons dengan stabil, karena ini mencerminkan kondisi makroekonomi yang tetap terjaga di tengah ketidakpastian global," ujarnya.

Namun, apabila BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga, dampaknya bisa lebih positif bagi IHSG, terutama bagi sektor-sektor yang sensitif terhadap kebijakan moneter seperti properti dan perbankan. 

"Dengan suku bunga yang lebih rendah, biaya pendanaan bagi emiten akan semakin ringan, yang pada akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya tarik pasar saham dibandingkan instrumen investasi lain seperti obligasi," tuturnya.

Secara keseluruhan, Hendra menilai, kombinasi antara kebijakan buyback saham yang lebih fleksibel dan ekspektasi pasar terhadap keputusan BI menjadi katalis utama bagi pergerakan IHSG dalam waktu dekat. 

Jika buyback benar-benar dieksekusi oleh banyak emiten, momentum penguatan bisa berlanjut, terutama bagi saham-saham yang memiliki fundamental kuat dan valuasi menarik.

Sementara itu, dia mengingatkan agar investor juga perlu mencermati perkembangan kebijakan suku bunga. Lantaran hal ini akan menjadi faktor tambahan yang menentukan arah pasar dalam beberapa bulan ke depan. 

Pasalnya, dengan kondisi pasar yang masih dinamis, strategi investasi yang cermat dan berbasis analisis fundamental menjadi kunci dalam menangkap peluang di tengah perubahan kebijakan ekonomi.

Bersifat Jangka Pendek
Sementara itu, Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Rully Arya Wisnubroto menyambut baik IHSG yang tengah rebound IHSG lumayan tinggi karena relaksasi buyback tanpa RUPS yang turut membantu.

Kendati demikian, dia mengingatkan kepada para investor untuk masih harus berhati-hati dengan fenomena yang terjadi saat ini. Terlebih, dampak dari kebijakan tersebut lebih bersifat jangka pendek.

"Saya melihat permasalahan dasarnya adalah optimisme rendah terhadap prospek ekonomi Indonesia. Ini adalah faktor utama yang berpengaruh terhadap kinerja pasar saham ke depan," tutur Rully kepada Validnews, Rabu (19/3).

Baca Juga: DPR Sanggah RUU TNI Jadi Biang Kerok IHSG Anjlok

Senada, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta Nafan menuturkan, penguatan IHSG yang terjadi saat ini salah satunya adalah terkait dengan sentimen positif pengumuman OJK dan BEI terkait dengan kebijakan ke depan, termasuk buyback saham tanpa harus melalui RUPS.

"Jadi tentunya dikasih alam positif bahwasanya untuk stakeholders yang berkomitmen dalam implementasikan regulasi maupun juga debirokratisasi dalam pelaksanaan implementasi ini, praktik-praktik di pasar modal di tanah air, apalagi terkait dengan buyback saham tanpa harus RUPS," kata Nafan kepada Validnews, Rabu (19/3).

Nafan optimististis, hal ini dapat memberikan katalis positif bagi emiten-emiten yang menjalankan buyback tanpa RUPS, sehingga ke depannya juga bisa direspons positif oleh para pelanggan.

"Sehingga insya Allah diharapkan hal tersebut bisa mendapatkan respons positif daripada para pelaku investor, para pelaku pasar. Sehingga bisa manfaatkan aksi akumulatif buy tersebut," ungkap Nafan.

Lantaran, menurutnya, pergerakan harga saham rata-rata sudah jauh di bawah harga wajar (fairly valued). Kemudian, secara fundamental, pasar modal Indonesia masih terbilang solid. 

"Dengan ada buyback ini diharapkan bisa mampu meningkatkan likuiditas di pasar tanah air. Terutama saham (sektor) tech yang memiliki kinerja fundamental yang bagus, tapi pergerakan harga sahamnya di bawah fairly valued," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar